Meluncur dengan judul asli Target (2023), film ini juga dikenal dengan judul Don’t Buy the Seller. Film Target menjadi film terbaru sutradara Park Hee Gon setelah Catman pada tahun 2021. Film ini
JAKARTA, RETENSI.ID – “Seoul Vibe” adalah film Korea yang mengangkat kisah pada tahun 1988, saat Korea Selatan sedang meriah sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas. Di tengah euforia tersebut, para pemuda Seoul terobsesi dengan budaya asing, termasuk hip-hop, gaya berpakaian unik, dan balapan mobil.
Cerita berfokus pada geng balap bernama Sanggye-dong Supreme Team atau Bbangkku family, yang dipimpin oleh Dong-wook (Yoo Ah-in). Bersama anggotanya yang energik, seperti DJ John Woo (Go Kyung-pyo), Bok-nam (Lee Kyu-hyung), Yoon-he (Park Ju-hyun), dan Joon-gi (Ong Seong-wu), mereka membentuk tim balap yang juga menerima tawaran dari Kejaksaan untuk menyelidiki dana gelap.
Dalam misi berbahaya ini, Bbangkku family harus berhadapan dengan tokoh penting di Seoul, seperti Lee Hyun-kyun (Kim Sung-kyun) dan Kang In-soong (Moon So-ri), yang menjadi target utama investigasi mereka. Namun, mereka juga harus mengatasi kejar-kejaran mobil yang tak terhindarkan dan memastikan lancarnya upacara pembukaan Olimpiade Seoul 1988.
Disutradarai oleh Moon Hyun-sung dan ditulis oleh Sua Shin, “Seoul Vibe” menampilkan aksi seru balapan mobil, pertarungan melawan kejahatan, dan konflik internal dalam geng balap yang penuh dengan karakteristik unik. Dengan penampilan beberapa bintang muda Korea yang berbakat, film ini menjanjikan hiburan yang memikat dengan perpaduan aksi, drama, dan nuansa nostalgia tahun 1980-an.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan sistem informasi
Film Past Lives dirilis dan diproduksi oleh A24 bergenre romantis berjudul yang ditulis dan disutradarai oleh Celine Song. Selain dibintangi
Film Hopeless (2023) atau dikenal dengan Hwaran merupakan debut film dari sutradara Kim Chang Hoon yang akan berlaga di Festival
Along With the Gods: The Last 49 Days adalah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2018, merupakan sekuel dari
Review Film Korea: Past Lives (2023)
Published on
Film Past Lives dirilis dan diproduksi oleh A24 bergenre romantis berjudul yang ditulis dan disutradarai oleh Celine Song. Selain dibintangi oleh Yoo Teo, Greta Lee, dan John Marago, film ini juga dibintangi oleh Choi Won Young, Yoon Ji Hye, hingga Issac Cole Powell. Film Past Lives sejatinya sudah tayang di Korea Selatan pada awal tahun 2023. Tepatnya pada acara Sundance Film Festival 21 Januari 2023 lalu. Sementara itu, Past Lives baru masuk ke bioskop Indonesia bulan Agustus kemarin.
Sinopsis Past Lives menceritakan tentang persahabatan karib antara Hae Sung dan Nora. Semasa kecil keduanya kerap menghabiskan waktu bersama serta menciptakan momen-momen manis. Hingga suatu hari, persahabatan tersebut harus terpisah. Tepatnya ketika Nora dan keluarganya memutuskan pindah dari Korea Selatan ke Amerika.
Perjalanan waktu yang panjang membawa Nora dan Hae Sung tumbuh dewasa dengan kehidupan mereka masing-masing. Hingga dua puluh tahun berlalu, keduanya kembali bertemu dalam sebuah kesempatan tak terduga.
Baik Nora dan Hae Sung kembali merasakan debar yang sama. Perasaan lebih dari sekedar ‘senang’ berjumpa teman lama. Mereka kompak menyadari bahwa rasa yang membara di dalam dada adalah sinyal-sinyal cinta.
Kilasan momen indah di masa lalu, tampaknya tak membuat mereka lupa meski terpisah jarak dan waktu. Sayangnya, Hae Sung harus menerima kenyataan bahwa Nora sebenarnya sudah menikah dengan Arther. Pria bule yang menjadi pemilik raga dan hati Nora saat ini.
Setelah dewasa, Nora bertemu dengan Arthur, ia jatuh cinta dan mereka memutuskan untuk menikah. Hae Sung yang sudah mapan, akhirnya memberanikan diri mengunjungi Nora di New York. Keduanya bertemu kembali setelah sekian lama. Mereka pun membicarakan masa lalu dan semua kemungkinan yang akan terjadi serta berpikir bagaimana dan jika. Kisah pertemuan Nora dan Hae Sung ini menarik untuk dikulik dan bisa menjadi alasan kuat mengapa kamu harus menonton film Past Lives.
Berusaha mendobrak keterbatasan, akhirnya Hae Sung berusaha menemui Nora kembali. Nora begitu senang saat bertemu dengan lelaki yang ingin dinikahinya di masa kecil. Dia tidak menyangka bisa bertemu dengan Hae Sung. Nora pun membawanya ke tempat wisata dan menaiki kapal feri yang padahal dia belum pernah melakukannya dengan suaminya sendiri.
Meskipun minim dialog saat pertemuan pertama Nora dan Hae Sung, penonton akan dimanjakan dengan pemandangan indah yang disempurnakan alunan lagu dan pencahayaan kamera yang indah.
Pada akhir film menunjukkan bahwa setidaknya Hae Sung menemukan akhir yang diinginkannya dalam hidup ini dari Nora. Pertanyaan ‘bagaimana seandainya’ sudah terjawab karena dia melihat Nora bahagia dengan suaminya. Secara keseluruhan, film ini mempresentasikan perihal cinta, takdir dan kehilangan.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: Hopeless (2023)
Published on
Film Hopeless (2023) atau dikenal dengan Hwaran merupakan debut film dari sutradara Kim Chang Hoon yang akan berlaga di Festival Film Cannes. Film ini telah terpilih menjadi film yang akan diputar di bagian Un Certain Regard di ajang penghargaan film bergengsi yaitu Festival Film Internasional Cannes ke-76 pada bulan Mei 2023.
Film ini akan mengangkat kisah yang berlatar tentang aksi kriminal, dibintangi oleh sederet pemain bintang papan atas kenamaan Korea Selatan, di antaranya ada Song Joong Ki, Hong Xa Bin, dan Park Bo Young.
Cerita ini dimulai dari Yeon Gyu yang selama 18 tahun hidupnya tidak pernah mendapatkan apa yang diinginkan hingga membuatnya harus berusaha keras agar bisa meraih sebuah harapannya. Ia memiliki cita-cita untuk bisa melarikan diri dari tempat tinggalnya di kampung halamannya yang penuh dengan kekerasan, ia berharap agar bisa memiliki kehidupan yang damai bersama sang ibu. Namun, takdir berkata lain selayaknya dunia berbisik kepadanya dengan tidak mengizinkannya memiliki harapan untuk hidup yang lebih baik.
Yeon Gyu harus menghadapi dan menahan diri dari kekerasan yang telah dilakukan berulang kali oleh ayah tirinya. Sambil menahan dari itu semua, ia mulai berusaha untuk menabung. Ia masih memiliki harapan satu-satunya untuk pindah ke Belanda bersama sang ibu.
Suatu hari Yeon Gyu tengah berkelahi dengan seseorang untuk melindungi saudara tirinya yang bernama Hayan (BIBI). Agar dapat menyelesaikan permasalahanya ia harus membayar sejumlah uang, namun ia tak mampu untuk mengumpulkannya.
Suatu hari, ketika Yeon Gyu sedang membutuhkan bantuan, ada seorang mafia yang menawarkan bantuannya, ia bernama Chi Geon. Dalam perjalanan mencari bantuan tersebut, Yeon Gyu akhirnya membuka pandangannya akan melihat dunia baru setelah mengikuti Chi Geon.
Yeon Gyu akhirnya menjadi member baru dalam organisasi mafia tersebut. Meskipun ia awalnya merasa takut, namun Yeon Gyu berusaha menyesuaikan diri dan telah menganggap Chi Geon seperti kakaknya sendiri. Setelah ia mendapatkan kepercayaan dari Chi Geon agar bisa bertahan hidup, Yeon Gyu mulai terperangkap dalam keadaan yang semakin berbahaya. Ia memiliki harapan agar bisa melarikan diri dari kota tersebut, Yeon Gyoo sangat berjuang semaksimal mungkin di antara perbatasan.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Along With the Gods: The Last 49 Days adalah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2018, merupakan sekuel dari film Along With the Gods: The Two Worlds. Film ini disutradarai oleh Kim Yong-hwa dan didistribusikan oleh Lotte Entertainment.
Along With the Gods: The Last 49 Days melanjutkan kisah yang dimulai dalam film sebelumnya. Film ini berkisah tentang tiga malaikat kematian, Gang-rim (diperankan oleh Ha Jung-woo), Haewonmak (diperankan oleh Ju Ji-hoon), dan Deok-choon (diperankan oleh Kim Hyang-gi), yang bertugas membimbing roh orang mati ke alam baka.
Kali ini, Gang-rim dan rekan-rekannya dihadapkan pada tugas yang lebih rumit. Mereka harus membantu seorang pria yang telah meninggal, Kim Ja-hong (diperankan oleh Cha Tae-hyun), melewati ujian tujuh tingkatan di alam baka untuk memutuskan nasib rohnya. Kim Ja-hong adalah pahlawan yang meninggal dalam sebuah insiden tragis, dan nasibnya mempengaruhi banyak orang di dunia nyata.
Selama perjalanan mereka melalui tingkatan-tingkatan ini, malaikat kematian mengeksplorasi kisah hidup Kim Ja-hong dan mengungkap rahasia-rahasia tersembunyi yang terkait dengan nasibnya. Mereka juga berhadapan dengan makhluk-makhluk gaib, dewa-dewa, dan rintangan-rintangan lain yang menguji kesetiaan dan tekad mereka dalam membantu roh Kim Ja-hong.
Film ini menggabungkan elemen-elemen drama, fantasi, dan petualangan dengan pesan moral tentang kehidupan, pengorbanan, dan kebaikan. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sambil mengeksplorasi mitologi dan kepercayaan Korea tentang kehidupan setelah kematian.
Sebagai sekuel yang dinanti-nanti, film ini mempertahankan kualitas visual yang mengesankan, efek khusus yang memukau, dan akting yang kuat. Film ini menawarkan pengalaman emosional yang mendalam dan penuh makna bagi penonton yang menyukai cerita tentang kehidupan setelah kematian dan perjalanan roh.
Visual dalam film ini adalah salah satu yang paling mencolok. Efek khusus yang brilian, adegan aksi yang epik, dan dunia alam baka yang menakjubkan memberikan pengalaman sinematik yang luar biasa. Sutradara Kim Yong-hwa menghadirkan gambar-gambar yang mengesankan, terutama saat karakter berinteraksi dengan makhluk-makhluk gaib dan melalui berbagai tingkatan ujian.
Secara keseluruhan, Along With the Gods: The Last 49 Days adalah sekuel yang memuaskan dengan cerita yang mendalam, visual yang luar biasa, dan akting yang kuat. Film ini berhasil membuat penonton merenungkan makna hidup, pengorbanan, dan keadilan. Bagi penggemar cerita tentang alam baka dan perjalanan roh, film ini adalah tontonan yang sangat direkomendasikan.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: Haunters (2010)
Published on
Haunters adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2010 dengan judul asli “Choneung Ryukja” (초능력자). Film ini bergenre thriller aksi yang disutradarai oleh Kim Min-suk dan dibintangi oleh Kang Dong-won dan Im Soo-jung.
Haunters adalah cerita yang menggabungkan unsur-unsur superkuat, ketegangan, dan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Film ini mengeksplorasi konsep kekuasaan dan tanggung jawab, serta bagaimana kekuatan seseorang dapat digunakan baik atau jahat.
Film ini mengisahkan tentang dua karakter utama, Cho-in dan Kyu-nam. Cho-in memiliki kekuatan telekinesis yang memungkinkan dia untuk mengendalikan benda-benda dengan pikirannya. Namun, dia tidak peduli dengan orang lain dan menggunakan kekuatannya untuk tujuan egois dan keuntungan pribadi.
Sebaliknya, Kyu-nam, dimainkan oleh Ko Soo, adalah seorang pria biasa tanpa kekuatan khusus. Ketika Kyu-nam tiba-tiba menjadi sasaran Cho-in, pertempuran antara dua pria ini dimulai. Kyu-nam berusaha untuk melawan pengaruh Cho-in dan melindungi orang-orang yang dia cintai.
Film ini sukses dalam membangun ketegangan antara kedua karakter utama. Pertempuran antara kekuatan telekinesis Cho-in dan keteguhan Kyu-nam menciptakan momen-momen yang mendebarkan, terutama saat Kyu-nam berusaha untuk melindungi orang-orang yang dia cintai.
Skenario film ini menggabungkan elemen-elemen supernatural dengan pertanyaan etika yang menarik. Film ini mempertanyakan bagaimana kekuatan dapat mempengaruhi seseorang dan apakah kekuasaan itu dapat disalahgunakan. Ini adalah tema yang mendalam yang dijelajahi dengan baik dalam film.
Dari segi akting, Kang Dong-won dan Ko Soo memberikan penampilan yang kuat. Kang Dong-won berhasil memerankan karakter Cho-in dengan karismatik dan menakutkan, sementara Ko Soo membawa rasa empati untuk karakter Kyu-nam.
Secara keseluruhan, Haunters adalah film yang menghibur dengan premis yang menarik, pertarungan seru, dan pertanyaan etika yang relevan. Bagi mereka yang menyukai film-film aksi dengan elemen supernatural, Haunters bisa menjadi pilihan yang menarik.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: The Concubine (2012)
Published on
The Concubine (2012) adalah film Korea Selatan yang disutradarai oleh Kim Dae-seung. Film ini berlatar belakang pada periode Dinasti Joseon dan mengisahkan tentang cinta segitiga yang rumit di istana kerajaan. Pemain utama dalam film ini diantaranya Jo Yeo-jeong, Kim Dong-wuk, dan Kim Min-joon.
Film The Concubine berfokus pada karakter utama, Hwa-yeon (diperankan oleh Jo Yeo-jeong), seorang wanita muda yang datang dari latar belakang yang miskin. Dia kemudian diangkat sebagai gundik dari seorang bangsawan yang sangat kuat, Kwon-yoo (diperankan oleh Kim Dong-wuk). Kwon-yoo adalah pria berkuasa yang menduduki posisi penting di istana kerajaan. Namun, masalah muncul ketika Ratu terlihat cemburu pada hubungan antara Hwa-yeon dan Kwon-yoo.
Dalam perjalanan cerita, Hwa-yeon menjadi terlibat dalam persaingan sengit dengan Ratu terdahulu, yang ingin mempertahankan posisinya dan memastikan keturunan Kwon-yoo. Konflik di istana semakin rumit ketika Hwa-yeon mulai jatuh cinta pada Pangeran Sung-won (diperankan oleh Kim Min-joon), yang menjadi penasihat pribadi Raja.
Salah satu hal yang membuat film ini menonjol adalah akting luar biasa dari para pemainnya. Jo Yeo-jeong dalam peran utama Hwa-yeon memberikan penampilan yang kuat dan menggugah perasaan, membawa karakternya dari seorang gundik yang lemah menjadi seorang wanita yang kuat dan penuh tekad.
Kim Dong-wuk sebagai Kwon-yoo juga memberikan penampilan yang memukau sebagai seorang bangsawan yang kompleks dengan berbagai konflik emosional. Kim Min-joon sebagai Pangeran Sung-won menambahkan elemen romantis yang intens ke dalam cerita.
Cerita film ini diatur dalam pengaturan yang indah dan menggambarkan dengan baik kehidupan di istana kerajaan pada masa itu. Intrik politik, persaingan antar wanita istana, dan konflik cinta memberikan lapisan yang menarik pada narasi, menjadikannya sebuah film yang penuh dengan ketegangan dan kejutan. Juga, film ini mengeksplorasi tema-tema seperti kekuasaan, hasrat, dan pengorbanan.
Namun, perlu diingat bahwa The Concubine tidak cocok untuk semua penonton karena beberapa adegan yang cukup eksplisit dan konten dewasa. Film ini mengeksplorasi hubungan antara karakter utama secara terbuka dan dengan jujur, yang mungkin tidak sesuai untuk semua pemirsa.
Secara keseluruhan, film The Concubine adalah film yang mengesankan dengan akting yang kuat, pengambilan gambar yang indah, dan cerita yang menarik. Bagi penonton yang tertarik pada drama sejarah Korea yang intens, film ini pasti layak ditonton.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: Silenced (2011)
Published on
Silenced adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2011. Bergenre drama, film yang dibintangi oleh Gong Yoo dan Jung Yu Mi ini mengangkat kisah nyata peristiwa di Gwangju Inhwa School, di mana seorang siswa menjadi korban kekerasan seksual berulang hampir selama lima tahun, pada kurun tahun 2000-an.
Film ini adalah sebuah karya yang sangat kuat dan menyentuh hati. Dengan alur cerita yang berdasarkan kejadian nyata yang mengerikan, “Silenced” berhasil menyampaikan pesan sosial yang sangat penting tentang pelecehan seksual terhadap anak-anak. Film ini bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah eksposisi kejam tentang sistem yang gagal melindungi anak-anak yang paling rentan.
Film Silenced mengisahkan tentang seorang guru bernama Kang In-ho (diperankan oleh Gong Yoo) yang menerima tawaran untuk mengajar di sebuah sekolah khusus yang berlokasi di sebuah pedesaan. Di sekolah tersebut, ia bertemu dengan anak-anak yang memiliki gangguan pendengaran. Pada awalnya, Kang In-ho tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sekolah tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai curiga dan menyadari bahwa anak-anak di sekolah tersebut sering menjadi korban pelecehan seksual oleh para guru dan staf sekolah. Kang In-ho bersama dengan seorang pekerja sosial bernama Yoo Jin (diperankan oleh Jung Yu-mi) berusaha untuk mengungkap kebenaran dan melindungi anak-anak dari kejahatan tersebut.
Mereka berdua memulai perjuangan hukum untuk membuktikan pelecehan seksual yang terjadi di sekolah tersebut dan menghadapi berbagai rintangan dan tekanan dari pihak sekolah dan orang-orang berpengaruh. Film ini menggambarkan perjuangan keras Kang In-ho dan Yoo Jin dalam mencari keadilan untuk anak-anak yang menjadi korban.
Pertunjukan akting dalam film ini luar biasa, terutama oleh Gong Yoo yang memerankan Kang In-ho dan Jung Yu-mi yang memerankan Yoo Jin. Mereka mampu menggambarkan dengan sangat kuat perjuangan dan keteguhan dalam mencari keadilan untuk korban pelecehan seksual. Penonton akan merasa terhubung emosional dengan karakter-karakter ini dan ikut merasakan amarah, kekecewaan, dan rasa ingin membantu.
Pengarahan film oleh Hwang Dong-hyuk sangat baik dalam mengekspresikan ketegangan dan perasaan. Adegan-adegan yang menunjukkan ketidakadilan dan kebrutalan di sekolah tersebut disajikan dengan kejujuran yang memilukan. Film ini tidak berusaha menyembunyikan atau meminimalkan kengerian pelecehan seksual, dan itulah yang membuatnya sangat kuat dalam menyuarakan isu ini.
Secara keseluruhan, “Silenced” adalah sebuah film yang perlu ditonton dengan hati-hati, terutama karena isu yang dibahas sangat serius. Film ini adalah sebuah pengingat tentang pentingnya melindungi anak-anak dan memberikan mereka keadilan. Meskipun sulit untuk ditonton, “Silenced” adalah film yang kuat dan berani yang mengajak penonton untuk merenungkan pentingnya menghadapi ketidakadilan dan melindungi yang lemah.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: The Outlaws (2017)
Published on
Film The Outlaws adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Kang Yoon-sung dan didasarkan pada kisah nyata tentang konflik antara dua geng kejahatan yang terkenal di Korea Selatan.
Film The Outlaws mengisahkan tentang pertempuran sengit antara dua geng kejahatan besar yang bersaing untuk menguasai wilayah bisnis ilegal di wilayah Gangnam, Seoul. Geng pertama dipimpin oleh Ma Seok-do, seorang mantan detektif yang beralih profesi menjadi penegak hukum. Geng kedua dikenal sebagai geng Black Dragon dan dipimpin oleh Jang Chen,seorang pria berbahaya yang memiliki reputasi sebagai pemimpin yang kejam dan brutal.
Ketika konflik antara kedua geng ini mencapai puncaknya, mereka terlibat dalam pertarungan brutal di tengah jalan-jalan Gangnam. Ma Seok-do bersama dengan timnya yang terdiri dari agen-agen yang sangat berani dan kasar, berusaha untuk menghentikan geng Black Dragon dan mengembalikan ketertiban di wilayah Gangnam. Pertarungan sengit dan kejam terjadi, dan banyak aksi laga yang spektakuler pun terjadi selama film ini.
Selain konflik antara dua geng utama, film ini juga mengeksplorasi hubungan antara Ma Seok-do dan Jang Chen, yang pada awalnya adalah musuh bebuyutan. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai memahami satu sama lain dan melihat sisi-sisi manusiawi dalam diri masing-masing.
Aksi laga dalam film ini sangat mengesankan. Pertarungan-pertarungan di jalan-jalan Gangnam penuh dengan ketegangan dan kebrutalan setiap aksinya, memberikan momen-momen aksi yang tak terlupakan. Film ini menyuguhkan adegan-adegan aksi dan laga yang spektakuler pasti akan memuaskan para penggemar film dengan genre aksi.
Namun, di balik aksi laga pada film ini, The Outlaws juga menyelipkan pesan tentang persahabatan dan saling memahami. Hubungan antara Ma Seok-do dan Jang Chen berkembang dengan cara yang tak terduga, dan film ini berhasil menunjukkan sisi-sisi manusiawi dalam karakter-karakter ini
Film ini didasarkan pada kisah nyata dan menghadirkan cerita yang kuat tentang kejahatan, keberanian, dan persahabatan. Dengan penampilan yang kuat dari Ma Dong-seok dan Yoon Kye-sang. Secara keseluruhan, film ini berhasil memukau penonton dengan aksi laga yang intens dan konflik yang mendalam antara karakter-karakter utamanya.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Along with the Gods: The Two Worlds (2017) adalah sebuah film Korea Selatan yang disutradarai oleh Kim Yong-hwa. Saat Along with the Gods: The Two Worlds dirilis pada tahun 2017, film ini mendapatkan banyak ulasan positif dari penonton dan kritikus di seluruh dunia. Pemain utama dalam film ini merupakan aktor-aktor ternama Korea Selatan, termasuk Ha Jung-woo, Cha Tae-hyun, Ju Ji-hoon, dan Kim Hyang-gi.
Film ini mengisahkan tentang kisah seorang pria yang meninggal dunia dan harus melewati tujuh pengadilan di alam baka untuk membuktikan bahwa ia layak masuk ke surga. Pemeran utamanya berperan sebagai malaikat maut yang membantu pria tersebut melewati pengadilan-pengadilan tersebut, yang masing-masing mewakili dosa-dosa yang pernah dilakukannya selama hidupnya.
Film ini memadukan unsur-unsur fantasi, drama, dan komedi untuk menghadirkan cerita yang menarik tentang pengejaran keadilan di alam baka. Sementara pria tersebut berusaha membuktikan bahwa dia pantas masuk ke surga, malaikat mautnya harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang tidak hanya mempengaruhi nasib pria tersebut, tetapi juga nasib mereka sendiri.
Pemeran dalam film ini memberikan penampilan yang luar biasa. Ha Jung-woo membawa karakternya dengan sangat kuat, dan keterampilan aktingnya yang mendalam membuat kita merasa terhubung dengan perjuangan dan penderitaan karakternya. Para malaikat maut, yang diperankan oleh Cha Tae-hyun, Ju Ji-hoon, dan Kim Hyang-gi, juga memberikan penampilan yang luar biasa dan memainkan peran mereka dengan penuh emosi.
Salah satu daya tarik utama film ini adalah efek visualnya yang menakjubkan. Penggambaran alam baka dan pengadilan-pengadilan yang fantastis sangat memukau dan mendukung cerita dengan indah. Anda akan merasa seolah-olah Anda sendiri sedang menjalani perjalanan melalui alam baka bersama para karakter.
Secara keseluruhan, Along with the Gods: The Two Worlds adalah sebuah karya seni sinematik yang memuaskan, dengan cerita yang dalam, penampilan akting yang memukau, dan efek visualnya menakjubkan. Film ini sebuah film yang sukses secara komersial di Korea Selatan dan mendapatkan banyak pujian. Film ini juga memicu minat pada sekuel, Along with the Gods: The Last 49 Days, yang dirilis pada tahun 2018.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: The Chaser (2008)
Published on
The Chaser adalah sebuah film thriller asal Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2008, disutradarai oleh Na Hong-jin. Film ini mendapatkan perhatian besar karena narasi yang intens dan penuh ketegangan, serta penampilan yang kuat dan gambaran kasar tentang sisi gelap masyarakat.
The Chaser adalah film thriller Korea Selatan yang mengisahkan tentang Joong-ho (diperankan oleh Kim Yoon-seok), seorang mantan polisi yang kini bekerja sebagai germo. Ketika beberapa dari gadis-gadis pelacurnya mulai menghilang tanpa jejak, Joong-ho menjadi sangat cemas. Ia memutuskan untuk menyelidiki kasus ini sendiri.
Selama penyelidikannya, Joong-ho menemukan fakta yang mengerikan: ada seorang pembunuh berantai yang sadis yang sedang memburu para wanita pelacur yang bekerja untuknya. Sang pembunuh tersebut telah menculik beberapa dari gadis-gadisnya, dan Joong-ho sekarang harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan salah satu dari mereka yang berada dalam bahaya.
Film ini menggambarkan perjalanan tegang dan penuh ketegangan Joong-ho dalam upaya menyelamatkan gadis tersebut dan menghadapi kejahatan yang tak terduga yang tersembunyi di balik perdagangan seks dan dunia gelap di Seoul. Teror dan ketegangan mencakup seluruh cerita, menciptakan pengalaman sinematik yang mencekam.
The Chaser sangat berhasil dalam membangun ketegangan sepanjang film. Permainan kucing-dan-tikus antara Joong-ho dan sang pembunuh sangat memikat, dan film ini selalu mempertahankan perasaan mendesak bagi para penonton yang dapat dirasakan dari awal hingga akhir.
Film ini menampilkan penampilan yang luar biasa, terutama oleh Kim Yoon-seok sebagai Joong-ho dan Ha Jung-woo sebagai antagonis yang mengerikan. Kim berhasil menghadirkan karakter protagonis yang bermoral namun ambigu, sehingga penonton berempati meskipun profesinya yang tidak bermoral.
Secara keseluruhan, Film The Chaser adalah film thriller Korea Selatan yang menarik dan intens memberikan pandangan unik dan mengganggu terhadap penonton yang gemar pada genre tersebut. Film ini menawarkan narasi yang penuh ketegangan, penampilan yang kuat, dan gambaran kasar serta realistis tentang tema yang diangkat. Namun, karena kekerasan grafis dan plot yang kompleks, film ini mungkin tidak cocok untuk semua penonton.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau