tim

/

Review dan Sinopsis Film Seoul Vibe

JAKARTA, RETENSI.ID – “Seoul Vibe” adalah film Korea yang mengangkat kisah pada tahun 1988, saat Korea Selatan sedang meriah sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas. Di tengah euforia tersebut, para pemuda Seoul

Review dan Sinopsis Film Seoul Vibe

/

JAKARTA, RETENSI.ID –” adalah film Korea yang mengangkat kisah pada tahun 1988, saat sedang meriah sebagai tuan rumah Musim Panas. Di tengah euforia tersebut, para pemuda terobsesi dengan budaya asing, termasuk hip-hop, gaya berpakaian unik, dan balapan mobil.

Cerita berfokus pada geng balap bernama Sanggye-dong Supreme Team atau Bbangkku family, yang dipimpin oleh Dong-wook (Yoo Ah-in). Bersama anggotanya yang energik, seperti DJ John Woo (Go Kyung-pyo), Bok-nam (Lee Kyu-hyung), Yoon-he (Park Ju-hyun), dan Joon-gi (Ong Seong-wu), mereka membentuk balap yang juga menerima tawaran dari Kejaksaan untuk menyelidiki dana gelap.

Dalam berbahaya ini, Bbangkku family harus berhadapan dengan tokoh penting di Seoul, seperti Lee Hyun-kyun (Kim Sung-kyun) dan Kang In-soong (Moon So-ri), yang menjadi target utama investigasi mereka. Namun, mereka juga harus mengatasi kejar-kejaran mobil yang tak terhindarkan dan memastikan lancarnya upacara pembukaan Olimpiade Seoul 1988.

Disutradarai oleh Moon Hyun-sung dan ditulis oleh Sua Shin, “Seoul Vibe” menampilkan aksi seru balapan mobil, pertarungan melawan kejahatan, dan konflik internal dalam geng balap yang penuh dengan karakteristik unik. Dengan penampilan beberapa bintang muda Korea yang berbakat, film ini menjanjikan hiburan yang memikat dengan perpaduan aksi, drama, dan nuansa nostalgia tahun 1980-an.

Menparekraf Luncurkan Portal Indeks Kepariwisataan Indonesia PRAKARSA

/

JAKARTA, RETENSI.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan sistem informasi terintegrasi yang menyajikan secara langsung atau real-time.

Menparekraf Sandiaga Uno saat The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin (13/11/2023) menjelaskan, Portal Indeks Indonesia atau PRAKARSA merupakan sebuah sistem informasi terintegrasi yang menyajikan visualisasi capaian Indonesia pada Travel and Tourism Development Index (TTDI) dan hasil pemeringkatan Indeks Kepariwisataan (IPKN).

“Saat ini PRAKARSA sudah bisa diakses oleh seluruh stakeholder akademisi, bisnis, community, government, dan media (ABCGM) maupun masyarakat luas. Platform ini menjadi wadah koordinasi Kerja Lintas Sektor yang secara partisipatif dalam melakukan pemutakhiran data,” ujarnya.

Sementara itu, IPKN merupakan platform yang dikembangkan untuk mengukur pembangunan kepariwisataan di Indonesia. IPKN digunakan sebagai alat untuk mengukur pembangunan kepariwisataan di tanah air dengan tetap menggunakan rujukan standar pembangunan kepariwisataan di tingkat . IPKN juga menjadi indikator pemerintah yang dapat menunjukkan performa pembangunan kepariwisataan secara nasional.

Menparekraf Sandiaga mengatakan, koordinasi lintas sektor menjadi upaya strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk mencapai keselarasan dan keterpaduan dalam peningkatan kinerja Indonesia di kancah global.

Upaya strategis tersebut dilakukan melalui proses perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta kegiatan pada tataran kebijakan, program, kegiatan, serta pembentukan tim kerja untuk mendukung peningkatan peringkat TTDI Indonesia.

“Pada TTDI Tahun 2021, Indonesia berada pada peringkat ke-32 atau naik 12 peringkat dari TTDI 2019. Kita masih menunggu capaian Indonesia pada TTDI Tahun 2023 yang akan diumumkan WEF pada tahun 2024. Semoga bisa masuk ke dalam 30 besar,” ujarnya.