komedi

Review dan Sinopsis Film My Annoying Brother

JAKARTA, RETENSI.ID – Film Korea Selatan berjudul “My Annoying Brother” tersedia di platform streaming online Indonesia dari tanggal 24 Oktober 2020. Film ini bergenre drama komedi dan dibintangi oleh Jo Jung Suk,

Review Film The Roundup: No Way Out (2023)

Film The Roundup: No Way Out asal Korea Selatan hadir di bioskop tanah air pada 7 Juni 2023. Film bergenre aksi ini disutradarai oleh Lee Sang Yong yang sebelumnya sudah membuat beberapa film 4th Period Mystery. Film ini merupakan sekuel

Review dan Sinopsis Film Pasutri Gaje

/

, RETENSI.ID – Webtoon populer “” karya Anissa Nisfihani diangkat ke layar lebar oleh Falcon Pictures, dengan sutradara Fajar Bustomi memegang kendali untuk memuaskan penggemar webtoon dan menarik penonton baru. Visual Pasutri menampilkan konsep editing menarik yang tetap setia pada nuansa webtoonnya dan tak kehilangan daya tarik bagi penggemar.

Khayalan yang kreatif dan beragam dalam penggambarannya menciptakan kesenangan bagi penonton dan seringkali menimbulkan tawa. Editing yang menawan juga layak mendapat pujian. Cerita film ini mengikuti perjalanan Adimas (Reza Rahadian) dan Adelia (Bunga Citra Lestari) dalam rumah tangga mereka, mulai dari pernikahan hingga tantangan memiliki anak. Tekanan untuk segera memiliki keturunan datang dari berbagai arah, tetapi masalah muncul saat Adelia tidak hamil meskipun Adimas mengumumkan kehamilan.

Meskipun masalah yang diangkat tergolong ringan, film ini tetap solid dalam penyampaian cerita. Pesan tentang pernikahan muda mudah dipahami oleh penonton. Selain utama, para pendukung seperti Zsa Zsa Utari, Kiky Saputri, dan TJ memberikan penampilan yang kuat, terutama dalam memberikan elemen yang menghibur.

Meski begitu, akting mereka tetap mengesankan. Konteks “gaje” mungkin lebih terlihat pada karakter pendukung daripada pasangan utama. Meski demikian, keseluruhan film Pasutri Gaje tetap menghibur dan layak ditonton.

Review dan Sinopsis Film Agak Laen

/

, RETENSI.ID – ” adalah film garapan Muhadkly Acho sebagai pembuat naskahnya. Film ini dinilai bagus dan menghibur penonton dengan tentang kehidupan sehari-hari. Penggunaan logat kedaerahan dan sindiran-sindiran dalam percakapan tongkrongan membuat film ini terasa familiar bagi penonton. Selain itu, Cho berhasil menampilkan keberagaman dengan cara yang ramah dan tidak melampaui batas.

Tokoh utama film ini, yang terdiri dari Boris Bokis, Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga, memiliki chemistry yang kuat dan berhasil menyampaikan ide komedi konvensional tanpa menggunakan komedi yang berlebihan. Acho dapat menggabungkan komedi verbal dengan baik sambil mempertahankan unsur-unsur komedi tanpa kehilangan daya tarik penonton.

Acho berhasil menggabungkan , , dan komedi dalam film ini. Pengalaman Acho dalam membuat drama dan adegan horor tampaknya menguntungkan, dengan adegan horor yang sederhana namun menarik. Penggunaan bahasa isyarat adalah contoh yang bagus untuk membangun lingkungan film yang inklusif.

Film ini memberikan efek visual yang luar biasa tanpa menggunakan permainan cahaya yang berlebihan. Pengalaman menonton film ini tidak terganggu meskipun ceritanya lebih sederhana. Secara keseluruhan, “Agak Laen” adalah film yang berbeda dan menghibur bagi industri film Indonesia, dengan naskah yang matang dan menyentuh yang dapat dinikmati oleh berbagai demografi penonton.

Review dan Sinopsis Film My Annoying Brother

, RETENSI.ID – Selatan berjudul “” tersedia di platform streaming online dari tanggal 24 Oktober 2020. Film ini bergenre dan dibintangi oleh Jo Jung Suk, Park Shin Hye, dan Do Kyung Soo alias D.O, anggota dari boyband . Kwon Soo Kyung menjadi sutradara film ini, sedangkan skenario ditulis oleh Yoo Young Ah.

Yoo Young Ah memiliki pengalaman dalam menulis skenario untuk beberapa film populer sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah “Kim Ji Young: Born 1982” (2019), “Miracle in Cell No. 7” (2013), dan “Wedding Dress” (2010). “My Annoying Brother” mengisahkan tentang Doo Young (Do Kyung Soo), seorang atlet nasional yang kehilangan penglihatannya karena cedera dalam sebuah kompetisi.

Doo Shik (Jo Jung Suk), kakak dari Doo Young, yang seorang narapidana, meminta pembebasan bersyarat agar bisa merawat adiknya yang buta tersebut. Namun, Doo Shik tidak memperlakukan Doo Young dengan baik dan sering mengabaikannya. Untungnya, ada Soo Hyun (Park Shin Hye), seorang pelatih judo yang memberikan semangat kepada Doo Young.

Meskipun sering bertengkar, Doo Young dan Doo Shik sebenarnya saling menyayangi. Seiring berjalannya waktu, Doo Shik mulai menunjukkan perhatian pada adiknya dan membantunya beradaptasi dengan keadaannya yang baru. Namun, kabar buruk datang ketika Doo Shik didiagnosis menderita kanker stadium akhir. Meskipun begitu, ia bertekad untuk mendukung adiknya dalam meraih kesuksesan di ajang paralimpiade menggunakan sisa hidupnya.

Wamenparekraf: Gen Z Berpeluang Besar Bantu Tingkatkan dan Majukan Ekonomi Kreatif

/

SURABAYA, RETENSI.ID – Wakil Menteri Pariwisata dan /Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo menilai Z (gen Z) berpeluang besar untuk mengambil dalam membantu meningkatkan dan memajukan ekonomi kreatif .

Wamenparekraf Angela dalam acara Kumparan ‘Anak Bangsa Curhat’, yang diselenggarakan di Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (7/11/2023), mengatakan banyak peluang yang dapat digarap oleh gen Z dalam pengembangan ekonomi kreatif, misalnya, dengan menjadi konten kreator.

Ia menjelaskan saat ini banyak generasi Z yang tertarik menjadi konten kreator. Hingga tercatat sekarang konten kreator memiliki pasar Rp7 triliun dan diperkirakan akan terus meningkat lima kali lipat di tahun 2027.

“Jadi mereka tidak sebatas dengan konten-konten , tapi juga lebih mengerucut kepada dan masing-masing,” kata Wamenparekraf Angela.

Lebih lanjut, Wamenparekraf Angela menjelaskan ekonomi kreatif memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama saat pandemi -19. Tercatat ada pertumbuhan karena konsumsi media yang meningkat selama pembatasan sosial.

Pada 2020, ekonomi kreatif menyumbang sebesar Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini menjadi bukti, sektor ekonomi kreatif mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19.

Tidak hanya itu, berdasarkan data, tiga dari 17 subsektor ekonomi kreatif terbukti menjadi penyumbang terbesar pada struktur PDB dan ekspor terutama dari fesyen, kuliner, dan kriya.

“Ada banyak peluang di sini yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda maka itulah kenapa saya bilang ini harus kompetitif, yang kedua adalah saya melihat ekonomi kreatif ini akan semakin maju,” kata Wamenparekraf.

Dalam kesempatan ini Wamenparekraf Angela didampingi Direktur Musik, , dan Animasi Kemenparekraf/ Baparekraf, Mohammad Amin.

4 Rekomendasi Anime yang Bisa Ditonton Saat Weekend di Rumah

, RETENSI.ID – Akhir pekan adalah waktu yang sempurna untuk bersantai sambil menikmati hari dengan menonton . Untuk membantu kamu memilih anime yang cocok untuk ditonton, berikut kami berikan empat rekomendasi anime dengan berbagai genre yang mungkin bisa kamu nikmati saat weekend.

1. “Attack on ” (Shingeki no Kyojin)

Genre : , Petualangan, ,
“Attack on Titan” adalah salah satu anime yang sangat populer di dunia. Serial ini berlatar di dunia yang dikuasai oleh makhluk mengerikan yang dikenal sebagai “Titan.” Para manusia harus bertahan hidup di dalam area tembok raksasa untuk melindungi diri dari ancaman Titan. Ketika tembok tersebut diinvasi oleh Titan, tokoh utama anime ini, yaitu Eren Yeager bersama saudara dan teman-temannya memulai perjalanan mereka untuk mengungkap di balik Titan dan melawan mereka.

2. “My Neighbor ” (Tonari no Totoro)

Genre : Keluarga, Fantasi, Petualangan
“My Neighbor Totoro” adalah anime yang cocok ditonton bersama keluarga. ini mengikuti kisah dua saudara perempuan, Satsuki dan Mei, yang pindah ke pedesaan bersama ayah mereka dan menemukan makhluk berbulu besar yang disebut Totoro. Sejak saat itu mereka menjalani petualangan ajaib dengan Totoro dan makhluk-makhluk lain di hutan. Anime ini penuh dengan pesan kebaikan dan keindahan hubungan keluarga.

3. “

Genre : Aksi, Komedi, Ilmu Fiksi
“One Punch Man” adalah anime yang menggabungkan aksi luar biasa dengan komedi. Anime ini mengikuti Saitama, seorang pria yang memiliki kekuatan luar biasa, sehingga dia bisa mengalahkan semua musuh dengan satu pukulan saja. Namun, masalahnya adalah kekuatannya itu membuat ia menjadi bosan karena tidak ada yang bisa menantangnya. Cerita ini berfokus pada pencariannya untuk menemukan lawan yang sepadan dengannya.

4. “Your Lie in April” (Shigatsu wa Kimi no Uso)

Genre : Drama, Musik, Romansa
“Your Lie in April” adalah sebuah anime yang penuh dengan emosi dan musik indah. Anime ini mengisahkan tentang Kousei Arima, seorang pianis berbakat yang kehilangan kemampuannya untuk mendengar suara piano setelah mengalami trauma. Namun, hidupnya berubah ketika dia bertemu dengan Kaori Miyazono, seorang pemain biola. Mereka berdua lalu menjalani perjalanan musik dan cinta yang mendalam. Anime ini menyentuh hati penonton dengan cerita yang indah dan penggambaran musik yang menakjubkan.

Review Film Along with the Gods: The Two Worlds (2017)

(2017) adalah sebuah Selatan yang disutradarai oleh Kim Yong-hwa. Saat Along with the Gods: The Two Worlds dirilis pada tahun 2017, film ini mendapatkan banyak ulasan positif dari penonton dan kritikus di seluruh dunia. utama dalam film ini merupakan aktor-aktor ternama , termasuk Ha Jung-woo, Cha Tae-hyun, Ju Ji-hoon, dan Kim Hyang-gi.

Film ini mengisahkan tentang kisah seorang pria yang meninggal dunia dan harus melewati tujuh pengadilan di alam baka untuk membuktikan bahwa ia layak masuk ke surga. Pemeran utamanya berperan sebagai malaikat maut yang membantu pria tersebut melewati pengadilan-pengadilan tersebut, yang masing-masing mewakili dosa-dosa yang pernah dilakukannya selama hidupnya.

Film ini memadukan unsur-unsur , , dan untuk menghadirkan cerita yang menarik tentang pengejaran keadilan di alam baka. Sementara pria tersebut berusaha membuktikan bahwa dia pantas masuk ke surga, malaikat mautnya harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang tidak hanya mempengaruhi nasib pria tersebut, tetapi juga nasib mereka sendiri.

Pemeran dalam film ini memberikan penampilan yang luar biasa. Ha Jung-woo membawa karakternya dengan sangat kuat, dan keterampilan aktingnya yang mendalam membuat kita merasa terhubung dengan perjuangan dan penderitaan karakternya. Para malaikat maut, yang diperankan oleh Cha Tae-hyun, Ju Ji-hoon, dan Kim Hyang-gi, juga memberikan penampilan yang luar biasa dan memainkan mereka dengan penuh emosi.

Salah satu daya tarik utama film ini adalah efek visualnya yang menakjubkan. Penggambaran alam baka dan pengadilan-pengadilan yang fantastis sangat memukau dan mendukung cerita dengan indah. Anda akan merasa seolah-olah Anda sendiri sedang menjalani perjalanan melalui alam baka bersama para karakter.

Secara keseluruhan, Along with the Gods: The Two Worlds adalah sebuah karya seni sinematik yang memuaskan, dengan cerita yang dalam, penampilan akting yang memukau, dan efek visualnya menakjubkan. Film ini sebuah film yang sukses secara komersial di Korea Selatan dan mendapatkan banyak pujian. Film ini juga memicu pada sekuel, Along with the Gods: The Last 49 Days, yang dirilis pada tahun 2018.

Review Film The Roundup: No Way Out (2023)

The Roundup: asal hadir di bioskop tanah air pada 7 Juni 2023. Film bergenre ini disutradarai oleh Lee Sang Yong yang sebelumnya sudah membuat beberapa film 4th Period Mystery. Film ini merupakan sekuel dari film yang dibuat juga oleh Lee Sang Yong yaitu The Outlaws (2017) dan The Roundup (2022). The Roundup: No Way Out diperankan oleh Choi Gwi Hwa, Heo Dong Won, Ha Jun, Park Ji Hwan, Ma Dong Seok.

Film ini berkisah tentang pulangnya Detektif Ma Suk Do selepas menangani kasus besar di Vietnam. Ia berhasil kembali setelah 7 tahun mencoba untuk menangkap penjahat di Vietnam. Kepulangannya ini membuat Ma Suk Do bergabung dengan tim investigasi besar yang dipimpin oleh Jang Tae Soo dan Detektif Kim Man Jae.

Tim detektif yang dibuat ini ditugaskan untuk menghadapi pelaku kriminal Joo Sung Cheol. Diketahui, Sung Cheol merupakan putra dari keluarga kaya raya yang memiliki pengaruh cukup kuat di Selatan. Walaupun kaya raya, Sung Cheol ternyata adalah seorang pengedar narkoba kelas kakap. Dalam masa penyelidikannya Detektif Seok Do mendapati adanya kejanggalan dimana terdapat penghancuran obat sintetis secara tiba-tiba.

Akibatnya ia mulai mengembangkan kasus ini bersama tim lain nya. Disisi lain, Sung Cheol yang sudah mulai dicurigai terus membuat keributan dan kekacauan. Tim detektif yang menangani kasus ini pun semakin kesulitan dalam menyelesaikannya. Suatu waktu, distributor narkoba yang juga merupakan Yakuza asal Jepang bernama Ricky datang ke Korea Selatan untuk bergabung dengan Sung Cheol. Polisi dan tim detektif pun bertekad kuat untuk menangkap para penjahat dan memusnahkan mereka.

Sebagai sebuah franchise yang sukses, The Roundup: No Way Out sudah menemukan formula yang tepat. Dibandingkan dengan film keduanya, The Roundup: No Way Out agak lebih “main aman” dalam menggambarkan kekerasan. Namun, film ini masih menampilkan berbagai adegan laga yang akan memuaskan para pecinta film semacam ini tapi kebrutalannya tidak bisa dibandingkan dengan adegan Ma Dong-seok dan karakter Son Suk-ku di Vietnam dalam film kedua.

Secara plot, The Roundup: No Way Out masih mengikuti formula film sebelumnya. Ia memperkenalkan sebuah masalah yang ringan, dengan karakter antagonis yang jelas, kemudian kita akan melihat Seok-do dan kawan-kawannya menyelesaikan masalah ini. Di tangan orang lain, apa yang dilakukan oleh Ma Seok-do akan terasa repetitif. Ia selalu bisa selangkah lebih maju dari karakter penjahatnya.

Sebagai bintang utama franchise-nya, rasanya tidak heran jika Ma Dong-seok kembali berhasil memukau penonton pada film The Roundup: No Way Out. Lewat film ini, kita bisa melihat kembali sosok Ma Seok-do yang penampilannya terlihat seperti gangster, tapi sebenarnya punya hati lembut dan tidak suka cari masalah. Pukulan dahsyat Seok-do tiap menghajar musuhnya juga tetap bikin kita puas. Selain Ma Dong-seok, aktor yang tidak kalah mencuri perhatian pada film ini adalah Lee Joon-hyuk dan Munetaka Aoki yang jadi villain-nya.

Secara keseluruhan, The Roundup: No Way Out sebuah film aksi- yang menarik untuk ditonton. Untuk pecinta film yang gemar dengan film-film ringan tapi tetap menarik, aksi Ma Seok-do jelas tidak bisa dilewatkan begitu saja. Dengan plot dan durasi yang pas, film ini cocok ditonton ketika Anda penat dengan kesibukan harian Anda.

Kemenparekraf Dukung Standupfest Majukan Stand-up Comedy Tanah Air

/

, RETENSI.ID – Kementerian Pariwisata dan /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) mendukung penuh pelaksanaan Standupfest sebagai upaya memajukan dan mengembangkan talenta para atau stand-up comedian yang ada di sebagai bagian dari insan kreatif tanah air.

Dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023), Menparekraf/Kabaparekraf Salahuddin Uno mengatakan Standupfest yang akan dilaksanakan di Tennis Indoor Senayan pada 4-6 Agustus 2023 merupakan stand-up comedy terbesar di Indonesia yang menampilkan para komika terkemuka di negeri ini.

“Ini adalah proyek dari Comedy Indo dan anggotanya 3000 lebih orang dari 167 cabang yang tersebar di berbagai daerah,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengungkapkan Standupfest bisa menjadi salah satu hiburan bagi masyarakat yang haus akan materi-materi yang diceritakan oleh 164 komika yang tampil dalam festival ini.

“Karena tingkatan tertinggi (kepribadian) seorang manusia itu adalah ketika bisa menertawai diri sendiri apalagi jika dijadikan sebagai bahan komedi kreatif,” katanya.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini menambahkan festival ini bisa menjadi momentum bagi para komika untuk mempromosikan potensi parekraf yang ada di Indonesia. “Nantinya kita bisa brainstorm dengan memberikan brief bahwa di daerah ini ada potensi parekraf yang menarik,” ujar Made.

Sementara itu, Presiden Stand Up Comedy Indonesia Abdul Aziz Batubara atau lebih dikenal sebagai Adjis Doaibu menuturkan ada 3.100 tiket festival yang sudah laku terjual.

“Tiketnya sudah sold out, Pak,” kata Adjis.

Adjis berharap festival ini menjadi bukti kepada masyarakat bahwa komika bisa menjadi sebuah profesi yang menjanjikan. “Jadi yang kerjaannya di atas panggung ngelucu itu ternyata bisa jadi profesi juga,” ujarnya.