Sleep (2023) mengisahkan tentang pasangan suami istri, Hyun-su (diperankan Lee Sun-kyun) dan Soo Jin (diperankan Jung Yu-mi), yang terjerat dalam situasi menakutkan ketika sang suami mulai tidur berjalan (sleepwalking) dan bertingkah seperti
Review Film Korea: Haunters (2010)
Published on
Haunters adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2010 dengan judul asli “Choneung Ryukja” (초능력자). Film ini bergenre thriller aksi yang disutradarai oleh Kim Min-suk dan dibintangi oleh Kang Dong-won dan Im Soo-jung.
Haunters adalah cerita yang menggabungkan unsur-unsur superkuat, ketegangan, dan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Film ini mengeksplorasi konsep kekuasaan dan tanggung jawab, serta bagaimana kekuatan seseorang dapat digunakan baik atau jahat.
Film ini mengisahkan tentang dua karakter utama, Cho-in dan Kyu-nam. Cho-in memiliki kekuatan telekinesis yang memungkinkan dia untuk mengendalikan benda-benda dengan pikirannya. Namun, dia tidak peduli dengan orang lain dan menggunakan kekuatannya untuk tujuan egois dan keuntungan pribadi.
Sebaliknya, Kyu-nam, dimainkan oleh Ko Soo, adalah seorang pria biasa tanpa kekuatan khusus. Ketika Kyu-nam tiba-tiba menjadi sasaran Cho-in, pertempuran antara dua pria ini dimulai. Kyu-nam berusaha untuk melawan pengaruh Cho-in dan melindungi orang-orang yang dia cintai.
Film ini sukses dalam membangun ketegangan antara kedua karakter utama. Pertempuran antara kekuatan telekinesis Cho-in dan keteguhan Kyu-nam menciptakan momen-momen yang mendebarkan, terutama saat Kyu-nam berusaha untuk melindungi orang-orang yang dia cintai.
Skenario film ini menggabungkan elemen-elemen supernatural dengan pertanyaan etika yang menarik. Film ini mempertanyakan bagaimana kekuatan dapat mempengaruhi seseorang dan apakah kekuasaan itu dapat disalahgunakan. Ini adalah tema yang mendalam yang dijelajahi dengan baik dalam film.
Dari segi akting, Kang Dong-won dan Ko Soo memberikan penampilan yang kuat. Kang Dong-won berhasil memerankan karakter Cho-in dengan karismatik dan menakutkan, sementara Ko Soo membawa rasa empati untuk karakter Kyu-nam.
Secara keseluruhan, Haunters adalah film yang menghibur dengan premis yang menarik, pertarungan seru, dan pertanyaan etika yang relevan. Bagi mereka yang menyukai film-film aksi dengan elemen supernatural, Haunters bisa menjadi pilihan yang menarik.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: The Outlaws (2017)
Published on
Film The Outlaws adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Kang Yoon-sung dan didasarkan pada kisah nyata tentang konflik antara dua geng kejahatan yang terkenal di Korea Selatan.
Film The Outlaws mengisahkan tentang pertempuran sengit antara dua geng kejahatan besar yang bersaing untuk menguasai wilayah bisnis ilegal di wilayah Gangnam, Seoul. Geng pertama dipimpin oleh Ma Seok-do, seorang mantan detektif yang beralih profesi menjadi penegak hukum. Geng kedua dikenal sebagai geng Black Dragon dan dipimpin oleh Jang Chen,seorang pria berbahaya yang memiliki reputasi sebagai pemimpin yang kejam dan brutal.
Ketika konflik antara kedua geng ini mencapai puncaknya, mereka terlibat dalam pertarungan brutal di tengah jalan-jalan Gangnam. Ma Seok-do bersama dengan timnya yang terdiri dari agen-agen yang sangat berani dan kasar, berusaha untuk menghentikan geng Black Dragon dan mengembalikan ketertiban di wilayah Gangnam. Pertarungan sengit dan kejam terjadi, dan banyak aksi laga yang spektakuler pun terjadi selama film ini.
Selain konflik antara dua geng utama, film ini juga mengeksplorasi hubungan antara Ma Seok-do dan Jang Chen, yang pada awalnya adalah musuh bebuyutan. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai memahami satu sama lain dan melihat sisi-sisi manusiawi dalam diri masing-masing.
Aksi laga dalam film ini sangat mengesankan. Pertarungan-pertarungan di jalan-jalan Gangnam penuh dengan ketegangan dan kebrutalan setiap aksinya, memberikan momen-momen aksi yang tak terlupakan. Film ini menyuguhkan adegan-adegan aksi dan laga yang spektakuler pasti akan memuaskan para penggemar film dengan genre aksi.
Namun, di balik aksi laga pada film ini, The Outlaws juga menyelipkan pesan tentang persahabatan dan saling memahami. Hubungan antara Ma Seok-do dan Jang Chen berkembang dengan cara yang tak terduga, dan film ini berhasil menunjukkan sisi-sisi manusiawi dalam karakter-karakter ini
Film ini didasarkan pada kisah nyata dan menghadirkan cerita yang kuat tentang kejahatan, keberanian, dan persahabatan. Dengan penampilan yang kuat dari Ma Dong-seok dan Yoon Kye-sang. Secara keseluruhan, film ini berhasil memukau penonton dengan aksi laga yang intens dan konflik yang mendalam antara karakter-karakter utamanya.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: The Chaser (2008)
Published on
The Chaser adalah sebuah film thriller asal Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2008, disutradarai oleh Na Hong-jin. Film ini mendapatkan perhatian besar karena narasi yang intens dan penuh ketegangan, serta penampilan yang kuat dan gambaran kasar tentang sisi gelap masyarakat.
The Chaser adalah film thriller Korea Selatan yang mengisahkan tentang Joong-ho (diperankan oleh Kim Yoon-seok), seorang mantan polisi yang kini bekerja sebagai germo. Ketika beberapa dari gadis-gadis pelacurnya mulai menghilang tanpa jejak, Joong-ho menjadi sangat cemas. Ia memutuskan untuk menyelidiki kasus ini sendiri.
Selama penyelidikannya, Joong-ho menemukan fakta yang mengerikan: ada seorang pembunuh berantai yang sadis yang sedang memburu para wanita pelacur yang bekerja untuknya. Sang pembunuh tersebut telah menculik beberapa dari gadis-gadisnya, dan Joong-ho sekarang harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan salah satu dari mereka yang berada dalam bahaya.
Film ini menggambarkan perjalanan tegang dan penuh ketegangan Joong-ho dalam upaya menyelamatkan gadis tersebut dan menghadapi kejahatan yang tak terduga yang tersembunyi di balik perdagangan seks dan dunia gelap di Seoul. Teror dan ketegangan mencakup seluruh cerita, menciptakan pengalaman sinematik yang mencekam.
The Chaser sangat berhasil dalam membangun ketegangan sepanjang film. Permainan kucing-dan-tikus antara Joong-ho dan sang pembunuh sangat memikat, dan film ini selalu mempertahankan perasaan mendesak bagi para penonton yang dapat dirasakan dari awal hingga akhir.
Film ini menampilkan penampilan yang luar biasa, terutama oleh Kim Yoon-seok sebagai Joong-ho dan Ha Jung-woo sebagai antagonis yang mengerikan. Kim berhasil menghadirkan karakter protagonis yang bermoral namun ambigu, sehingga penonton berempati meskipun profesinya yang tidak bermoral.
Secara keseluruhan, Film The Chaser adalah film thriller Korea Selatan yang menarik dan intens memberikan pandangan unik dan mengganggu terhadap penonton yang gemar pada genre tersebut. Film ini menawarkan narasi yang penuh ketegangan, penampilan yang kuat, dan gambaran kasar serta realistis tentang tema yang diangkat. Namun, karena kekerasan grafis dan plot yang kompleks, film ini mungkin tidak cocok untuk semua penonton.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: The Man from Nowhere (2010)
Published on
The Man from Nowhere adalah sebuah film aksi-thriller asal Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2010. Film ini dibintangi oleh Won Bin, Kim Sae Ron, Kim Tae Hoon, Kim Hee Won, dan Kim Seong Oh. Film The Man from Nowhere disutradarai dan ditulis oleh Lee Jeong Bum dan masuk dalam film terbaik Korea.
Film ini mengisahkan seorang pemuda laki-laki bernama Cha Tae-Sik (Won Bin) yang terkenal pendiam sejak kecil. Ia memiliki toko gadai. Cha Tae-Sik hanya memiliki satu-satunya teman bernama So-Mi (Kim Sae-Ron), seorang gadis kecil yang tinggal berdekatan. So-mi adalah anak tetangganya, Hyo Jeong yang bekerja di sebagai seorang penari dan pecandu narkoba.
Suatu hari, ia diminta untuk mencuri heroin oleh kekasihnya dari bar tempatnya bekerja. Ia menaruh heroin itu di dalam tas kamera lalu menjualnya pada Tae-Sik. Anak buah gembong narkoba, Oh Myung Gyu (Song Young Chang) yang barangnya dicuri berhasil menemukan Hyo Jeong.
Hyo Jeong dipaksa untuk memberitahu dimana heroin yang telah dicurinya. Ia disiksa di depan anaknya sendiri. Beberapa hari sebelumnya, Hyo Jeong menjual tas kamera itu ke toko gadai milik Tae-Sik sebagai upaya pengamanan.
Saat ini Tae-Sik pun terseret dalam bahaya yang mengancam nyawanya. Para penjahat itu juga menculik So-Mi untuk memancing kemarahan Tae-Sik.Tae-Sik mengejar para penjahat itu untuk menyelamatkan So-Mi.
Won Bin membawakan peran Tae-shik dengan begitu kuat sehingga penonton langsung merasa terhubung dengan karakternya. Dia mampu menggambarkan kontras antara sisi lembut dan sisi garang karakternya dengan sangat baik.
Film The Man from Nowhere dikenal karena adegan-adegan aksi yang sangat intens dan realistis. Adegan-adegan ini dirancang dengan baik dan menghadirkan ketegangan yang luar biasa, membuat penonton terjebak di dalam cerita.
Salah satu poin kuat dari film ini adalah hubungan antara Tae-shik dan So-mi. Hubungan ayah-anak yang terjalin antara mereka memberikan dimensi emosional yang dalam pada cerita, sehingga penonton merasa terlibat emosional.
Film ini juga menyelipkan pesan moral tentang pengorbanan, kebaikan, dan tekad untuk melindungi orang yang kita cintai, yang membuatnya lebih dari sekadar film aksi biasa. Cerita film ini terbangun dengan baik, dengan plot yang kompleks dan pembangunan karakter yang baik. Selain itu, elemen thriller dan misteri dalam film membuat penonton tetap tertarik sepanjang film.
Secara keseluruhan, The Man from Nowhere adalah film yang sangat disarankan untuk pecinta aksi, thriller, dan drama. Ini adalah karya sinematik Korea Selatan yang patut diacungi jempol dan pasti akan membuat Anda terpaku di depan layar sepanjang durasi film. Film ini membuktikan bahwa Korea Selatan mampu bersaing dengan film-film aksi dari seluruh dunia dan memenuhi ekspektasi penontonnya.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: Kill Boksoon (2023)
Published on
Kill Boksoon merupakan film asal Korea Selatan yang bergenre action thriller. Film ini disutradarai oleh Byun Sung Hyun, seorang sutradara yang juga menyutradarai film Korea Selatan lainnya. Selain dibintangi oleh Jeon Do Yeon, film Kill Boksoon juga dibintangi oleh aktor dan aktris ternama lainnya, seperti Koo Kyo Hwan, dan Kim Si A. Film ini sudah dapat disaksikan di Netflix sejak tayang perdana pada 31 Maret 2023.
Kill Boksoon bercerita tentang seorang single-parent bernama Gil Bok Soon (Jeon Do-Yeon) yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Ia bekerja di MK. Ent, sebuah usaha yang dijalankan oleh Cha Min Kyu (Sol Kyung Gu), sosok yang melatih Bok Soon menjadi pembunuh.
Bok Soon dikenal sebagai pembunuh yang handal karena memiliki tingkat keberhasilan 100% ketika menjalankan misi pembunuhannya. Namun, konflik mulai muncul ketika ibu satu anak ini memperbarui kontraknya dengan MK. Ent. Dari sinilah Bok Soon akan mengetahui bahwa ternyata Cha Min Kyu adalah orang yang berbahaya bagi dirinya.
Sementara itu, ada pula sosok Cha Min-Hee dan Han Hee-Sung. Cha Min-Hee merupakan adik dari Cha Min-Kyu dan sosoknya yang tidak berperasaan bekerja sebagai eksekutif di M.K. Ent. Sedangkan, Han Hee-Sung adalah seorang pembunuh untuk M.K Ent. yang sangat terampil dalam pekerjaannya, tetapi tidak diakui oleh orang lain.
Dalam film ini Gil Boksoon diceritakan memiliki kemampuan memprediksi langkah yang akan lawannya ambil, oleh karenanya saat bertarung dirinya selalu unggul dan menang sebab sudah bisa membaca gerakan setiap lawannya.
Hampir keseluruhan pemain punya porsi masing-masing yang ditunjukkan kepada penonton. Secara perlahan dan penuh dengan intensitas, semua pemain mulai unjuk kebolehan dalam bertarung satu lawan satu atau ketika berhadapan dengan banyak musuh.
Selain pertarungan yang disajikan dengan memukau, akting Esom sebagai adik dari Cha Min-kyu juga mencuri perhatian. Ia menampilkan karakter yang menyebalkan dan penuh antisipasi. Karakter yang dimainkannya juga menyimpan twist, namun sedikit kurang tepat saat menempatkannya.
Secara keseluruhan Kill Boksoon cocok untuk disaksikan bagi kalian yang menyukai film bergenre aksi. Para pembunuh bayaran yang ditampilkan pun menyajikan aksi yang memukau penonton. Belum lagi soal bunuh-membunuh, tidak ada keraguan yang tersisa. Mau teman nongkrong atau bahkan adik dari pimpinan, semuanya akan dibunuh jika keadaan memaksa.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: Project Wolf Hunting (2022)
Published on
Project Wolf Hunting merupakan film asal Korea Selatan yang disutradarai oleh Kim Hong Sun. Film yang rilis pada tahun 2022 ini mengambil dua tempat, yaitu di Korea Selatan dan di Filipina. Film dengan durasi 112 menit ini dibintangi oleh Seo In Guk, Jang Dong Yoon, Sung Dong Il, Park Ho San, Jung So Min, Ko Chang Seok, dan Jang Young Nam.
Project Wolf Hunting bercerita tentang pemindahan sekumpulan narapidana tingkat tinggi dari Filipina ke Korea Selatan menggunakan kapal kargo Frontier Titan. Misi ini berawal dari gagalnya ekstradisi yang gagal karena terganggu oleh serangan di bandara.
Kemudian, para pejabat pun melancarkan misi baru untuk memindahkan para penjahat itu melalui jalur laut. Misi pemindahan tersebut harus dilakukan secara ketat selama tiga hari menggunakan kapal kargo dari Filipina ke Korea. Namun, para penjahat itu pun berencana dan saling bekerja sama untuk kabur secara satu per satu.
Para penjahat ini sudah berencana melarikan diri sejak awal. Mereka memasukkan komplotannya dalam daftar petugas kapal. Lalu setelah kapal meninggalkan pelabuhan, boikot pun dimulai. Para kriminal mulai membantai polisi dan petugas kapal kargo satu persatu.
Di tengah aksi boikot mereka, muncul sesosok makhluk misterius yang membunuh semua orang tanpa pandang bulu. Para penumpang kapal kargo Frontier Titan berusaha bertahan hidup dari serangan mahluk misterius itu.
Ditengah pertumpahan darah antara polisi dan kriminal tiba-tiba muncul sosok mengerikan. Monster ini bersosok manusia dengan mata dijahit dan luka dimana mana. Ia kemudian menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Monster ini juga memiliki kekuatan yang jauh diatas manusia biasa. Maka ketika ia memukul, melempar, menendang, manusia akan remuk dibuatnya.
Dalam menggarap filmnya, Kim Hong Seon selaku sutradara dan penulis cerita tidak hanya suguhkan plot dengan konflik tunggal. Project Wolf Hunting (2022) yang sudah terjual ke 41 negara ini tidak sekedar bercerita tentang perjuangan para kriminal dan polisi menyelamatkan hidup dari sosok misterius yang mematikan.
Penonton akan mendapati plot lain yang menceritakan tentang rahasia dan latar belakang sosok mengerikan tersebut. Terdapat scene flashback yang menampilkan awal-mula terciptanya sosok itu puluhan tahun lalu. Semua berawal dari keserakahan dalam menciptakan senjata berupa manusia yang punya kekuatan hebat.
Dengan latar tempat sebuah kapal laut, teror yang dimiliki Project Wolf Hunting (2022) semakin intens. Para kriminal dan polisi tidak punya banyak ruang untuk melarikan diri dari mesin pembunuh, sehingga kematian demi kematian menjadi sangat menegangkan. Film ini memang menjual kebrutalannya dan plotnya sebagai menu utama.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: Hunt (2022)
Published on
Film Hunt yang rilis pada tahun 2022 ini bertema thriller sejarah, disutradarai sekaligus dibintangi oleh Lee Jung-jae, aktor terkenal yang pernah membintangi serial korea Squid Game. Selain Lee Jung-jae, film ini juga akan diisi oleh sederet aktor dan aktris kenamaan Korea lainnya seperti Jung Woo-sung, Jeon Hye-jin, dan Heo Sung-tae.
Kisahnya bermula pada tahun 1980-an saat kediktatoran militer Korea sedang berada dalam puncaknya. Kala itu, kepala Unit Luar Negeri KCIA Park Pyong-ho dan kepala Unit Domestik Kim Jung-do ditugaskan untuk mengungkap mata-mata dari Korea Utara.
Mereka ditugaskan memburu mata-mata Korea Utara bernama Donglim yang kerap membocorkan informasi mengenai jadwal presiden Korea Selatan kepada Korut. Donglim diketahui merupakan salah satu anggota NIS yang berhasil menyusup ke dalam badan intelijen tersebut.
Keduanya pun saling sikut-sikutan demi menjadi orang pertama yang berhasil menemukan Donglim. Pencarian Donglim itu menjatuhkan banyak korban. Park Pyung-ho maupun Kim Jung-do saling menuding Donglim ada di antara mereka berdua.
Satu persatu orang terdekat mereka menjadi target tuduhan itu. Anak perempuan teman Pyung-ho yang kini menjadi tanggung jawabnya bahkan disergap dan disiksa untuk diminta mengaku sebagai Donglim.
Park Pyung Ho yang melihat itu pun bertekad untuk menyelamatkannya. Dirinya bahkan berpura-pura untuk ikut mencurigai gadis tersebut. Usai melakukan serangkaian introgasi, sang gadis akhirnya lepas sebagai tahanan dan Pyung Ho perintahkan kabur untuk menyelamatkan diri.
Namun perjalanan Pyung Ho dan Jung Do mencari Donglim terus menemui hambatan. Hingga akhirnya terungkap sosok Donglim sebenarnya dan tujuannya membocorkan informasi mengenai pemerintah Korea Selatan.
Hunt seperti layaknya kebanyakan thriller adalah sebuah permainan kucing-kucingan. Pembukaannya sangat efektif untuk mengatur mood sepanjang film. Seorang pembunuh bayaran yang berencana menghabisi presiden mengacaukan acara dan Park Pyong-ho dan Kim Jung-do langsung saling curiga.
Ditulis oleh Lee Jung-jae sendiri bersama Jo Seung-hee, Hunt sebenarnya adalah sebuah thriller yang menyenangkan untuk disaksikan meskipun ada beberapa aspek yang kurang nendang. Hunt mungkin akan menjadi thriller yang lebih menggigit kalau penonton diajak untuk menyaksikan aksi spionase dua karakter ini dengan lebih detail.
Penampilan Lee Jung Jae disebut sebagai nyawa dari film hunt, karena berhasil menjadi pemandu aktor aktor lain untuk menampilkan adegan yang menakjubkan. Tak hanya itu chemistry yang dibangun antara Lee Jung Jae dan Jung woo Sung menjadi penyokong utama dalam film ini.
Secara keseluruhan, film Hunt yang mengangkat kisah politik Korea pada tahun 1980-an ini cocok dinikmati oleh para pecinta film aksi. Film ini berhasil menghadirkan aksi dan semua kekacauan dengan menarik. Selain itu, Lee Jung-jae dan Jung Woo-sung berhasil menampilkan akting yang luar biasa. Semua kecemasan, kebingungan, dan kemarahan mereka seolah bisa dirasakan oleh kita sebagai penonton.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Zombie, Thriller dan Horor: Alive (2020)
Published on
Alive adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2020. Film ini merupakan film bergenre thriller dan horor yang disutradarai oleh Jo Il-hyeong. Film ini menceritakan tentang upaya Joon Woo dan Yoo Bin, yang diperankan oleh Yoo Ah In dan Park Shin Hye, untuk bertahan di tengah serangan zombie dan hilangnya koneksi internet yang bikin mereka terisolasi.
Alive mengisahkan kisah seorang pria muda bernama Oh Joon-woo (diperankan oleh Yoo Ah-in) yang terbangun di apartemennya sendirian. Ketika ia mencoba menghubungi keluarganya dan teman-temannya, ia mengetahui bahwa kota tempat tinggalnya telah diserang oleh suatu virus misterius yang membuat manusia berubah menjadi zombie yang ganas.
Terperangkap di dalam apartemennya tanpa komunikasi dengan dunia luar, Joon-woo harus mencari cara untuk bertahan hidup. Ia menggunakan peralatan sederhana dan mencoba mencari makanan di dalam apartemen. Selama perjuangannya untuk bertahan hidup, ia akhirnya berkomunikasi melalui pesan dengan seorang wanita bernama Kim Yoo-bin (diperankan oleh Park Shin-hye) yang juga masih hidup di gedung seberang.
Joon-woo dan Yoo-bin harus bekerja sama untuk bertahan hidup dan menemukan cara keluar dari situasi yang mengerikan ini sambil menghindari serangan zombie yang terus-menerus mengancam. Mereka juga mencoba mencari tahu apakah ada harapan untuk menyelamatkan diri mereka dan manusia yang masih hidup.
Skenario film ini cukup sederhana, fokus pada perjuangan karakter utama untuk bertahan hidup dan menemukan cara untuk keluar dari situasi yang mencekam. Meskipun konsep pandemi zombie telah digunakan sebelumnya dalam banyak film, “Alive” tetap berhasil menciptakan suasana yang tegang dan membuat penonton terlibat dalam perjalanan karakter utama.
Efek visual dan desain produksi juga patut diacungi jempol, dengan penampilan zombie yang menyeramkan dan pengejaran yang mendebarkan. Sutradara Jo Il-hyeong berhasil menciptakan atmosfer yang khusus untuk film ini
Secara keseluruhan, Alive adalah film yang menyajikan hiburan yang layak bagi penggemar genre horor dan survival. Meskipun mungkin tidak membawa inovasi besar dalam konsep pandemi zombie, film ini tetap berhasil mengeksploitasi ketegangan dan ketakutan yang mendasari situasinya. Bagi yang menyukai film horor dengan aksi cepat dan karakter yang kuat, Alive adalah pilihan yang baik.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film: Mother (2009)
Published on
Mother adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2009. Film ini disutradarai oleh Bong Joon-ho dan merupakan sebuah drama thriller dengan elemen-elemen misteri.
“Mother” mengikuti kisah seorang ibu tunggal yang mencoba melindungi putranya yang berkebutuhan khusus, Do-joon. Do-joon adalah seorang pria dewasa dengan keterbatasan intelektual yang tinggal bersama ibunya yang tidak disebutkan namanya dalam film.
Suatu hari, seorang gadis muda bernama Moon Ah-jung ditemukan tewas, dan Do-joon dituduh sebagai tersangka utama dalam pembunuhan tersebut. Meskipun bukti yang kuat tidak ada, polisi memilih menuduh Do-joon karena dia adalah orang yang mudah dimanfaatkan dalam kasus ini.
Tidak percaya bahwa putranya bersalah, ibu Do-joon memulai penyelidikan sendiri untuk membersihkan nama anaknya. Dia merenungkan masa lalu Do-joon, mencoba mengumpulkan petunjuk, dan mengungkap rahasia kelam yang melibatkan banyak orang di kota kecil mereka.
Selama perjalanan penyelidikan ini, ibu Do-joon menghadapi berbagai kesulitan dan konflik. Dia terus berjuang untuk membuktikan kebenaran dan mencari tahu siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kematian Moon Ah-jung.
“Mother” adalah sebuah film yang penuh dengan misteri, ketegangan, dan emosi. Itu juga menggambarkan ikatan kuat antara seorang ibu dan anaknya, serta sejauh mana seorang ibu akan pergi untuk melindungi anaknya. Film ini mendapat pujian besar dari kritikus film dan merupakan salah satu karya terbaik dari sutradara Bong Joon-ho.
“Mother” adalah sebuah film yang memukau, menghadirkan cerita yang unik dan mendalam tentang seorang ibu yang tak kenal lelah mencari kebenaran untuk melindungi anaknya. Cerita ini sangat dipengaruhi oleh hubungan antara ibu dan anak, dan menunjukkan betapa kuatnya ikatan tersebut.
Akting Kim Hye-ja dalam peran ibu yang mencari kebenaran adalah salah satu poin terang dalam film ini. Dia mampu menggambarkan dengan sangat kuat keputusasaan, determinasi, dan cinta seorang ibu yang sedang berjuang keras untuk membuktikan kebenaran. Karakter ini sangat kompleks, dan penonton akan merasakan setiap emosi yang dialami sepanjang film.
Selain itu, sutradara Bong Joon-ho dengan cemerlang membawa penonton dalam perjalanan investigasi yang penuh ketegangan dan misteri. Film ini menggabungkan elemen-elemen detektif dengan latar belakang sosial kota kecil Korea yang membuat ceritanya semakin kaya dan menarik.
“Mother” juga sukses dalam memainkan perasaan penonton dengan berbagai plot dan kejutan. Film ini tidak hanya tentang mengungkap pembunuhan, tetapi juga mengajukan pertanyaan moral dan etis tentang batas apa yang seorang ibu akan lakukan untuk melindungi anaknya.
Secara keseluruhan, “Mother” adalah karya seni sinematik yang brilian dengan cerita yang mendalam, akting yang luar biasa, dan pengarahan yang kuat. Film ini menggugah emosi, mempertanyakan nilai-nilai moral, dan menyajikan gambaran yang mendalam tentang hubungan keluarga. Bagi mereka yang menyukai drama misteri yang penuh dengan kejutan, “Mother” adalah sebuah film yang sangat direkomendasikan.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film: Lady Vengeance (2005)
Published on
Lady Vengeance (2005) adalah sebuah film Korea Selatan yang disutradarai oleh Park Chan-wook. Film ini dirilis pada tahun 2005 dan merupakan bagian terakhir dari Trilogi Balas Dendam Park, yang sebelumnya mencakup “Sympathy for Mr. Vengeance” dan “Oldboy.”
Kisah ini berkisah tentang Lee Geum-ja, yang diperankan oleh aktris terkenal Korea Selatan, Lee Young-ae. Geum-ja adalah seorang wanita cantik dan berbicara lembut yang telah menghabiskan 13 tahun di penjara atas tuduhan penculikan dan pembunuhan seorang anak laki-laki. Namun, seiring berjalannya film, menjadi jelas bahwa ada lebih banyak cerita di baliknya daripada yang terlihat.
Setelah dibebaskan, Geum-ja bertekad untuk membalas dendam pada Mr. Baek, guru sekolah yang sebenarnya adalah dalang di balik kejahatan itu dan memanipulasinya untuk mengakui kesalahan. Geum-ja tidak lagi menjadi wanita polos yang dia adalah saat masuk penjara; dia telah berubah menjadi individu yang berhitung dan penuh sumber daya dengan tekad tunggal untuk membalas dendam.
Untuk membantunya dalam pencariannya untuk membalas dendam, Geum-ja mengumpulkan sekelompok wanita yang juga telah menderita oleh tangan Mr. Baek. Bersama-sama, mereka merencanakan skema yang rumit dan bermoral ambigu untuk membawa dia ke pengadilan.
Film Lady Vengeance menggali tema-tema balas dendam, penebusan, dan kompleksitas sifat manusia. Film ini dikenal karena gaya visualnya yang memukau dan provokatif, serta eksplorasi tentang garis-garis yang kabur antara baik dan jahat. Ini adalah kisah yang gelap dan memprovokasi tentang pembalasan dendam dan biaya yang tinggi yang bisa dituntut kepada mereka yang mencarinya.
Cerita ini penuh dengan intrik dan kejutan, dengan alur maju-mundur yang mengungkapkan sebagian besar karakter dan peristiwa yang melatarbelakangi balas dendam Geum-ja. Park Chan-wook mengeksplorasi tema-tema keadilan, penebusan, dan kompleksitas manusia dengan cerdas, dan pengarahan yang sangat kuat dalam menggambarkan emosi dan psikologi karakter-karakternya.
Selain itu, estetika visual film ini luar biasa. Penggunaan warna dan komposisi visual menciptakan atmosfer yang unik dan menggugah penonton, menjadikan setiap adegan dalam film ini sangat kuat secara visual. Park Chan-wook adalah seorang seniman dalam cara dia merancang setiap adegan dan pengambilan gambarnya.
Film Lady Vengeance adalah sebuah karya seni yang memprovokasi, dengan akting yang kuat, pengarahan brilian, dan pesan moral yang mendalam. Bagi penggemar film Korea Selatan dan penggemar sinema yang mencari pengalaman yang mendalam dan berpikir, film ini adalah pilihan yang sangat baik.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau