aksi

Review Film Korea: Hopeless (2023)

Film Hopeless (2023) atau dikenal dengan Hwaran merupakan debut film dari sutradara Kim Chang Hoon yang akan berlaga di Festival Film Cannes. Film ini telah terpilih menjadi film yang akan diputar di

Review Film Korea: Hunt (2022)

Film Hunt yang rilis pada tahun 2022 ini bertema thriller sejarah, disutradarai sekaligus dibintangi oleh Lee Jung-jae, aktor terkenal yang pernah membintangi serial korea Squid Game. Selain Lee Jung-jae, film ini juga akan diisi oleh sederet aktor dan aktris kenamaan

Review dan Sinopsis Film “300”

JAKARTA, RETENSI.ID –” adalah yang diadaptasi dari novel grafis berjudul sama karya Frank Miller dan Lynn Varley, serta disutradarai oleh Zack Snyder. Film ini mengisahkan tentang Pertempuran Thermopylae pada tahun 480 SM, di mana pasukan kecil , dipimpin oleh Raja Leonidas (diperankan oleh ), berjuang melawan pasukan yang jauh lebih besar yang dipimpin oleh Raja Xerxes (diperankan oleh Rodrigo Santoro).

Dengan hanya 300 prajurit yang berani dan terlatih, Leonidas dan pasukannya mempertahankan goa sempit di Pegunungan Thermopylae, menggunakan taktik dan keberanian yang luar biasa untuk menahan serangan besar-besaran pasukan Persia. Meskipun mereka dihadapkan pada musuh yang sangat kuat dan berjumlah ribuan, para prajurit Sparta menunjukkan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan dalam pertempuran mereka. Membuat mereka unggul di beberapa pertempuran yang terjadi.

“300” dikenal oleh banyak kalangan karena visualnya yang spektakuler dan gaya sinematografinya yang unik, yang diambil langsung dari novel grafisnya. Film ini memperoleh pujian atas penggambaran pertempuran yang akurat dan atmosfer yang penuh dengan ketegangan.

Gerard Butler memberikan penampilan yang memukau sebagai Raja Leonidas, memperlihatkan keberanian dan kepemimpinan yang sangat menginspirasi. Efek visual yang canggih, termasuk penggunaan slow-motion dan warna yang kontras, memberikan nuansa dramatis yang kuat pada setiap adegan pertempuran dalam film ini.

Review dan Sinopsis Film The Bad Guys: Reign of Chaos

JAKARTA, RETENSI.ID – terbaru Ma Dong-seok, “The : Reign of Chaos”, menarik perhatian dengan jumlah penonton yang mengesankan. Film ini dilaporkan telah ditonton lebih dari 2,6 juta kali pada Minggu pertamamya, sejak tayang pada 11 September 2019, atau setara dengan pendapatan sebesar US$20,1 juta. Film ini merupakan adaptasi dari serial “Bad Guys” yang ditayangkan di OCN pada 2014, menceritakan tentang sekelompok penjahat berbahaya yang berhasil melarikan diri saat dalam perjalanan menuju penjara.

Dalam “The Bad Guys: Reign of Chaos”, karakter-karakter utama termasuk Park Woong-cheol (diperankan oleh Ma Dong-seok), seorang penjahat yang dikenal karena kekuatannya, dan Kwak No-soon (diperankan oleh Kim a-joong), seorang penipu ulung. Mereka bergabung dalam sebuah tim khusus yang dibentuk oleh polisi untuk menangkap para tahanan yang kabur, di mana juga terdapat Ko Yoo-sung (diperankan oleh Jang Ki-yong), mantan detektif, dan detektif terkenal Oh Goo-tak (diperankan oleh Kim Sang-joong). Meskipun mereka bekerja di luar hukum, namun mereka bertindak layaknya penjahat.

Keberhasilan film ini mengalahkan beberapa film lain yang rilis pada waktu yang sama, seperti “Tazza: One Eyed Jack” dan “Cheer Up, Mr. Lee”. Hal ini menunjukkan popularitas Ma Dong-seok sebagai yang mampu menarik perhatian penonton dengan peran yang kuat dalam film Korea. Dengan premis yang menarik dan jajaran pemain yang berbakat, “The Bad Guys: Reign of Chaos” menjadi salah satu tontonan wajib bagi penggemar genre aksi dan .

Review Film Korea: Hopeless (2023)

(2023) atau dikenal dengan Hwaran merupakan debut film dari sutradara Kim Chang Hoon yang akan berlaga di Festival Film Cannes. Film ini telah terpilih menjadi film yang akan diputar di bagian Un Certain Regard di ajang penghargaan film bergengsi yaitu Festival Film Internasional Cannes ke-76 pada bulan Mei 2023.

Film ini akan mengangkat kisah yang berlatar tentang kriminal, dibintangi oleh sederet pemain bintang papan atas kenamaan Selatan, di antaranya ada Song Joong Ki, Hong Xa Bin, dan Park Bo Young.

Cerita ini dimulai dari Yeon Gyu yang selama 18 tahun hidupnya tidak pernah mendapatkan apa yang diinginkan hingga membuatnya harus berusaha keras agar bisa meraih sebuah harapannya. Ia memiliki cita-cita untuk bisa melarikan diri dari tempat tinggalnya di kampung halamannya yang penuh dengan kekerasan, ia berharap agar bisa memiliki kehidupan yang damai bersama sang ibu. Namun, takdir berkata lain selayaknya dunia berbisik kepadanya dengan tidak mengizinkannya memiliki harapan untuk hidup yang lebih baik.

Yeon Gyu harus menghadapi dan menahan diri dari kekerasan yang telah dilakukan berulang kali oleh ayah tirinya. Sambil menahan dari itu semua, ia mulai berusaha untuk menabung. Ia masih memiliki harapan satu-satunya untuk pindah ke Belanda bersama sang ibu.

Suatu hari Yeon Gyu tengah berkelahi dengan seseorang untuk melindungi saudara tirinya yang bernama Hayan (BIBI). Agar dapat menyelesaikan permasalahanya ia harus membayar sejumlah uang, namun ia tak mampu untuk mengumpulkannya.

Suatu hari, ketika Yeon Gyu sedang membutuhkan bantuan, ada seorang mafia yang menawarkan bantuannya, ia bernama Chi Geon. Dalam perjalanan mencari bantuan tersebut, Yeon Gyu akhirnya membuka pandangannya akan melihat dunia baru setelah mengikuti Chi Geon.

Yeon Gyu akhirnya menjadi member baru dalam organisasi mafia tersebut. Meskipun ia awalnya merasa takut, namun Yeon Gyu berusaha menyesuaikan diri dan telah menganggap Chi Geon seperti kakaknya sendiri. Setelah ia mendapatkan kepercayaan dari Chi Geon agar bisa bertahan hidup, Yeon Gyu mulai terperangkap dalam keadaan yang semakin berbahaya. Ia memiliki harapan agar bisa melarikan diri dari kota tersebut, Yeon Gyoo sangat berjuang semaksimal mungkin di antara perbatasan.

Review Film Korea: Along With the Gods: The Last 49 Days (2018)

adalah yang dirilis pada tahun 2018, merupakan sekuel dari film Along With the Gods: The Two Worlds. Film ini disutradarai oleh Kim Yong-hwa dan didistribusikan oleh Lotte Entertainment.

Along With the Gods: The Last 49 Days melanjutkan kisah yang dimulai dalam film sebelumnya. Film ini berkisah tentang tiga malaikat kematian, Gang-rim (diperankan oleh Ha Jung-woo), Haewonmak (diperankan oleh Ju Ji-hoon), dan Deok-choon (diperankan oleh Kim Hyang-gi), yang bertugas membimbing roh orang mati ke alam baka.

Kali ini, Gang-rim dan rekan-rekannya dihadapkan pada tugas yang lebih rumit. Mereka harus membantu seorang pria yang telah , Kim Ja-hong (diperankan oleh Cha Tae-hyun), melewati tujuh tingkatan di alam baka untuk memutuskan nasib rohnya. Kim Ja-hong adalah pahlawan yang meninggal dalam sebuah insiden tragis, dan nasibnya mempengaruhi banyak orang di dunia nyata.

Selama perjalanan mereka melalui tingkatan-tingkatan ini, malaikat kematian mengeksplorasi kisah hidup Kim Ja-hong dan mengungkap rahasia-rahasia tersembunyi yang terkait dengan nasibnya. Mereka juga berhadapan dengan makhluk-makhluk gaib, dewa-dewa, dan rintangan-rintangan lain yang menguji kesetiaan dan tekad mereka dalam membantu roh Kim Ja-hong.

Film ini menggabungkan elemen-elemen , , dan dengan pesan moral tentang kehidupan, pengorbanan, dan kebaikan. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sambil mengeksplorasi mitologi dan kepercayaan tentang kehidupan setelah kematian.

Sebagai sekuel yang dinanti-nanti, film ini mempertahankan kualitas visual yang mengesankan, efek khusus yang memukau, dan akting yang kuat. Film ini menawarkan pengalaman emosional yang mendalam dan penuh makna bagi penonton yang menyukai cerita tentang kehidupan setelah kematian dan perjalanan roh.

Visual dalam film ini adalah salah satu yang paling mencolok. Efek khusus yang brilian, adegan yang epik, dan dunia alam baka yang menakjubkan memberikan pengalaman sinematik yang luar biasa. Sutradara Kim Yong-hwa menghadirkan gambar-gambar yang mengesankan, terutama saat karakter berinteraksi dengan makhluk-makhluk gaib dan melalui berbagai tingkatan ujian.

Secara keseluruhan, Along With the Gods: The Last 49 Days adalah sekuel yang memuaskan dengan cerita yang mendalam, visual yang luar biasa, dan akting yang kuat. Film ini berhasil membuat penonton merenungkan makna hidup, pengorbanan, dan keadilan. Bagi penggemar cerita tentang alam baka dan perjalanan roh, film ini adalah tontonan yang sangat direkomendasikan.

Review Film Korea: Hunt (2022)

Film Hunt yang rilis pada tahun 2022 ini bertema sejarah, disutradarai sekaligus dibintangi oleh Lee Jung-jae, terkenal yang pernah membintangi serial Squid Game. Selain Lee Jung-jae, film ini juga akan diisi oleh sederet aktor dan kenamaan Korea lainnya seperti Jung Woo-sung, Jeon Hye-jin, dan Heo Sung-tae.

Kisahnya bermula pada tahun 1980-an saat kediktatoran militer Korea sedang berada dalam puncaknya. Kala itu, kepala Unit Luar Negeri KCIA Park Pyong-ho dan kepala Unit Domestik Kim Jung-do ditugaskan untuk mengungkap mata-mata dari Korea Utara.

Mereka ditugaskan memburu mata-mata Korea Utara bernama Donglim yang kerap membocorkan informasi mengenai jadwal presiden kepada Korut. Donglim diketahui merupakan salah satu anggota NIS yang berhasil menyusup ke dalam badan intelijen tersebut.

Keduanya pun saling sikut-sikutan demi menjadi orang pertama yang berhasil menemukan Donglim. Pencarian Donglim itu menjatuhkan banyak korban. Park Pyung-ho maupun Kim Jung-do saling menuding Donglim ada di antara mereka berdua.

Satu persatu orang terdekat mereka menjadi target tuduhan itu. Anak perempuan teman Pyung-ho yang kini menjadi tanggung jawabnya bahkan disergap dan disiksa untuk diminta mengaku sebagai Donglim.

Park Pyung Ho yang melihat itu pun bertekad untuk menyelamatkannya. Dirinya bahkan berpura-pura untuk ikut mencurigai gadis tersebut. Usai melakukan serangkaian introgasi, sang gadis akhirnya lepas sebagai tahanan dan Pyung Ho perintahkan kabur untuk menyelamatkan diri.

Namun perjalanan Pyung Ho dan Jung Do mencari Donglim terus menemui hambatan. Hingga akhirnya terungkap sosok Donglim sebenarnya dan tujuannya membocorkan informasi mengenai pemerintah Korea Selatan.

seperti layaknya kebanyakan thriller adalah sebuah permainan kucing-kucingan. Pembukaannya sangat efektif untuk mengatur mood sepanjang . Seorang pembunuh bayaran yang berencana menghabisi presiden mengacaukan acara dan Park Pyong-ho dan Kim Jung-do langsung saling curiga.

Ditulis oleh Lee Jung-jae sendiri bersama Jo Seung-hee, Hunt sebenarnya adalah sebuah thriller yang menyenangkan untuk disaksikan meskipun ada beberapa aspek yang kurang nendang. Hunt mungkin akan menjadi thriller yang lebih menggigit kalau penonton diajak untuk menyaksikan spionase dua karakter ini dengan lebih detail.

Penampilan Lee Jung Jae disebut sebagai nyawa dari film hunt, karena berhasil menjadi pemandu aktor aktor lain untuk menampilkan adegan yang menakjubkan. Tak hanya itu chemistry yang dibangun antara Lee Jung Jae dan Jung woo Sung menjadi penyokong utama dalam film ini.

Secara keseluruhan, film Hunt yang mengangkat kisah politik Korea pada tahun 1980-an ini cocok dinikmati oleh para pecinta film aksi. Film ini berhasil menghadirkan aksi dan semua kekacauan dengan menarik. Selain itu, Lee Jung-jae dan Jung Woo-sung berhasil menampilkan akting yang luar biasa. Semua kecemasan, kebingungan, dan kemarahan mereka seolah bisa dirasakan oleh kita sebagai penonton.

Review Film The Roundup: No Way Out (2023)

The Roundup: asal hadir di bioskop tanah air pada 7 Juni 2023. Film bergenre ini disutradarai oleh Lee Sang Yong yang sebelumnya sudah membuat beberapa film 4th Period Mystery. Film ini merupakan sekuel dari film yang dibuat juga oleh Lee Sang Yong yaitu The Outlaws (2017) dan The Roundup (2022). The Roundup: No Way Out diperankan oleh Choi Gwi Hwa, Heo Dong Won, Ha Jun, Park Ji Hwan, .

Film ini berkisah tentang pulangnya Detektif Ma Suk Do selepas menangani kasus besar di Vietnam. Ia berhasil kembali setelah 7 tahun mencoba untuk menangkap penjahat di Vietnam. Kepulangannya ini membuat Ma Suk Do bergabung dengan tim investigasi besar yang dipimpin oleh Jang Tae Soo dan Detektif Kim Man Jae.

Tim detektif yang dibuat ini ditugaskan untuk menghadapi kriminal Joo Sung Cheol. Diketahui, Sung Cheol merupakan putra dari keluarga kaya raya yang memiliki pengaruh cukup kuat di Selatan. Walaupun kaya raya, Sung Cheol ternyata adalah seorang pengedar narkoba kelas kakap. Dalam masa penyelidikannya Detektif Seok Do mendapati adanya kejanggalan dimana terdapat penghancuran obat sintetis secara tiba-tiba.

Akibatnya ia mulai mengembangkan kasus ini bersama tim lain nya. Disisi lain, Sung Cheol yang sudah mulai dicurigai terus membuat keributan dan kekacauan. Tim detektif yang menangani kasus ini pun semakin kesulitan dalam menyelesaikannya. Suatu waktu, distributor narkoba yang juga merupakan Yakuza asal Jepang bernama Ricky datang ke Korea Selatan untuk bergabung dengan Sung Cheol. Polisi dan tim detektif pun bertekad kuat untuk menangkap para penjahat dan memusnahkan mereka.

Sebagai sebuah franchise yang sukses, The Roundup: No Way Out sudah menemukan formula yang tepat. Dibandingkan dengan film keduanya, The Roundup: No Way Out agak lebih “main aman” dalam menggambarkan kekerasan. Namun, film ini masih menampilkan berbagai adegan laga yang akan memuaskan para pecinta film semacam ini tapi kebrutalannya tidak bisa dibandingkan dengan adegan Ma Dong-seok dan karakter Son Suk-ku di Vietnam dalam film kedua.

Secara plot, The Roundup: No Way Out masih mengikuti formula film sebelumnya. Ia memperkenalkan sebuah masalah yang ringan, dengan karakter antagonis yang jelas, kemudian kita akan melihat Seok-do dan kawan-kawannya menyelesaikan masalah ini. Di tangan orang lain, apa yang dilakukan oleh Ma Seok-do akan terasa repetitif. Ia selalu bisa selangkah lebih maju dari karakter penjahatnya.

Sebagai bintang utama franchise-nya, rasanya tidak heran jika Ma Dong-seok kembali berhasil memukau penonton pada film The Roundup: No Way Out. Lewat film ini, kita bisa melihat kembali sosok Ma Seok-do yang penampilannya terlihat seperti gangster, tapi sebenarnya punya hati lembut dan tidak suka cari masalah. Pukulan dahsyat Seok-do tiap menghajar musuhnya juga tetap bikin kita puas. Selain Ma Dong-seok, yang tidak kalah mencuri perhatian pada film ini adalah Lee Joon-hyuk dan Munetaka Aoki yang jadi villain-nya.

Secara keseluruhan, The Roundup: No Way Out sebuah film aksi- yang menarik untuk ditonton. Untuk pecinta film yang gemar dengan film-film ringan tapi tetap menarik, aksi Ma Seok-do jelas tidak bisa dilewatkan begitu saja. Dengan plot dan durasi yang pas, film ini cocok ditonton ketika Anda penat dengan kesibukan harian Anda.

Dikeroyok Anggota Seperguruan, Pesilat di Gresik Alami Rusak Syaraf Otak dan Meninggal!

GRESIK, RETENSI.ID – Seorang pesilat yang berasal dari Gresik bernama M. Aditya Pratama (20) tewas pada hari Senin (09/10/23) setelah dikeroyok 6 anggota perguruan silatnya sendiri pada hari Sabtu (07/10/23).

Pada saat kejadian sekitar pukul 18.30 WIB, korban sempat berpamitan kepada orang tuanya untuk mengikuti kenaikan sabuk dari kelompok pencak Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia “Kera Sakti” (IKS PI) di Cerme Kidul, Gresik.

“Ikut tes kenaikan sabuk. Hari Minggu dini hari baru tahu kalau anak saya dirujuk ke Puskesmas Cerme. Setelah ke sana, ternyata anak sudah dibawa ke Ibnu Sina Gresik,” ucap ayah korban, Ngatrip pada hari Selasa (10/10/23).

Lebih lanjut, Ngatrip tidak mengetahui secara jelas kronologis yang menimpa anak semata wayangnya itu. Ia mengatakan jika akhirnya anaknya dunia setelah dua hari secara di RSUD Ibnu Sina Gresik.

“Ada luka di kepala, keterangan dari dokter ini mengatakan penyebab meninggalnya adalah saraf di bagian otak kepala, tidak berfungsi,” lanjut Ngatrip.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan telah mengamankan yang berjumlah 6 orang di Mapolres Gresik untuk mempertanggungjawabkan mereka. Keenam pelaku tersebut di antaranya, bernisial D (17), AS (20), RM (20), ARG (15), S (19), dan HS (17), semua asal kecamatan Cerme, Gresik.

“6 Pelaku ini ditangkap tanpa ada perlawanan. Selanjutnya, kami melakukan penyidikan lebih lanjut,” ucap Aldhino dalam keterangannya.

Rencana Demo 50 Ribu Massa Peringati May Day di Istora Senayan Besok, Catat!

JAKARTA, RETENSI.ID – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Andi Gani Nena Wea mengeluarkan pernyataan bahwa sebanyak 50 ribu massa yang sebagian besar adalah akan turun untuk melaksanakan besar-besaran dalam rangka merayakan Hari Buruh Nasional di daerah , Jakarta pada hari Senin (01/05/23).

“Saya bersama dengan bung Said Iqbal, bersama Elly Rosita Silaban, kami akan bersiap di jam 11.00 siang. Lalu jam 13.30 kami dengan bus akan menuju ke ,” ucap Andi menjelaskan rencana mereka di kawasan Senayan pada hari Minggu (30/04/23).

Lebih lanjut, Andi menjelaskan jika Istora Senayan nantinya akan dipenuhi oleh sekitar 40 ribu buruh. Dengan rincian di dalam area sekitar 15 ribu orang dan di area luar akan dipenuhi oleh sisanya.

Ia juga mengatakan jika aksi demo yang akan dilakukan besok adalah untuk menuntut dicabutnya Undang-Undang Cipta Kerja, menolak diberlakukannya upah murah, buruh migran, dan menangkap seluruh mafia perdagangan orang.

“Hampir 100 jiwa melayang dari luar negeri. Karena itu kami minta dengan sangat pemerintah benar-benar melihat tegas. Tangkap mafianya, tangkap siapapun oknum yang terlibat!” Lanjut Andi.

Terakhir, Andi mengatakan jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo rencananya akan ikut acara yang berlangsung di Istora Senayan tersebut dengan tujuan untuk menyapa para buruh yang merayakan . Namun status kedatangan Gubernur Jawa Tengah itu masih dalam proses konfirmasi.