Pemilihan umum merupakan momen penting bagi masyarakat untuk memilih wakil rakyat yang dianggap mampu mewakili dan memperjuangkan kepentingan mereka di tingkat legislatif. Greez Numberi, calon legislatif DPR RI nomor urut 2 dari Partai Amanat Nasional (PAN) mewakili Papua Barat hadir dengan komitmen tinggi untuk mensejahterakan masyarakat desa yang wilayahnya kaya akan keberagaman budaya dan alam.
Greez Numberi merupakan calon legislatif DPR RI nomor urut 2 dari PAN mewakili Papua Barat yang meliputi wilayah Manokwari, Fak Fak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak.
Greez telah melakukan kunjungan langsung ke berbagai desa, mendengarkan aspirasi masyarakat, dan memberikan komitmen mereka untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh penduduk setempat. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan hubungan yang lebih erat antara calon legislator dan konstituennya, serta membuka ruang partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi.
Caleg DPR RI Papua Barat dengan nomor urut 2 dari PAN ini aktif melakukan kunjungan ke desa-desa di Papua Barat. Dalam kunjungannya, beliau berfokus pada mendengarkan beragam aspirasi dan masalah yang dihadapi masyarakat setempat.
“Kami hadir di sini untuk mendengarkan suara masyarakat untuk memahami permasalahan yang dihadapi, dan bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Saya percaya, kita dapat menciptakan kebijakan yang berdampak positif dan mensejahterakan semua lapisan masyarakat, terutama di desa-desa yang seringkali menjadi garda terdepan dalam pembangunan,” ucap Greez Numberi.
Selain mendengarkan aspirasi masyarakat, Greez juga menyoroti beberapa isu krusial yang dihadapi Papua Barat, seperti akses pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Komitmen ini tidak hanya sebatas retorika politik, namun juga diikuti dengan perencanaan konkret dan program kerja yang dapat diimplementasikan setelah terpilih sebagai anggota legislatif.
Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Greez juga menyampaikan kunjungan ke desa-desa ini menjadi langkah awal yang bertujuan untuk penguatan demokrasi dan representasi yang lebih baik.
“Dengan adanya keterlibatan langsung dalam mendengarkan suara masyarakat, diharapkan pembangunan di Papua Barat dapat lebih relevan dan merata, menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya,” ujar Greez.