JAKARTA, RETENSI.ID – Perusahaan yang dulu sempat menjadi raksasa peralatan dapur, Tupperware diberitakan akan merencanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawannya. PHK ini terjadi karena kondisi keuangan perusahaan yang akhir-akhir ini sedang memburuk. Bahkan dalam 1 tahun terakhir, saham Tupperware turun sebanyak 90 persen.
Kabar PHK massal ini dikonfirmasi oleh CEO Tupperware Miguel Fernandez yang menjelaskan selain dengan melakukan PHK massal, pihaknya sedang meninjau portofolio perusahaannya untuk melihat potensi penghematan perusahaan yang lebih efisien.
“Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami,” jelas Miguel Fernandez.
Bisnis Tupperware sendiri sudah berjalan selama 77 tahun dan memang dikenal sebagai raksasa dalam industri alat dapur. Tupperware telah mencoba berbagai strategi untuk melepaskan citranya yang dinilai ketinggalan zaman dan mulai menarik pelanggan yang lebih muda dengan produk yang lebih baru dan lebih trendi agar penjualan kembali naik.