JAKARTA ,RETENSI.id– Belum lama ini dunia maya sedang dihangatkan dengan pembicaraan mengenai Elon Musk, seorang Milyader kondang yang membeli perusahaan Twitter. Elon Musk disinyalir membeli Twitter untuk merubah isi konten di dalam media sosial itu,. Ia menilai bahwa sebelum ia membeli perusahaan itu, isi dari media sosial itu tidak bermutu dan berencana untuk merombak Twitter dengan tangannya sendiri. Hal ini menuai pro dan kontra di kalangan pengguna media sosial. Ada yang mengatakan kalau dia hanya membuang kekayaannya dengan membeli Twitter, namun bagi mereka yang pro terhadap keputusannya ini sangat mendukung apa yang ingin dicapai Miliarder kondang itu.
Salah satu cara untuk merombak isi Twitter yang ia lakukan adalah dengan memecat massal karyawan Twitter yang ia nilai tidak kompeten. Seperti satu minggu lalu, ada engineer Twitter yang tidak mengetahui mengenai jalannya sistem, Musk langsung memecatnya saat itu juga. Hal ini dinilainya sebagai cara satu-satunya untuk meningkatkan kualitas Twitter. Mereka yang menjadi korban pemecatan massalnya beramai-ramai mmebuat tagar #RIPTwitter sebagai bentuk ketidaksetujuan terhadap keputusan Musk yang dianggap menghilangkan ladang pekerjaan mereka. Hal ini juga menuai pro dan kontra diantara pengguna Twitter.
Mereka yang pro akan keputusan Musk menilai bahwa mereka yang membuat tagar ini hanya tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya tidak kompeten untuk bekerja di Twitter. Dan mereka yang kontra terhadap hal ini menilai bahwa keputusan Musk diambil secara instan tanpa pikir panjang dan memikirkan nasib mereka yang terkena pecat massal.