Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Sepekan Lebih Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan, Sisakan Mata Merah Para Korban

Triya Ayu

Bagikan

Sepekan Lebih Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan, Sisakan Mata Merah Para Korban

Triya Ayu

Bagikan

Korban selamat Tragedi Kanjuruhan Raffi Atha Dziaulhamdi (14) matanya memerah usai terkena tembakan gas air mata polisi.
Jakarta, Retensi.id yang telah sepekan lebih berlangsung, masih menyisakan luka yang belum pulih pada sejumlah korban. Mata merah diderita oleh para korban selamat.

Mata yang memerah karena terkena percikan gas air mata diderita oleh Raffi Atha Dziaulhamdi (14). Raffi bersama saudara dan teman-temannya turut menyaksikan laga Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam itu, Mereka duduk di Tribun 10 atau di sebelah selatan.

Sekitar 15 menit usai peluit tanda berakhirnya babak kedua, Raffi kemudian turun. Saat tengah berjalan turun dari tribun, Raffi mengaku bahwa terpapar kepulan asap gas air mata dari aparat.

Raffi kemudian menyelamatkan diri melalui pintu keluar di Tribun 12. Akan tetapi, karena berdesak-desakan ia kesulitan bernapas dan akhirnya pingsan selama kurang lebih 2 jam.

Ayah Raffi, Sutrisno (45) mengungkapkan dirinya kesulitan menebus obat untuk anaknya tersebut. Saat itu, Raffi dibuatkan resep untuk membeli 5 jenis obat. Tapi, 3 jenis obat tidak ada. Terlebih Sutrisno tidak memiliki uang cukup dan harus berdebat dengan kasir apotik RSSA. Akhirnya, Sutrisno meminta agar anaknya dirujuk ke RS Hermina.

Selain itu, Kevia Naswa juga mengalami nasib serupa. Mahasiswi Widyagama Malang ini juga masih merah matanya saat ditemui kemarin.

Kevia Naswa Korban Tragedi Kanjuruhan
Kevia Naswa, korban tragedi kanjuruhan malang yang matanya masih merah setelah terkena gas air mata.

Kevia tidak menyangka bahwa kedatangannya bersama teman-temannya di Stadion Kanjuruhan justru menjadi petaka, berakhir dengan tragedi yang merenggut 132 nyawa.

Saat kejadian tersebut, Kevia berlarian untuk menghindari gas air mata yang ditembakkan di tribun 12 dan 13. Meskipun ia berada di tribun 14 yang jaraknya jauh, namun asapnya yang terbawa angin terasa perih di matanya dan sesak nafas.

Kevia juga mengaku sempat tidak mampu melihat apapun. Sempat khawatir jikalau mengalami kebutaan, namun dirinya bersyukur masih bisa melihat meskipun matanya memerah.

Tidak hanya matanya yang merah, Kevia juga mengatakan saat ini di wajahnya muncul bintik-bintik mirip pasir dan flek di wajah bagian kanan. Bagian wajahnya itu menurutnya juga terkena terpaan asap gas air mata.

Sementara Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Rhenald Kasali menyatakan korban gas air mata di Stadion Kanjuruhan membutuhkan waktu sebulan hingga sembuh seperti sediakala terutama di bagian mata.

Baca berita RetensiID lainnya di: Google News RETENSI.ID