Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Sinyal Kenaikan Harga Pertalite Semakin Kuat!

Triya Ayu

Bagikan

Sinyal Kenaikan Harga Pertalite Semakin Kuat!

Triya Ayu

Bagikan

Pertalite di SPBU
BBM jenis Pertalite dimungkinkan mengalami kenaikan harga. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui bahwa pembahasan hal tersebut tengah dilakukan pemerintah.
Jakarta, Retensi.id – BBM jenis dimungkinkan mengalami kenaikan harga. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui bahwa pembahasan hal tersebut tengah dilakukan pemerintah.

BBM jenis Pertalite tersebut termasuk dalam jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dengan pemerintah sebagai penentu harga dan tidak dilepaskan ke pasar.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto sedang melakukan pembahasan intens terkait pembahasan .

Menurut Arifin, perubahan Peraturan Presiden (Perpres) diperlukan dalam upaya menaikkan . Sehingga membutuhkan pembahasan dengan waktu yang lebih lama.

Airlangga Hartarto juga menyampaikan hal serupa bahwa imbas lonjakan harga minyak dunia, maka pemerintah mengkaji kembali harga BBM. Inflasi dan pertumbuhan ekonomi ke depan menjadi hal yang dipertimbangkan.

Dalam konferensi pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023, Airlangga menyampaikan bahwa review sedang dilakukan pemerintah terkait kebutuhan.

Hal tersebut merupakan akibat dari kenaikan harga BBM baik dari segi volume maupun kebijakan selanjutnya. Perhitungan terhadap potensi kenaikan inflasi dan efek PDB ke depan dilakukan pemerintah.

Sebagai upaya perlindungan untuk masyarakat, sedang dipertimbangkan pula terkait bantalan Bantuan Sosial (Bansos). Pemerintah harus mempersiapkan bansos kepada masyarakat yang membutuhkan, jika harga BBM mengalami kenaikan harga.

Pemerintah melakukan kalkulasi terhadap kebutuhan masyarakat terkait kompensasi dalam berbagai program yang sedang berjalan, seperti saat penanganan Covid-19.

Supaya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertalite dan Pertamax tidak mengalami kenaikan atau bertahan di bawah harga keekonomian, maka subsidi digelontorkan.

Sebagai contoh, Pertamax yang seharusnya dijual Rp 15.150 per liter menjadi dijual Rp 12.500. Pertalite seharusnya harga Rp 13.150 namun dijual dengan harga Rp 7.650 per liter.

Perbandingan antara harga BBM di negara lain dan di Indonesia jauh lebih murah, bahkan jika dijual dengan harga pasar.

Thailand seharga Rp 19.500/liter, Vietnam Rp 16.645/liter, dan Filipina Rp 21.352/liter. Indonesia relatif di bawah dari negara ASEAN lain.

Baca berita RetensiID lainnya di: Google News RETENSI.ID