Jakarta, Retensi.id – Jurnalis Israel, Gil Tamary menyusup ke Mekkah dan menggegerkan Arab Saudi. Tindakannya yang dinilai tidak menghargai Muslim itu menuai banyak kritik.

Gil Tamary berkeliling kota Mekkah dan videonya diunggah pada media Channel 13 tempatnya bekerja.

Gerbang Mekkah yang merupakan simbol pintu masuk ke kota dan titik dilarang masuk bagi non-Muslim tampak telah dilewati oleh Tamary.

Selain itu, gerbang Masjidil haram juga dikunjungi.

Lokasi Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya, sekaligus lokasi umat Muslim berkumpul menjalankan ibadah haji yaitu di Gunung Arafah, sementara Tamary berswafoto di tempat tersebut.

Kota suci Mekkah dan Madinah dilarang total oleh Pemerintah Arab Saudi untuk dimasuki orang non-Muslim siapa pun. Hukuman, denda, hingga deportasi dapat dikenakan kepada umat non-Muslim yang melanggarnya.

Sejak lama Pemerintah Saudi telah menerapkan aturan tersebut dan pembatasan Mekkah merupakan hal sangat serius.

Sejak lama pula di setiap jalan menuju Mekkah dan Madinah terpasang papan peringatan yang bertuliskan “Muslim Only”.

Namun Arab News melaporkan bahwa larangan umat non-Muslim untuk memasuki Mekkah bukanlah ditentukan oleh Pemerintah Arab. Melainkan berdasarkan hukum Islam sejak ratusan tahun silam telah menerapkan larangan tersebut.

Al-Qur’an Surat At-Taubah (9) ayat ke-28 berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman! Orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwa), karena itu jangan lah mereka mendekati Masjidil Haram sejak tahun ini. Dan jika kamu takut menjadi miskin (karena orang kafir) tidak datang, maka Allah akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya. Jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”

Mekkah merupakan rumah Masjidil Haram dan umat Muslim paling mensucikan tempat itu. Hal ini dikarenakan Mekkah menjadi pusat kiblat bagi orang Islam yang beribadah.

Ayat Al-Qur’an tersebut menunjukkan bahwa Mekkah sebagai kota suci untuk umat Islam beribadah ingin benar-benar dijaga oleh Allah. Hal ini merupakan penilaian dari sejumlah ahli. Kota suci Mekkah ini juga tidak pernah diubah menjadi tempat wisata oleh Pemerintah Arab.

Raja Saudi merupakan sang pemimpin tertinggi di Arab Saudi sekaligus sebagai pelindung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah.