Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Jokowi Kunker Ke Eropa dan UEA, Ma’ruf Amin Pimpin Sementara Pemerintahan

Triya Ayu

Bagikan

Jokowi Kunker Ke Eropa dan UEA, Ma’ruf Amin Pimpin Sementara Pemerintahan

Triya Ayu

Bagikan

Joko Widodo dan Ma'ruf Amin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Eropa dan UUEA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan memimpin jalannya pemerintahan selama Jokowi berada di luar negeri.
Jakarta, Retensi.id – Presiden (Jokowi) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke empat negara yakni , , , dan (UEA). Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan memimpin jalannya pemerintahan selama Jokowi berada di luar negeri.

Jokowi beserta rombongan terbatas terbang ke Jerman pada hari ini Minggu (26/6/2022) pagi tadi melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tujuannya adalah untuk menghadiri forum KTT G7.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kehadiran Indonesia adalah untuk mendorong dan mengajak negara-negara G7 bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina. Pencarian solusi secara cepat juga harus dilakukan dalam menghadapi krisis pangan dan energi yang sedang melanda dunia, meskipun upaya tidak mudah.

Selanjutnya, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskydan di Ibu Kota Ukraina. Misinya adalah untuk mendorong ruang dialog perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Hal tersebut lantaran perang harus dihentikan dan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembal.

Dari Ukraina, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan misi yang sama yaitu mendorong pembukaan ruang dialog perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Gencatan senjata dan penghentian perang sesegera mungkin.

Uni Emirate Arab merupakan negara kunjungan terakhir Presiden Joko Widodo. Kunjungan tersebut adalah untuk melanjutkan pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dan Uni Emirate Arab.

Jokowi mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang. Hal tersebut upaya pencegahan rakyat jatuh pada kemiskinan dan kelaparan di negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah.

 

Baca berita RetensiID lainnya di: Google News RETENSI.ID