Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Terjadi Lagi, Ustaz Abdul Somad Ditolak Dakwah di Kota Ini

Triya Ayu

Bagikan

Terjadi Lagi, Ustaz Abdul Somad Ditolak Dakwah di Kota Ini

Triya Ayu

Bagikan

ustaz abdul somad
Video di media sosial yang memperlihatkan penolakan sekelompok warga terhadap kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS), sedang ramai diperbincangkan.
Jakarta, Retensi.id – Video di media sosial yang memperlihatkan penolakan sekelompok warga terhadap kedatangan (UAS), sedang ramai diperbincangkan.

Ustaz Abdul Somad (UAS) dijadwalkan mengisi ceramah dalam acara Tabligh Akbar pada (17/6/2022) mendatang. Unggahan video dari akun Twitter @Dewie011, warga Citra Indah City, Jonggol, Bogor Jawa Barat menunjukkan penolakan warga terhadap kedatangan UAS tersebut.

Juru bicara warga terhadap penolakan UAS yaitu seorang pria yang mengatasnamakan pengurus Citra Indah City. UAS dianggap dapat memancing keresahan.

Pria itu menyampaikan, dengan berat hati masyarakat Citra Indah City menolak UAS untuk datang ceramah di tempatnya sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal tersebut diakui untuk menjaga ketentraman dan marwah yang diajarkan para sesepuh.

Alasan warga menolak kedatangan UAS juga disampaikan dalam unggahan video. Alasannya yaitu untuk menjaga kedamaian dan ketentraman, karena kedatangan ustaz itu dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan warga.

UAS ditolak warga
Jonggol (Foto: Dok. Twitter)

Respons publik diberikan terkait adanya video yang sudah tersebar di berbagai media sosial tersebut.

Sikap warga hingga toleransi UAS dalam memberikan contoh kerap menyinggung agama lain dan dianggap bisa memecah belah umat Islam. Hal itu sangat mereka sayangkan.

Warganet mengatakan bahwa negara bakal dikuasai komunis apabila terus muncul kelompok yang ingin memecah belah Islam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan merendahkan dan membuat seolah-olah masyarakat setempat tidak menyukai atau menolak ulama.

“Maju terus UAS maju terus,” kata warganet.

Warganet lain juga menyampaikan harapannya untuk bisa insyaf dan intropeksi diri. Dalam syiar agama memang sangat tidak baik menjelekkan umat lain baik sesama agama maupun agama lain. Terlebih di Tanah Air yang harus menjunjung tinggi keberagaman berbagai suku adat dan kepercayaan.

Baca berita RetensiID lainnya di: Google News RETENSI.ID