xi jinping

Inilah Hasil Pertemuan Joko Widodo dan Xi Jinping di China

Jakarta, Retensi.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan perdana kepada Presiden China Xi Jinping pada Selasa (26/7/2022). Jokowi akan melakukan perjalanan ke tiga negara di Asia Timur dalam tiga hari. Xi Jinping sebelumnya telah mengundang Joko Widodo untuk datang

Hubungan China dan Kanada Memanas Di Sela KTT G20!

,RETENSI.id– Presiden dan Perdana Menteri (PM) Kanada terlihat memanas setelah berbincang di sela , bahkan video percakapan mereka menyebar luas di dunia maya. 

Percakapan dimulai saat Xi Jinping datang kepada Trudeau dan mengungkapkan kekesalan Xi Jinping yang beberapa hari sebelumnya juga mendatangi Trudeau untuk membicarakan mengenai situasi di Ukraina pasca perang dengan Rusia, Korea Utara (Korut) dan konferensi keanekaragaman hayati yang rencananya diadakan pada bulan Desember dalam rangka kerja sama Beijing dan Ottawa bocor ke surat kabar. “Itu tidak pantas. Dan itu bukan cara percakapan dilakukan,” kata Xi dengan raut yang sangat serius.

Setelah mendengar hal itu, Trudeau mengatakan “Di Kanada kami percaya pada dialog yang bebas dan terbuka dan terus terang, dan itulah yang akan terus kami lakukan, Kami akan terus bekerja sama secara konstruktif tetapi akan ada hal-hal yang tidak kami setujui” ke penerjemah Xi Jinping “. 

Hal ini kemudian direspon oleh Xi dengan wajah serius sambil menawarkan jabatan tangan ke Trudeau. “Mari kita buat kondisi itu terlebih dahulu,” jawab Xi. setelah itu keduanya menjauh dan kembali bersosialisasi dengan yang lain.

Inilah Hasil Pertemuan Joko Widodo dan Xi Jinping di China

Jakarta, Retensi.id – Presiden () melakukan kunjungan perdana kepada Presiden Xi Jinping pada Selasa (26/7/2022). Jokowi akan melakukan perjalanan ke tiga negara di Asia Timur dalam tiga hari.

sebelumnya telah mengundang Joko Widodo untuk datang ke Beijing. Setelah pandemi Covid-19, Jokowi merupakan Presiden pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan.

Menguatkan kerjasama ekonomi merupakan misi Presiden Jokowi dalam kunjungannya. Jokowi mengungkapkan bahwa China adalah mitra strategis komprehensif Indonesia yang memberikan manfaat bagi negara, sekaligus kawasan dan dunia.

Jokowi merupakan Presiden pertama yang didatangkan China setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Februari lalu. Xi mengungkapkan bahwa hubungan antara Indonesia dan China sangatlah intim.

Berikut hal-hal yang menjadi pembahasan kedua pihak, dikutip dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI

1. Kemitraan Strategis China-RI

Kemitraan Strategis Komprehensif antara China dan Indonesia menjadi pembahasan dalam. Terutama adanya perubahan global yang terjadi setelah pandemic Covid-19.

Melalui 4 pilar kerjasama yaitu politik, ekonomi, people-to-people exchanges, dan proyek-proyek maritime, kedua negara telah menjalin sinergi baru. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan semangat solidaritas dalam memerangi pandemi dan mencari pembangunan bersama. Selain itu, juga untuk menunjukkan kemitraan antara dua negara.

2.  Rencana Aksi Lima Tahun

Dalam pelaksanaan kemitraan strategis, kedua negara akan mempercepat perumusan “Rencana Aksi Lima Tahun” baru.

Dengan pembiayaan Belt and Road Initiative (BRI) dan Global Maritime Fulcrum (GMF), RI dan China bekerja sama menyelesaikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

3.  Mempercepat Pertukaran Orang

Pertukaran orang ke orang juga akan dipercepat kembali oleh China dan Indonesia. Hal itu termasuk pula pemulangan pelajar Indonesia ke Negeri Tirai Bambu.

Penerbangan langsung akan lebih banyak, serta kerjasama di sector pendidikan, pariwisata, pemuda, dan pertukaran local juga akan meningkat.

4.  Perkuat Penelitian dan Pengembangan serta Produksi Vaksin

Kerja sama dalam penelitian, pengembangan, serta produksi vaksin dan genomik akan diperkuat kedua negara. Upaya Indonesia dalam mendirikan pusat vaksin regional disetujui oleh China.

5.  Dukungan RI untuk ASEAN 2023

Implementasi peringatan HUT ke-30 Hubungan Dialog China-ASEAN tahun lalu telah disepakati kedua negara. Konsensus tersebut telah dicapai pada KTT Khusus China-ASEAN.

Regionalisme terbuka dan Kemitraan Strategis Komprehensif China-ASEAN yang maju akan dijunjung tinggi. Hal itu dilakukan demi menciptakan perdamaian, keamanan, kemakmuran, pembangunan berkelanjutan, dan persahabatan.

Sentralisme ASEAN juga didukung oleh China. Hal itu kaitannya dalam perkembangan arsitektur regional dan dukungan terhadap kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023.

Sementara dalam kepastian perdamaian dan stabilitas, Indonesia siap bekerjasama dengan China melalui dialog dan diplomasi.

6.  Nota Kesepahaman dan MOU

Pada pertemuan tersebut juga dilakukan pembaharuan dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Diantaranya yaitu penelitian dan pengembangan vaksin dan genomik, pengembangan hijau, dan peningkatan kapasitas keamanan siber.

China juga berkomitmen untuk melakukan peningkatan terhadap impor minyak sawit mentah dari Indonesia sebanyak 1 juta ton. Impor produk pertanian (nanas) dari Indonesia juga akan diutamakan.

Kawasan industry hijau di Kalimantan Utara diharapkan dapat menjadi kawasan industry hijau terbesar dunia turut menjadi ppembahasan. Energy air dan surya dimanfaatkan dalam kawasan tersebut.