BALI, RETENSI.ID – Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan baliho yang dipasang oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali yang menggunakan bahasa Rusia dan Inggris.
BALI, RETENSI.ID – Kepolisian bali sedang memburu seorang driver ojek online berinisial WD yang telah melakukan tindak pemerkosaan terhadap seorang perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Brazil berusia 26 tahun. Kisah turis Bali yang diperkosa oleh pengemudi ojol itu sebelumnya sempat viral di media sosial, salah satunya dari postingan Facebook Uluwatu Community dan juga di akun instagram @niluhdjelantik, pada hari Senin (07/08/23).
“Dari hasil penyelidikan diperoleh identitas diduga pelaku inisial WD pekerjaan ojek online, alamat Bangsalsari, Jember Jawa Timur. Saat ini Polda Bali dan Polresta Denpasar, telah membentuk tim untuk mencari dan menangkap pelaku,” ucap Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan pada hari Senin (07/08/23) malam.
Terpisah, Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas menjelaskan jika identitas pelaku yang merupakan WNI sudah didapat kepolisian dan sedang buron.
“Kita sudah pegang identitas pelakunya dan memang warga negara sini. Untuk posisi korban sedang berlibur di Bali, tapi nanti kita akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saksi sudah ada beberapa diperiksa, yang penting kita tangkap dulu pelakunya,” ucap Bambang di Denpasar pada hari Selasa (08/08/23).
Sebelumnya, korban sempat mengaku jika selama perjalanan, korban diajak mengobrol oleh pelaku sehingga lengah dan tidak memerhatikan peta perjalanan yang ada di aplikasi ojol. Saat tiba di lahan kosong pelaku mulai bersikap aneh, korban sempat mencoba melawan, namun ia dibanting ke tanah dan dicekik, serta mulutnya dibekap oleh pelaku.
“Kita sudah memeriksa beberapa saksi dan mencari alat bukti. Identitas terduga tersangka kami sudah memegangnya, dan tim kini sudah bekerja mencari pelaku dengan inisial WD,” akhiri Bambang dalam pernyataannya.
Don't Miss
BALI, RETENSI.ID – Kepolisian Denpasar baru saja melakukan penilangan terhadap WN Amerika Serikat bernama Jared Brendan Mell (35). WNA itu ditilang usai kedapatan membawa angkot di Kota Denpasar, Bali, pada hari Senin (12/06/23).
Jared diketahui ditilang karena melanggar ketertiban berlalu lintas, yaitu tidak mempunyai SIM A yang menjadi syarat untuk mengendarai angkutan umum. Selain itu, masa berlaku Surat Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) angkot yang dinaikinya telah habis.
“Karena yang bersangkutan hanya memiliki SIM A biasa dan STNK kendaraan habis masa berlakunya sehingga personel melakukan penilangan dan mobil ditahan sebagai barang bukti,” ucap Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi pada hari Selasa (13/06/23).
Polisi belum menjelaskan mengenai motif Jared membawa angkot di Bali. Namun, berdasarkan dokumentasi yang telah dirilis oleh polisi, Jared membawa angkot tersebut untuk membawa papan surfing untuk berselancar.
“WNA sopir angkot tersebut mengaku meminjam mobil dari temannya,” lanjut Sukadi.
Polisi menilang WNA yang membawa kendaraan umum tersebut di Patung Tahura, Jalan By Pass Ngurah Rai. Saat melihat ada yang aneh dengan angkot tersebut, petugas meminta angkot untuk berhenti ke pinggir jalan untuk mengecek surat-suratnya.
“Selanjutnya sopir angkot tersebut disuruh turun dari mobil untuk dilakukan pengecekan surat-surat termasuk identitas pengemudi,” akhiri Sukadi dalam pernyataannya.
Don't Miss
BALI, RETENSI.ID – Sebanyak 3 orang warga negara asing (WNA) yang sedang liburan di Bali baru saja terseret ombak di Pantai Nunggalan, Pecatu, Bali pada hari Minggu (11/06/2023) sekitar pukul 16.30 WITA. Dari 3 orang WNA yang terseret ombak tersebut, 2 berhasil diselamatkan, dan 1 orang tewas.
Kedua WNA yang berhasil selamat tersebut berhasil diidentifikasi sebagai perempuan berinisial FVL (32), WNA asal Spanyol dan AAF (33), WNA laki-laki asal Jerman. Satu orang yang menjadi korban berinisial ATA (36), seorang laki-laki berkewarganegaraan Spanyol.
Menurut Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bali I Wayan Suwena, yang mengumpulkan keterangan dari salah satu saksi bernama Rian dan wisatawan lainnya, mereka melihat ketiga turis asing tersebut terseret ombak besar. Beberapa dari mereka juga langsung berenang untuk berusaha menyelamatkan para korban.
Mereka yang mencoba menyelamatkan turis itu awalnya berhasil membawa FVL dan AAF secara bersamaan ke tepi pantai. Setelah itu, Rian kembali berenang untuk menyelamatkan ATA dan membawanya ke darat untuk diberi pertolongan. Namun naas nyawanya sudah tak tertolong.
“Akhirnya korban terakhir (ATA) berhasil dievakuasi dan diberikan penanganan medis CPR (cardiopulmonary resuscitation), akan tetapi nyawanya sudah tidak bisa tertolong,” ucap Suwena dalam keterangan tertulisnya pada hari Minggu (11/06/23).
Don't Miss
BALI, RETENSI.ID – Sebuah video beredar dan viral di media sosial yang menunjukkan seorang warga negara asing (WNA) memaki-maki warga sambil mengacungkan senjata tajam berupa pisau di kawasan Jalan Kayu Aya, Seminyak, Badung, Bali. Aksi WNA yang memakai kaos bermotif loreng dan celana jeans itu menjadi pembicaraan di media sosial.
Aksi WNA yang mengacungkan pisau di tengah jalan tersebut viral di media sosial pada hari Sabtu (10/06/2023). Video berdurasi 52 detik tersebut pertama kali disebarkan lewat akun TikTok @mr.deky.
Beberapa saat setelah video tersebut beredar dan viral, kepolisian langsung mengamankan WNA tersebut. Dan saat ini, Kepolisian Sektor Kuta Utara masih dalam proses pendalaman kasus tersebut.
“Pelaku sudah diamankan di Polsek Kuta Utara,” ucap Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono pada hari Sabtu (10/06/2023).
Di dalam video tersebut, WNA berjenis kelamin pria yang belum diketahui identitasnya tersebut awalnya komat-kamit sambil memamerkan pisaunya ke orang sekitar di depan restoran Natys. Seorang warga lokal sempat mendekati WNA tersebut dan memintanya untuk menghentikan perbuatannya.
Don't Miss
BALI, RETENSI.ID – Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan baliho yang dipasang oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali yang menggunakan bahasa Rusia dan Inggris. Baliho tersebut menjadi sorotan karena isinya yang mempertegas aturan bahwa WNA di Bali dilarang melakukan dan menerima kerja di Bali.
“We welcome all foreign tourist to Bali. As a tourist, you are not permitted to accept any employment or work in Indonesia. Any Foreign National who is disrespectful or contravene the applicable legislation is subject to Deportation and Entry Ban,” isi baliho tersebut.
“Kami menyambut semua turis asing ke Bali. Sebagai turis, Anda tidak diizinkan untuk menerima pekerjaan atau bekerja di Indonesia. Setiap Warga Negara Asing yang tidak menghormati atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku akan dikenakan Deportasi dan Larangan Masuk.” terjemahan isi baliho tersebut dalam Bahasa Indonesia.
Selain menggunakan Bahasa Inggris, di bagian bawah baliho tersebut ada terjemahan kalimat yang sama namun menggunakan Bahasa Rusia. Hal ini dikarenakan banyaknya WNA yang melanggar aturan di Bali adalah WNA Rusia.
Kepala Seksi Komunikasi dan Informasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandara Ngurah Rai, Putu Suhendra Tresnadita berharap dengan adanya baliho dalam bahasa Rusia, maka WNA Rusia yang tinggal di Bali diharapkan dapat memahami isi imbauan tersebut dengan mudah dan mematuhinya.
“Karena warga negara Rusia yang di Bali termasuk yang jumlahnya banyak supaya memudahkan bagi mereka untuk memahami isi dari himbauan tersebut,” jelas Putu.
Don't Miss
BALI, RETENSI.ID – Seorang turis di Bali terlihat marah-marah kepada seorang warga lokal yang mencoba mengingatkannya agar berkendara dengan pelan. Diketahui warga lokal tersebut adalah seorang Pecalang, seorang yang mengatur jalannya upacara Melasti di Bali menjelang hari raya Nyepi.
Kejadian tersebut divideokan dan disebarkan di media sosial. Sontak video tersebut mendapat banyak reaksi negatif dari warga Indonesia yang menganggap turis asal Rusia tersebut tidak tahu adat, sampai berani menantang seorang Pecalang di Bali.
Dalam video tersebut terlihat dua WNA menggunakan motor yang terlihat seperti ingin mengikuti iring-iringan upacara Melasti, namun karena dikhawatirkan mereka akan mengganggu laju jalur sebelah jika melintas bersamaan, seorang Pecalang memperingatkan mereka untuk pelan-pelan saat mengendarai motor mereka.
Tidak terima karena diperingati seperti itu, bule tersebut memaki Pecalang tersebut dan mengeluarkan kata-kata tidak pantas. Bule pria dalam video tersebut beralasan jika dirinya sudah tinggal selama dua tahun di Bali dan sangat menghargai upacara adat di sana.
Bule tersebut meminta agar para Pecalang agar tidak menyentuh sang kekasih. Dan video tersebut berakhir dengan rekan WNA tersebut melerai kawannya yang memaki warga lokal Bali tersebut.
Don't Miss
BALI, RETENSI.ID – Sebuah video beredar dan menjadi viral di media sosial beberapa hari ini. Video tersebut berisikan seorang turis atau bule di Bali yang sedang dalam proses tilang oleh polisi di jalan karena tidak memakai helm. Turis yang selain tidak memakai helm, namun juga bertelanjang dada itu terlihat marah saat ditilang oleh kepolisian.
Video tersebut diunggah oleh akun instagram @punapibali, secara detail, terlihat seorang bule yang bertelanjang dada dan badannya dipenuhi tato mengendarai sepeda motor jenis N-Max yang mau ditilang karena tidak mengenakan helm.
Bule yang bertelanjang dada dan tidak memakai helm itu diketahui terjaring oleh Satuan Lalu Lintas Polres Gianyar, Bali yang tengah menggelar razia di depan Puri Agung Ubud pada hari Rabu (15/03/2023).
Saat bule itu dihentikan oleh polisi, Bule bertato itu terlihat sangat tak terima. Setelah itu terlihat dirinya yang emosi hingga membentak-bentak aparat polisi yang menilangnya. WNA yang melanggar aturan lalu lintas itu bahkan menuduh polisi yang memberhentikannya dengan tuduhan ingin meminta uangnya.
“Expect, Anda mau uang. You want money, you want money,” ucap bule yang tidak memakai helm tersebut kepada kepolisian.
Video tersebut direkam dan menjadi viral di media sosial. Sementara nasib WNA yang melanggar aturan itu dijelaskan oleh AKP Bhayangkara adalah pelepasan karena dirinya bisa menunjukan STNK motor yang dibawanya.
“Kendaraannya tak kami sita, karena yang bersangkutan berhasil menunjukkan STNK,” ucap AKP Bhayangkara.
Don't Miss