WeWork

Coworking Space ‘WeWork’ Dikabarkan Bangkrut Usai Terlilit Utang

/

Perusahaan coworking space, berencana mengajukan kebangkrutan pekan depan. Perusahaan itu dilaporkan tengah berjuang dengan tumpukan utang dan kerugian yang besar. WeWork penyedia ruang kerja fleksibel, disebut berada dalam kebangkrutan setelah gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemegang utang sebut lembaga pemeringkat Amerika Serikat, Standard & Poor’s atau S&P. 

Melansir Reuters pada Rabu (1/11), saham Perusahaan yang didukung oleh SoftBank Group tersebut turun 32 persen pada perdagangan baru-baru ini. Sahamnya dilaporkan telah jatuh sekitar 96 persen tahun ini.

Perusahaan ini memiliki utang bersih jangka panjang sebesar US$2,9 miliar pada akhir Juni dan sewa jangka panjang lebih dari US$13 miliar. Jumlah ini dimiliki WeWork di tengah meningkatnya kenaikan biaya pinjaman perbankan yang merugikan sektor real estat komersial di Amerika Serikat.

Pengajuan kebangkrutan WeWork akan menandai penurunan nilai perusahaan yang secara pribadi bernilai US$47 miliar pada tahun 2019. Hal ini tentu dapat menjadi titik hitam bagi investor SoftBank yang telah kehilangan miliaran dolar. 

Perusahaan ini diketahui mulai goyang sejak rencananya untuk go public pada tahun 2019 gagal, menyusul skeptisisme investor terhadap model bisnisnya yang mengambil sewa jangka panjang dan menyewakannya untuk jangka pendek serta kekhawatiran akan kerugian yang besar. 

Pada Agustus tahun ini, WeWork mengumumkan situasi keuangan yang mengancam perusahaan. Hal ini dampak kerugian miliaran dolar selama enam bulan pertama tahun ini, karena kondisi ekonomi global yang telah melemahkan permintaan akan ruang kantor bersama. 

WeWork pun telah menandatangani perjanjian dengan kreditor untuk penundaan sementara pembayaran Sebagian utangnya, dengan masa tenggang hamper berakhir. Imbasnya beberapa eksekutif pun telah mengundurkan dari WeWork termasuk ketua eksekutif dan CEO Sandeep Mathrani.