BANYUWANGI, RETENSI.ID – Seorang ustaz berinisial MS (49) tertangkap basah membawa narkoba jenis sabu ke Lapas Banyuwangi saat akan mengisi kajian rohani. Ustaz tersebut diketahui memang ditunjuk untuk mengisi program bina kerohanian
BOGOR, RETENSI.ID – Sebanyak tiga orang pemuda tenggelam di sebuah danau di daerah Desa Tegallega, Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor saat sedang menjalani pengobatan spiritual pada hari Kamis (13/07/23) sekitar pukul 22.00 WIB. Ketiga pemuda ini berhasil diidentifikasi sebagai MDR (20), (A) (25), dan B (25). Peristiwa itu berawal saat MDR dan beberapa pria lainnya sedang menjalani proses pengobatan secara spiritual dengan cara ditenggelamkan yang dipimpin oleh seorang ustaz yang memang terkenal di daerah itu.
“Dilakukan pengobatan secara spiritual oleh seorang ustaz di danau tersebut dengan cara ditenggelamkan sebanyak tujuh kali,” ucap Kapolsek Cigudeg Kompol Wagiman pada hari Jumat (14/07/23).
Wagiman menjelaskan jika saat itu, MDR didampingi oleh enam pemuda lainnya menjalani prosesi pengobatan. Namun, saat proses pengobatan spiritual berlangsung, MDR dan dua korban lainnya yakni A dan B malah tenggelam hingga meninggal. Terakhir, Wagiman menyebut jika hingga saat ini proses pencarian terhadap ketiga pemuda yang tenggelam itu masih terus dilakukan bersama dengan pihak terkait dan tim BPBD.
“Sementara itu ada empat orang lainnya yang ikut turun ke dalam danau berhasil menyelamatkan diri, masih dalam pencarian bersama tim dari BPBD dan warga sekitar,” pungkasnya.
Don't Miss
BANYUWANGI, RETENSI.ID – Seorang ustaz berinisial MS (49) tertangkap basah membawa narkoba jenis sabu ke Lapas Banyuwangi saat akan mengisi kajian rohani. Ustaz tersebut diketahui memang ditunjuk untuk mengisi program bina kerohanian untuk warga binaan Lapas Banyuwangi.
Penangkapan ustaz itu terjadi saat petugas Lapas mendapati MS membawa sabu sebelum melakukan pengajaran pada hari Rabu (21/06/23). Petugas yang curiga dengan MS menggeledah tubuh dan barang-barang milik MS lalu menemukan narkoba jenis sabu dalam dompet STNK mobil miliknya.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto yang menjelaskan jika petugas sudah curiga dengan gerak gerik MS sejak satu minggu lalu. MS diketahui sempat meminta petugas kesehatan Lapas untuk memeriksa tekanan darahnya usai mengajar di lapas.
Karena saat itu petugas tidak memiliki cukup bukti, maka mereka tidak menangkapnya. Namun para petugas Lapas menunggu momentum yang tepat ketika sang ustaz kembali ke lapas mengajar untuk memeriksa kecurigaan mereka.
“Saat ada momentum dia masuk lagi ke Lapas kami lakukan penggeledahan secara menyeluruh dan akhirnya ditemukan satu paket kristal putih dalam bungkusan plastik klip di gantungan kunci mobilnya,” ucap Wahyu.
Don't Miss
