usaha pariwsata

Menparekraf Serahkan Bantuan DPUP Bagi Lima Desa Wisata di Jawa Timur

/

MOJOKERTO, RETENSI.ID – Menteri dan /Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan dana Dukungan Pengembangan Usaha Parekraf (DPUP) bagi lima wisata di Jawa Timur.

Menparekraf Sandiaga saat menghadiri penyerahan DPUP di Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur mengatakan, DPUP merupakan program tindak lanjut dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 dan 2022.

Kelima desa wisata yang menerima DPUP di Provinsi Jawa Timur adalah pertama Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong Kabupaten Mojokerto, kedua Desa Wisata Serang Kabupaten Blitar, ketiga Desa Wisata Kampung Blekok Kabupaten Situbondo, keempat Desa Wisata Sanankerto Kabupaten Malang, dan kelima Desa Wisata Taman Sari Kabupaten Banyuwangi.

“Kami juga berkolaborasi dengan beberapa pihak salah satunya OJK, untuk memberikan pelatihan keuangan, setelah itu kita berikan bantuan Dana Pendukungan Usaha Pariwisata. Ini akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas dan pengembangan SDM di desa-desa wisata,” katanya.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, kegiatan peningkatan literasi keuangan bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif juga dilakukan sebagai salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata agar dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dengan lebih baik. Pada akhirnya usaha mereka siap untuk dipertemukan hingga mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan.

“Kami juga berharap, bantuan yang diberikan berupa dana uang untuk pembelian peralatan pendukung produksi usaha parekraf dan pemberian pemahaman tentang literasi keuangan,” katanya.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan, setiap desa terpilih tentu memiliki dan keistimewaan masing-masing, dengan mengandalkan potensi desa berbasis budaya, berbasis alam, berbasis buatan ataupun mengombinasikannya.

“Melalui bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang untuk pengembangan desa wisata serta dapat berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian desa. Literasi keuangan juga menjadi fokus agar dana yang diberikan dapat dikelola dengan efektif,” ujar Hayun.