JAKARTA, RETENSI.ID – Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) bekerja sama untuk menyelenggarakan forum diskusi dengan tema “Sinergi Penyusunan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nasional Berbasis Sains”.
JAKARTA, RETENSI.ID – Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) bekerja sama untuk menyelenggarakan forum diskusi dengan tema “Sinergi Penyusunan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nasional Berbasis Sains”. Acara ini berlangsung pada tanggal 11 Juli 2023 di Wyndham Casablanca Jakarta. Tujuan dari forum ini adalah untuk mendukung komitmen Indonesia, yang dituangkan dalam NDC (Nationally Determined Contribution) di bawah Perjanjian Paris, untuk memitigasi perubahan iklim.
Ketua ASI, yang juga merupakan Presiden IBCSD, Lilik Unggul Raharjo, dalam sambutannya mengatakan, “Penting untuk menetapkan aksi dekarbonisasi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan. Industri semen memiliki tantangan yang berbeda dalam berkomitmen pada inisiatif karbon netral, melakukan produksi yang inovatif untuk memberikan solusi yang berkelanjutan, dan menerapkan ekonomi sirkular.”
Pembicara yang hadir dalam acara tersebut antara lain Herman Supriadi, Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian; Octavianus Bramantya, General Manager KADIN Net Zero Hub; dan Oepoyo Prakoso, Head of Corporate Environment & Sustainability PT Solusi Bangun Indonesia. Turut ambil bagian dalam diskusi tersebut adalah Wiwik Pudjiastuti, Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non-Logam di Kementerian Perindustrian.
Forum ini membahas kontribusi signifikan industri semen terhadap emisi global. Produksi semen, yang bertanggung jawab atas sekitar 8% emisi CO2 global pada tahun 2019 menurut International Energy Agency (IEA), merupakan salah satu industri penghasil gas rumah kaca terbesar di seluruh dunia. Menanggapi tantangan ini, Kementerian Perindustrian menetapkan Standar Industri Hijau untuk semen pada tahun 2018, dan industri semen diharapkan dapat mengurangi emisi sebesar 2,75 Mton CO2 hingga 3,25 Mton CO2 berdasarkan dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC). Kementerian Perindustrian mendukung industri dalam membuat peta jalan penurunan emisi karbon untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
“Dunia usaha saat ini berinvestasi melalui Standar Industri Hijau dalam rangka mitigasi perubahan iklim sekaligus meningkatkan daya saing sebagai karakter industri yang sesungguhnya. Selain itu, dapat menciptakan lapangan kerja hijau serta meningkatkan kualitas lingkungan dan keanekaragaman hayati,” ujar Herman Supriadi.
“Kami berharap kedepannya akan ada standar semen performance-based dan insentif bagi industri semen agar industri dapat menyusun roadmap inisiatif dekarbonisasi jangka panjang, selaras dengan strategi dekarbonisasi asosiasi semen sehingga dapat berjalan beriringan dalam menurunkan CO2,” ujar Oepoyo Prakoso.
Sejalan dengan upaya global untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 dan komitmen Indonesia terhadap netralitas karbon pada tahun 2060, IBCSD secara aktif mempromosikan kepemimpinan dan tindakan kolektif di sektor bisnis menuju ekonomi rendah karbon melalui platformnya, yaitu Kadin Net Zero Hub (KADIN NZH). KADIN NZH bertujuan untuk membantu perusahaan-perusahaan Indonesia dalam transisi mereka menuju emisi nol bersih.
“Industri tidak bisa stop untuk berkembang dalam perspektif keuangan dan produksi, tetapi kita juga harus menyadari bahwa dinamika iklim ini semakin terasa. Jika kita tidak mengikuti perkembangan, kita akan tertinggal,” ujar Octavianus Bramantya.
Forum diskusi ini bertujuan untuk mendorong pertukaran pengetahuan dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan industri semen dalam mengatasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi dan mencapai target nol bersih. Forum ini menekankan pentingnya membangun jaringan dan bersinergi dengan inisiatif pemerintah untuk memastikan perencanaan, implementasi, dan pelaporan aksi pengurangan emisi yang efektif. Selain itu, forum ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan tentang strategi dan peta jalan pemerintah Indonesia untuk mendekarbonisasi sektor industri, dengan fokus pada industri semen.
“Implementasi segera dari peta jalan industri semen sangat penting, diikuti dengan diskusi mengenai kapan pelaksanaannya. Sinergi adalah suatu keharusan di sini,” tegas Wiwik Pudjiastuti.
Acara diskusi terbatas ini menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan mempercepat upaya menuju industri semen yang berkelanjutan dan terdekarbonisasi serta berkontribusi pada target nol karbon Indonesia. Melalui bertukar pengetahuan dan kolaborasi, para peserta diharapkan untuk dapat meletakkan dasar bagi peta jalan dekarbonisasi industri nasional yang berbasis sains.