tangki pertamina

Kecelakaan Maut Truk Pertamina Menjadi Pelajaran: Lampu Merah Justru Membahayakan

Jakarta, Retensi.id truk Pertamina di Cibubur yang menewaskan 11 orang berbuntut pada keberadaan lampu lalu lintas (traffic light) atau lampu merah di jalan turunan yang mengganggu fungsi jalan.

Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan pada Rabu (20/7/2022) mengungkapkan bahwa seharusnya dilakukan evaluasi keseluruhan usai kecelakaan maut tersebut.

Semua permasalahan yang berpotensi mengganggu fungsi jalan serta keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) perlu dibenahi oleh Pemerintah dan Polri. Pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan harus ditangani dengan efektif.

Di lokasi kejadian, terdapat usulan yaitu lampu merah dibongkar dan u-turn atau putaran arah ditutup. Pembongkaran tersebut diusulkan karena keberadaaannya tidak layak atau mengganggu fungsi jalan maupun kelancaran lalu lintas. Terkait lampu merah tersebut akan dilakukan koordinasi dengan Pemkot Bekasi. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman.

Sementara itu, juga banyak hal serupa pengganggu fungsi jalan raya di lokasi lain.

Semua ruas jalan yang digunakan bukan untuk kepentingan umum didesak oleh ITW untuk dilakukan upaya yang sama. Pembuatan pembatas permanen di ruas jalan umum dihimbau untuk diupayakan.

Harus dilakukan pula pengusutan bagi ruas jalan yang digunakan hanya untuk kepentingan usaha dan kelompok tertentu karena dapat menimbulkan gangguan fungsi jalan. Tanpa adanya perizinan dari pihak berwenang, semestinya hal tersebut tidak terjadi.

Untuk mewujudkan Kamseltibcarlantas, ITW mengingatkan semua pihak kembali untuk selalu bersinergi. Harus dilakukan upaya meningkatkan kesadaran tertib dalam berlalu lintas, melakukan pengawasan ketat terhadap pengelola angkutan umum, serta memperbaiki segala potensi yang dapat mengganggu fungsi jalan. Harapannya, tidak ada lagi laka maut di jalan raya dan kendaraan layak beroperasi.

Cerita Ibu Lempar Anak agar Selamat dari Kecelakaan Maut Cibubur

Jakarta, Retensi.id maut tangki Pertamina yang terjadi di pada Senin (18/7/2022) lalu menyisakan momen penyelamatan seorang anak balita. Anak tersebut selamat, namun kedua orang tuanya dunia.

Kunto (36) seorang satpam menceritakan momen penyelamatan seorang anak balita dari . Ketika insiden terjadi, terdapat anak kecil yang menangis di samping para yang bergelimpangan. Ia lalu berlari menolong anak tersebut yang kepalanya robek, sehingga secepatnya perlu pertolongan pertama.

Kunto menolong anak tersebut agar tidak menimbulkan trauma mendalam karena melihat banyak korban berlumuran darah.

Anak berusia 4 tahun itu dibawa ke showroom. Sementara Kunto diberitahu salah satu karyawan bahwa anak tersebut sempat dilempar agar terhindar dari tabrakan kendaraan oleh sang ibu dari motornya. Anak sempat terpental sejauh 10 meter.

Usai menyelamatkan anak dari kecelakaan, orang tua anak tersebut meninggal dunia.

Petugas ambulans juga sempat menolak si anak lantaran mereka lebih mengutamakan para korban tewas. Untuk korban luka diamankan dahulu dan selanjutnya dibawa ambulans yang lain.

Petugas tersebut didesak oleh Rendra (37) salah seorang warga (kini menjadi wali anak korban kecelakaan itu) untuk segera membawa ke rumah sakit. Akhirnya perawatan optimal dari dokter berhasil didapatkan.

Kini kondisi anak tersebut berangsung membaik dan kembali ceria. Namun juga sempat mencari-cari dan memanggil-manggil orang tuanya lantaran ia sangat dekat dengan ayah dan ibunya.

Sebagai informasi, kecelakaan maut truk melibatkan 2 mobil dan 10 sepeda motor. Terdapat 10 orang tewas dan 5 orang luka-luka.

Sopir truk tangki Pertamina berinisial S dan kernetnya berinisial KS saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.