swedia

Ribuan Warga Yaman Turun ke Jalan Protes Pembakaran Al-Quran di Swedia

, RETENSI.ID – Sebuah video yang menunjukkan ribuan warga Yaman yang berkumpul secara masif di Ibu Kota Sana’a untuk unjuk rasa mengecam yang dilaksanakan di Denmark dan pada hari Senin (24/07/23). Unjuk rasa itu diorganisir oleh kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah barat laut Yaman.

Dari video yang diunggah oleh Reuters di media sosial mereka, para pendemo terlihat membawa salinan dari Al-Quran milik mereka. ini juga diwarnai dengan arak-arakan Al-Quran raksasa. Para pendemo yang ada di lokasi terlihat membawa baliho protes dan meneriakkan kecaman mereka terhadap aksi pembakaran Al-Quran itu. Beberapa pengunjuk rasa juga terlihat melambaikan senjata yang mereka bawa.

Selain di Yaman, protes juga terjadi di negara Iran dan pada hari Kamis (20/07/23) lalu. Para pengunjuk rasa di Irak itu bahkan melakukan pembakaran di Swedia di Baghdad. Hal itu dikarenakan warga Irak juga mengutuk keras aksi pembakaran salinan Al-Quran di depan kedutaan besarnya di negara Denmark pada Senin sebelumnya. Irak mengatakan jika staf kedutaan Denmark sudah meninggalkan Baghdad setelah aksi demo dilancarkan. Mendengar itu, Kopenhagen memberikan responsnya.

“Tindakan provokatif dan memalukan ini tidak mewakili pandangan pemerintah Denmark. Kami menyerukan kepada semua pihak untuk mengurangi ketegangan, tak boleh ada respons kekerasan,” ucap Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen atas aksi demo yang terjadi.

Arab Saudi Kecam Negara Swedia setelah Izinkan Aksi Penghinaan Al-Quran

, RETENSI.ID – Negara Arab Saudi baru saja keluarkan kecaman keras terhadap Swedia yang memberikan izin kepada golongan sayap kanan, Salwan Momika dan kelompoknya untuk melakukan aksi kitab suci di luar kantor , Stockholm.

“Arab Saudi mengutuk keras tindakan berulang otoritas Swedia dalam memberikan izin resmi kepada ekstremis untuk membakar kitab suci Al-Quran,” ucap Kemlu Arab Saudi, dikutip dari Saudi Gazette pada hari Jumat (21/07/23).

Kemlu Arab Saudi juga memanggil Kuasa Usaha Kedubes Swedia di untuk menyerahkan nota protes mereka dan mendesak agar pemerintah Swedia memberhentikan tindakan anarkis terkait penghinaan dan dari salinan Al-Quran.

Tak hanya dari Arab Saudi, namun kecaman lainnya juga datang dari Sekjen Organisasi Kerja Sama (). OKI yang beranggotakan sebanyak 57 negara yang berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika, termasuk Indonesia. Kutukan itu datang dari Sekjen OKI YM Hissein Brahim Taha.

“Sekjen OKI YM Hissein Brahim Taha mengutuk dengan keras tindakan provokatif penodaan salinan Al-Quran yang terjadi, hari ini, 20 Juli 2023, di depan Irak di Stockholm,” ungkap OKI dalam pernyataan resmi mereka.

Pembakaran Al-Quran di Depan Kedutaan Turki oleh Kelompok Sayap Kanan Swedia

, RETENSI.ID – Nama Rasmus Paludan menjadi sorotan akhir-akhir ini. Ia mencuat dengan aksinya membakar Al-Qur’an di Stockholm, Swedia sebagai bentuk rasisme, sara kepada negara . Sosok Paludan sendiri dikenal sebagai seorang politikus beraliran sayap kanan Denmark Garis Keras yang seringkali melakukan aksi rasial provokatif terhadap suatu kaum. Pria yang kini berusia 40 tahun itu, diketahui telah mendirikan gerakan sayap kanan Denmark yang diberi nama Stram Kurs atau Garis Keras. Partai politik gebrakan Paludan ini bertujuan untuk menyuarakan agenda anti-imigran dan anti- di negara Skandinavia, termasuk Swedia.

Selain menjadi aktivis rasial, Rasmus Paludan juga dikenal sebagai seorang pengacara dan YouTuber. Melalui beberapa platform ini, Paludan menyebarkan ideologinya secara blak-blakan, bahkan pernah sampai dihukum karena pernyataannya yang kontroversial.

Namun baru-baru ini nama Rasmus Paludan mencuat lagi di media sosial karena aksinya membakar di depan Turki yang berada di Stockholm, Swedia pada hari Minggu (22/01/2023). Rasmus Paludan melakukan aksi Al-Qur’an tersebut pada saat demonstrasi anti-Turki dan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Sebelumnya diketahui bahwa Swedia ingin bergabung dengan NATO, namun keanggotaannya harus disetujui oleh negara anggota NATO lainnya, termasuk Turki. Hal ini memicu amarah kelompok partai sayap kanan Swedia yang mengungkapkan ketidak setujuannya melalui aksi demonstrasi yang berujung pada pembakaran Al-Quran tersebut.