JAKARTA, RETENSI.ID – Startup climate-tech Indonesia, Rekosistem, bekerja sama dengan Milion Limbah Indonesia meluncurkan fasilitas pengelolaan sampah seluas 16.000 meter persegi. Fasilitas bernama Reko Hub Driyorejo ini untuk melayani beberapa kota dan
JAKARTA, RETENSI.ID – Startup climate-tech Indonesia, Rekosistem, bekerja sama dengan Milion Limbah Indonesia meluncurkan fasilitas pengelolaan sampah seluas 16.000 meter persegi. Fasilitas bernama Reko Hub Driyorejo ini untuk melayani beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Fasilitas ini menambah kapasitas pengelolaan sampah anorganik dan daur ulang Rekosistem di Jawa Timur menjadi 50,000 ton setiap tahunnya, naik dari 15,000 ton. Dengan target tingkat daur ulang anorganik (recycling rate) naik menjadi 80 persen berkat fasilitas daur ulang plastik bernilai rendah (low-value plastic atau LVP) yang disediakan oleh Rekosistem dan Million Limbah Indonesia.
“Sebelumnya, untuk sampah dari Jawa Timur, Rekosistem menggunakan Reko Hub yang terletak di kawasan Made, Surabaya dengan kapasitas sebesar 15,000 ton. Reko Hub ini sebagian besar menangani sampah dari 12,000 rumah,” kata Ernest Layman, Co-founder dan Chief Executive Officer Rekosistem.
Dengan fokus penerapan metode ekonomi sirkular dan menggandeng Milion Limbah Indonesia sebagai mitra strategis, Ernest mengatakan Reko Hub Driyorejo juga didesain untuk pengolahan sampah berjenis plastik bernilai rendah (low-value plastic atau LVP) yang biasanya berakhir di TPA dan tidak didaur ulang. Sehingga, fasilitas tambahan ini dinilai turut berkontribusi terhadap peningkatan persentase pemulihan material menjadi 80%.
Alex Chandra, Co-founder & CEO Million Limbah Indonesia, mengatakan bahwa alasan mengapa plastik bernilai rendah atau LVP memiliki tingkat daur ulang yang sangat rendah adalah karena kelangkaan teknologi serta tingkat kompleksitas pemrosesannya sehingga jenis plastik ini masih banyak dikategorikan sebagai sampah residu.
“Kami sangat senang bekerja sama dengan Rekosistem dalam upaya bersama kami untuk meningkatkan persentase daur ulang di Indonesia melalui pengolahan sampah dengan lebih banyak jenis, karena masalah sampah di Indonesia bukan hanya jenis sampah plastik bernilai, namun juga residu yang banyak diabaikan oleh pemain lainnya,” kata Alex.
Dengan begitu, tingkat pemulihan materi yang lebih baik bisa dicapai mengingat bahwa layanan penjemputan sampah yang dilakukan Rekosistem banyak menjangkau kawasan pemukiman penduduk.
Don't Miss
Depok, 24 Februari 2024 – Fruyee, brand smoothie instan yang terbuat dari buah-buahan asli, turut memeriahkan acara MA SPORTS DAY! POUND
JAKARTA, RETENSI.ID – Startup teknologi finansial (fintech) Indonesia, Flip, melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. Bisnis perusahaan terpengaruh kondisi
JAKARTA, RETENSI.ID – Startup pertanian Indonesia Semaai meraih pendanaan US$ 4,7 juta atau sekitar Rp 73 miliar dalam bentuk ekuitas
JAKARTA, RETENSI.ID – Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pendidikan atau startup edutech, Zenius mengumumkan penutupan sementara operasionalnya. Alasannya, adalah karena