MAGELANG, RETENSI.ID – Beredar sebuah video unggahan sebuah akun Tiktok yang menampilkan seorang penumpang pesawat Batik Air rute Kuala Lumpur-Jakarta yang protes hingga marah-marah karena air conditioner (AC) di pesawat yang ia
JAKARTA, RETENSI.ID – Kelompok Greenpeace Indonesia baru saja menggelar aksi demonstrasi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, pada hari Jumat (06/10/33) pagi. Anggota kelompok tersebut terlihat turun ke kolam HI sambil membawa sebuah “gurita” hingga akhirnya dibubarkan oleh polisi.
Senior Forest Campaigner Greenpeace Southeast Asia, Asep Komarudin menjelaskan jika aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes mereka atas sejumlah isu yang beredar di masyarakat, terutama menjelang kampanye pemilu 2024 ini.
“Tuntutan aksi, terkait aksi umum tuntutannya umum, sikapi pemilu sebentar lagi dan putusan MK terkait UU Cipta Kerja, isu lingkungan hidup dan momen politik,” ucap Asep dalam keterangannya pada hari Jumat (06/10/2023).
Aksi tersebut dilakukan pada pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Namun tidak sampai satu jam melakukan aksinya, massa aksi tersebut dibubarkan oleh polisi dan sejumlah orang diamankan ke kepolisian Menteng.
“Kita diminta selesai oleh polisi, kita keluar dari kolam lalu diminta ikut ke Polsek Menteng,” lanjut Asep.
Terakhir, Asep mengatakan jika dalam aksi tersebut, Greenpeace membawa sebuah “gurita raksasa”. Gurita tersebut adalah suatu simbol oligarki yang menggambarkan pencengkraman demokrasi.
“Itu simbol aja, sebuah simbol mencengkeram demokrasi dengan tentakel-tentakelnya menguasai, simbolnya monster yang harus dihentikan,” akhiri Asep dalam pernyataannya.
Don't Miss
MAGELANG, RETENSI.ID – Beredar sebuah video unggahan sebuah akun Tiktok yang menampilkan seorang penumpang pesawat Batik Air rute Kuala Lumpur-Jakarta yang protes hingga marah-marah karena air conditioner (AC) di pesawat yang ia naiki mati.
“Beredar video penumpang Batik Air KL-JKT mengamuk gegara AC mati jelang lepas landas, Minta surat pernyataan pesawat aman,” tulis akun Tiktok yang mengunggah video tersebut pada hari Rabu (12/04/23).
Dalam video tersebut terlihat seorang penumpang sedang menyampaikan protesnya kepada dua pramugari Batik Air yang sedang bertugas dalam rute penerbangan tersebut. Protes perempuan tersebut lalu diikuti oleh penumpang lainnya yang juga menanyakan mengapa Air Conditioner di pesawat yang mereka tumpangi tidak menyala.
Kejadian tersebut dipicu karena adanya masalah berupa Ground power issue, atau gangguan yang terjadi pada pasokan daya listrik yang diberikan pada pesawat melalui GPU saat pesawat sedang parkir di darat. Kendala ini bentuknya macam-macam, ada yang dapat berupa ketidakmampuan GPU untuk memberikan pasokan listrik yang cukup pada pesawat atau karena indikasi kegagalan pada sistem kelistrikan yang menyebabkan pasokan daya listrik terganggu.
Kejadian yang menjadi tontonan netizen media sosial ini dikonfirmasi oleh Corporate Communications Strategic of Batik air, Danang Mandala Prihantoro yang memberikan keterangan tentang insiden AC mati tersebut.
Ia menjelaskan jika kejadian tersebut terjadi di penerbangan ID-7283 dengan rute Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL) tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) pada hari Senin (10/04/2023) dan meminta maaf atas kejadian tidak mengenakan tersebut.
“Batik Air member of Lion Air Group menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyaman yang terjadi kepada tamu,” ucap Danang mengkonfirmasi kejadian tersebut pada hari Rabu (12/04/2023).
Don't Miss
