Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy

Rusia Tembakkan Rudal ke Mal di Ukraina

Jakarta, Retensi.id – Rusia menembakkan rudal ke sebuah mal di kota Kremenchuk, Ukraina Tengah pada Senin (27/6/2022). Para pemimpin G7 sedang di Jerman mendiskusikan sanksi baru terhadap Moskow dan berjanji terus mendukung

Rusia Tembakkan Rudal ke Mal di Ukraina

Jakarta, Retensi.id – Rusia menembakkan rudal ke sebuah mal di kota Kremenchuk, Ukraina Tengah pada Senin (27/6/2022). Para pemimpin G7 sedang di Jerman mendiskusikan sanksi baru terhadap Moskow dan berjanji terus mendukung Kyiv.

Melalui tautan video, menyampaikan pidato yang mendesak para pemimpin G7 membantu mengakhiri perang sebelum musim dingin tiba. Beberapa jam setelahnya, tembakan rudal itu meluncur.

Serangan rudal mengakibatkan terbakarnya sebuah pusat perbelanjaan di kota Kremenchuk pada Senin (27/6/2022). Sebelumnya, pusat perbelanjaan tersebut telihat ramai pengunjung.

Berdasarkan video yang dibagikan oleh Zelenskyy, terlihat puluhan petugas penyelamat dan sebuah truk pemadam kebakaran di luar gedung. Mereka berusaha memadamkan api.

Gubernur regional Dmytro Lunin memperingatkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah.

Di timur Ukraina, Oleg Synegubov, di kota kedua Ukraina mengakibatkan 4 orang tewas dan 19 orang luka-luka, termasuk 4 anak-anak. Hal tersebut disampaikan oleh kepala pemerintahan regional Kharkiv.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada pertemuan G7 di Pegunungan Alpen Bavaria, mengatakan bahwa “tingkat kekejaman dan barbarism” pemimpin Rusia Vladimir Putin ditunjukkan oleh serangan Kremenchuk itu.

Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa serangan itu dianggap “ngeri” oleh seluruh dunia, sedangkan kantor Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuknya sebagai tindakan “sungguh-sungguh tercela”.

Aliansi militer negara-negara Barat meningkatkan jumlah pasukan siaganya menjadi tujuh kali lipat. Hal itu diungkapkan oleh kepala Jens Stoltenberg sebelum KTT NATO dimulai hari ini Selasa (28/6) di Madrid.

Stoltenberg mengatakan bahwa Rusia telah “memilih konfrontasi alih-alih dialog”. Hal tersebut disayangkan, namun kenyataan tersebut tetap harus ditanggapi.

Sedangkan, pertahanan depan akan diperkuat oleh NATO. Peningkatan kelompok tempur akan dilakukan di bagian timur aliansi hingga tingkat brigade.