potong generasi panglima tni

Pakar Ingatkan Potensi Friksi Jika Potong Generasi Panglima TNI

Jakarta, Retensi.id – Wacana potong generasi dalam pergantian Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bisa saja terjadi jika Presiden Jokowi menginginkan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi.

Akan tetapi langkah tersebut diminta Fahmi untuk dipertimbangkan terlebih dahulu dengan perencanaan dan pengendalian personel yang cermat untuk mencegah persoalan lain. Persoalan ini termasuk adanya potensi friksi di tubuh militer antara perwira senior dan junior yang tidak diinginkan.

Fahmi menyampaikan pernyataan tersebut sebagai sikap atas wacana potong generasi dalam pergantian Panglima TNI Perkasa masa pensiun Desember 2022 yang disampaikan oleh anggota DPR Effendi Simbolon.

Wacana tersebut disampaikan Effendi pada Senin (5/9/2022) dalam Rapat Komisi I DPR dengan Menhan dan Panglima TNI beserta Kepala Staf AD, AL, dan AU.

Fahmi mengungkapkan bahwa tidak menampik friksi antar matra hingga antar faksi yang selalu berpeluang hadir di lembaga militer. Tetapi perlu ada batas ketidakselarasan.

Batas tersebut diantaranya yaitu tetap memiliki loyalitas pada negara dan konstitusi, pada panglima tertinggi sepanjang hal itu layak, serta pada peraturan perundangan. Selanjutnya, batasan hierarkis dan peran kewenangan.

Fahmi menambahkan bahwa rencana potong generasi dalam suksesi panglima TNI setelah Jenderal Andika Perkasa tidak sesederhana yang disampaikan Effendi Simbolon. Hanya mungkin dilakukan jika terjadi pergantian di level pejabat kepala staf angkatan dalam waktu dekat.

Alasannya, syarat menjadi Panglima adalah pernah atau sedang menjabat Kepala Staf Angkatan.