pesisir

KKN di Lampung, Mahasiswa Terseret Arus Ombak dan Belum Ditemukan Hingga Hari Ketiga

, RETENSI.ID – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung belum berhasil menemukan keberadaan mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang hilang beberapa hari ini. Mahasiswa KKN itu diketahui terseret ombak saat di Desa Kerbang Dalam, Kecamatan Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Hal ini dikonfirmasi oleh Koordinator Pos (Korpos) Search and Rescue () Tanggamus Roby Rusli yang menyebutkan jika korban bernama Herry Isai Pangihutan Tobing adalah mahasiswa ITERA yang sedang melakukan KKN dan hanyut di Pesisir Barat dan belum ditemukan keberadaannya hingga hari ketiga pencarian.

“Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban, dengan memperluas area pencarian, dan hingga hari ketiga ini pencarian masih nihil,” ucap Roby pada hari Jumat (07/07/23).

Ia juga menyebutkan jika proses pencarian terhadap korban hilang pada hari ketiga ini sedang diperluas, dan tim SAR gabungan akan melakukan pencarian dengan membentuk sebanyak empat Search and Rescue Unit (SRU).

“SRU I menggunakan perahu karet Basarnas melakukan pencarian dengan area pencarian radius 5 NM (Nautical Mile) ke arah timur laut,” lanjut Roby.

Kejadian berawal saat korban bersama rekannya dan remaja Pekon Kerbang Dalam sedang bermain bola di pinggir pantai pada hari Rabu (05/07/23) sore hari. Lalu sekitar pukul 16.00 WIB korban dan rekannya mandi di sisi pantai setelah bermain bola. Namun pada saat itu ombak besar datang. Korban lalu terseret arus dan hilang terbawa ombak, sedangkan yang lainnya berhasil menyelamatkan diri menuju daratan.

BMKG Prediksi 24 Pantai di Bali akan Banjir Rob pada 5-8 Juli

BALI, RETENSI.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar baru saja mengeluarkan perkiraan jika ada 24 di Bali yang berpotensi mengalami atau karena fenomena fase purnama dan jarak terdekat bulan ke bumi () pada 5-8 Juli 2023 mendatang.

“Kami imbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir pesisir,” ucap Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Bali I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, pada hari Minggu (02/07/23).

Menurut pengamatan dari BMKG, fenomena bulan purnama terjadi pada hari Senin (03/07/23) dan perigee pada tanggal 4 Juli 2023 nanti sangat berpotensi meningkatkan ketinggian pasang di level maksimum.

24 wilayah pesisir di daerah Bali yang berpotensi terjadi rob di antaranya adalah Kabupaten Tabanan yang tersebar di Pantai Soka, Pantai Pasut, Pantai Kelanting, Pantai Yeh Gangga, Pantai Kedungu, dan Pantai Tanah Lot.

Kemudian di Kabupaten Badung diperkirakan di Pantai Batu Bolong, Pantai Seminyak, Pantai , Pantai Jerman, Pantai Balangan, Pantai Padang-padang, Pantai Nuggalan, Pantai Pandawa, Pantai Nusa Dua.

Selanjutnya diperkirakan di Kota Denpasar yakni Pantai Sanur, Sindu dan Pantai Serangan.

Kabupaten Gianyar diperkirakan di Pantai Saba, Pantai Masceti, Pantai Lebih. Selain itu di Kabupaten Klungkung di Pantai Kusamba dan Pantai Nusa Penida dan di Kabupaten Karangasem di Pantai Batu Kori.

Terakhir, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut beberapa hari mendatang dan selalu memperhatikan informasi terbaru dari BMKG mengenai keadaan air di pesisir.

Menparekraf Tanam Bibit Mangrove di Desa Wisata Sungsang IV Banyuasin Sumsel Dalam Rangka Kembangkan Potensi Wisata Desa Pesisir

/

, RETENSI.ID –  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (/Kabaparekraf), Salahuddin Uno baru saja mengunjungi Desa Sungsang IV di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada hari Sabtu (13/5/2023). Kunjungan ini dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan potensi wisata yang ada di Desa Wisata Sungsang IV.

“Menurut saya kalau kita kembangkan secara serius apalagi di sini ada , ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi bagian dari penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas,” ucap Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga mendorong agar Desa Wisata Sungsang IV mengembangkan pariwisata berbasis komunitas di daerahnya. Hal ini karena Banyuasin dilihat memiliki potensi wisata yang kaya karena lokasi geografisnya yang sangat luas. Pengembangan pariwisata di daerah itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat .

“Biasanya daerah pesisir identik dengan pandangan bahwa nelayan yang kesejahteraannya masih banyak kendala. Nelayan ini adalah kelompok masyarakat yang belum merasakan kesejahteraan dan pembangunan di Indonesia. Jadi dengan adanya desa wisata ini masyarakat pesisir bisa mendapatkan tambahan penghasilan sehingga mereka bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja,” akhiri Sandiaga dalam pernyataannya.