Opm

Beredar Video Penyanderaan Pilot Susi Air oleh OPM, Minta Militer Indonesia di Papua Pulang

, RETENSI.ID – Keberadaan dari pilot maskapai yang sejak kejadian pembajakan dan pembakaran pesawat hari Selasa (07/02/2023) lalu masih menjadi misteri. 

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono yang beberapa saat lalu sempat membantah isu pilot tersebut disandera oleh KKV, dan menyebut jika Kapten Philips hanya menyelamatkan diri setelah pesawat dibakar dikejutkan dengan sebuah video yang beredar sejak Selasa (15/02/23) yang memperlihatkan bahwa tersebut ternyata disandera oleh beredar di masyarakat.

Pilot asal Selandia Baru itu ternyata sudah menjadi sandera selama seminggu lebih oleh TPNPB-OPM yang terhitung sejak pesawat yang ditumpanginya dibakar pada hari Selasa (07/02/23) sampai video tersebut keluar pada hari Selasa (14/02/23).

Dalam video tersebut, ia terlihat dikelilingi oleh pasukan TPNPB-OPM. Beberapa di antara mereka bahkan terlihat mengacungkan senjata api. Ia memakai baju hitam dengan tulisan “Papua merdeka” dengan memakai jaket jeans berwarna biru, topi dan memakai sepatu. 

“Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” ucap Philips dalam video tersebut.

Pilot Susi Air Belum Ditemukan, Warga Paro Nduga Evakuasi ke Distrik Kenyam

JAKARTA, RETENSI.ID – Sudah seminggu semenjak aksi pembakaran pesawat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata () pada 7 Januari lalu. Diketahui sebelumnya bahwa seorang pilot dan 5 penumpang pesawat maskapai Susi Air menjadi korban sandera sesaat setelah pendaratannya di Bandara Paro, pada hari Selasa (07/02/2023).

Namun pada keesokan harinya, pada hari Rabu (08/02/2023), 5 penumpang tersebut berhasil diamankan. Namun Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa memberikan kabar jika pilot dari pesawat tersebut, Philips Marthen (37) hingga sata ini belum ada kabar dan diyakini telah dibawa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Setelah mendengar kejadian pembakaran tersebut, ratusan warga Distrik Paro, Nduga, Papua diketahui mengungsi ke Distrik Kenyam, Nduga semenjak hari Rabu (08/02/23).

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan jika ratusan warga Paro yang mengungsin tersebut telah berjalan selama lima hari dari Distrik mereka, Distrik Paro ke arah Kenyam, Nduga melalui Quari Atas.

“Setibanya di Quari Atas, kemudian Satgas Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY membawa semua pengungsi tersebut dengan menggunakan 2 unit truk NPS, 1 unit mobil Hilux Milik Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY dan 3 unit Truk sipil dan 1 unit mobil Hilux,” jelas Herman dalam keterangan tertulisnya pada hari Senin (13/02/23).