Ghost Mansion, film horor Korea Selatan yang pertama kali rilis pada pertengahan Juli 2021. Ceritanya terbilang klasik, yaitu tentang sebuah bangunan yang dikuasai roh jahat karena pernah digunakan sebagai tempat pemujaan. Roh-roh
JAKARTA, RETENSI.ID – Game horor telah menjadi salah satu genre paling diminati dalam industri game. Genre ini berhasil menyajikan pengalaman yang penuh ketegangan, misteri, dan teror yang bisa membuat bulu kuduk kamu berdiri. Di bawah ini, kami berikan saran empat game horor yang paling seram dan dijamin bikin kamu susah tidur malam.
1. Silent Hill 2
Silent Hill 2 adalah salah satu game horror klasik yang akan selalu seram bagi pemainnya. Permainan ini menceritakan seorang pria bernama James Sunderland yang sedang mencari istrinya, Mary. Dalam perjalanan, pemain akan menemui monster-monster dengan bentuk yang menakutkan, alur cerita yang sangat gelap, dan misteri yang tak terpecahkan. Atmosfer yang gelap dan suara-suara yang aneh membantu game ini menjadi game yang sangat mencekam.
2. Resident Evil 7: Biohazard
Resident Evil 7 mrupakan seri yang paling berbeda dari semua pendahulunya. Dengan sudut pandang orang pertama dan suasana yang sangat mengganggu, game ini menceritakan kisah dari seorang pria bernama Ethan Winters yang mencari istrinya yang hilang. Alur cerita game ini penuh dengan misteri dan atmosfer gelap dari game ini hanya membuat game ini semakin seram.
3. Outlast
Outlast adalah game yang menceritakan kisha dari seorang jurnalis yang dipaksa untuk bertahan hidup dalam sebuah rumah sakit jiwa yang terbengkalai. Dengan berbekal kamera video sebagai senjata, pemain harus menjelajahi tempat yang menyeramkan ini sambil menghindari musuh yang mengerikan. Plot twist yang disajikan dalam game ini membuat game ini menjadi rekomendasi game horror paling bagus.
4. Amnesia: The Dark Descent
Amnesia: The Dark Descent adalah permainan horror yang membawa pemainnya berpetualang dalam istana tua yang gelap dan harus menjelajahi lorong-lorong yang gelap sambil menghindari makhluk supernatural yang mencekam. Alur cerita dari game ini berpusat pada pemain yang ternyata mempunyai masa lalu yang seram.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – Kafein adalah senyawa stimulan yang umumnya ditemukan dalam kopi, teh, dan minuman energi serta dapat memberikan dorongan
JAKARTA, RETENSI.ID – Dalam era di mana teknologi semakin menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, penting bagi orang tua untuk
JAKARTA, RETENSI.ID – Tidur yang cukup dan berkualitas adalah hal yang penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh kamu. Bagi
JAKARTA, RETENSI.ID – Merawat bayi adalah hal yang tidak mudah, bukan hanya tentang memberi mereka perhatian kasih sayang, tetapi orang
Review Film Korea: Ghost Mansion (2021)
Published on
Ghost Mansion, film horor Korea Selatan yang pertama kali rilis pada pertengahan Juli 2021. Ceritanya terbilang klasik, yaitu tentang sebuah bangunan yang dikuasai roh jahat karena pernah digunakan sebagai tempat pemujaan. Roh-roh itu meneror para penghuni yang tinggal di sana.
Berawal dari seorang penulis webtoon bernama Ji Woo tiba di sebuah apartemen kumuh bernama Gwanglim Mansion untuk mencari ide untuk serial horor berikutnya. Ia bertemu seorang penjaga setengah baya misterius dan mulai mengungkap serangkaian peristiwa aneh yang terjadi di apartemen, dari kamar 504 hingga 708.
Apartemen tersebut dijaga oleh penjaga setengah baya dengan wajah tanpa ekspresi yang diperankan oleh Kim Hong Pa. Ia mengungkap serangkaian peristiwa aneh yang terjadi di apartemen, antara lain penghuni yang mendadak hilang atau meninggal secara mengenaskan.
Kisah-kisah penyewa lainnya, makelar (Seo Hyun Woo) yang meyakinkan penulis untuk mengambil sewa, seorang apoteker (Park So Jin) yang tinggal di lantai yang lebih tinggi, seorang mahasiswa (Kang Yoo Seok) yang pindah kembali ke Korea dari luar negeri, dan tentu saja penjaga itu sendiri.
Mahasiswa itu menemukan dirinya kembali di Korea Selatan setelah periode belajar di luar negeri dan bertemu dengan seorang teman masa kecil. Namun, ia menemukan bahwa tempat teman masa kecilnya agak tidak bersih, jamur tumbuh dari dinding dan kusen pintu di sekitarnya. Teman masa kecilnya bahkan memakan makanan yang berjamur. Mahasiswa itu berinisiatif untuk membersihkan rumah, tetapi diam-diam ketakutan oleh keadaan tempat tersebut.
Beberapa kejadian yang sudah diceritakan kepada Ji Woo yang penghuninya mendadak hilang atau meninggal adalah cerita seorang penulis yang mencari apartemen agar bisa fokus menulis. Di rumah dirinya direcoki anaknya, jadi tidak bisa fokus menulis sementara deadline sudah hampir selesai. Tapi kenyataanya dia di sana justru tidak bisa fokus, banyak anak kecil yang sering mengganggu dirinya dan meninggalkan sepatu usang.
Selama durasi hampir dua jam, yang akan kamu nikmati dalam film ini adalah lima cerita seram yang berbeda-beda. Benang merah yang menghubungkan cerita-cerita tersebut adalah tempat kejadiannya, yaitu si Rumah Besar Gwang Lim. Setiap cerita berlangsung sekitar 10-15 menit dengan konflik dan sensasi menegangkan yang berbeda-beda pula.
Hal yang rasanya paling menarik dari film ini, selain pemilihan teror demi terornya, adalah alur. Dalam lima cerita seram yang berbeda terdapat plot yang detail yang menghubungkan mereka. Alur dibuat sedemikian rinci sehingga kamu akan melihat pada cerita yang satu terdapat irisan cerita yang lain.
Dengan balutan sinematografi yang semakin menambah ketegangan dan scoring yang mencekam, Ghost Mansion (2021) berhasil menggabungkan cerita-cerita tersebut dan menutupnya dengan plot twist pada cerita apik sehingga jadi tontonan yang tegang, mencekam juga mengejutkan.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
JAKARTA, RETENSI.ID – Menonton film bisa menjadi aktivitas yang dapat kamu lakukan saat memiliki waktu luang. Film sendiri mempunyai banyak genre yang dapat kamu saksikan sesuai dengan selera kamu, mulai dari komedi, romantis, hingga horor yang sangat mencekam. Apalagi jika kamu menyaksikannya secara langsung di bioskop, dengan efek audio yang sangat menggelegar dan tampilan visual yang terasa dijamin bikin bulu kuduk kamu berdiri.
Pada bulan Oktober 2023 ini, ada banyak film, terutama genre horor yang disiarkan di bioskop Indonesia yang sayang untuk kamu lewatkan. Berikut 3 film horor yang sayang untuk kamu lewatkan!
1. Pamali: Dusun Pocong (Tayang 12 Oktober 2023)
Durasi: 1 jam 39 menit
Sutradara: Bobby Prasetyo
Pemain: Fajar Nugra, Yasamin Jasem, Dea Panendra, Bukie B. Mansyur, Arla Ailani, Anantya Kirana
Tersebarnya wabah di dusun terpencil jadi awalnya perjalanan horor dari tiga petugas media dan dua penggali kubur. Alih-alih membasmi wabah, mereka justru menemui pocong di dusun tersebut. Lalu, apakah pocong-pocong ini punya pengaruh dalam tersebarnya wabah di dusun ini?
2. The Exorcist: Believer (Tayang Oktober 2023)
Durasi: 1 jam 51 menit
Sutradara: David Gordon Green
Pemain: Leslie Odom Jr., Ellen Burstyn, Jennifer Nettles, Lidya Jewett, Olivia O Neill Ann Dowd, Raphael Sbarge, Antoni Corone, E.j. Bonilla, Danny Mccarthy
Cerita dimulai saat Victor Velding, yang merupakan ayah tunggal dengan satu anak perempuan bernama Angela, dan temannya Katherine, menunjukkan tanda-tanda kerasukan setan. Velding dipaksa untuk menyelamatkan anaknya dari kejadian itu. Ketakutan dan putus asa, Velding mencari Chris MacNeil, satu-satunya orang yang masih hidup yang pernah menyaksikan hal seperti itu sebelumnya.
3. Bangku Kosong : Ujian Terakhir (Tayang 5 Oktober 2023)
Durasi: 1 jam 26 menit
Sutradara: Lakonde
Pemain: Karina Suwandi, Teddy Syach, Lania Fira, Maisha Kanna, Emiliano Cortizo, Dinda Mahira, Emyr Razan, Andy rif, Haydar Salishz, Aida Nurmala, Alex Rio, Reynavenzka Deyandra
Dari kesurupan massal hingga kematian siswa satu per satu menghantui hari yang harusnya diisi ujian sekolah. Alih-alih bersekolah dengan normal, siswa dan para guru harus melawan kekuatan gelap yang meneror serta menyandera sekolah itu.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Korea: Thirst (2009)
Published on
Thirst (2009) adalah sebuah film Korea yang disutradarai oleh Park Chan-wook. Film ini merupakan sebuah drama horor romantis yang mengisahkan tentang seorang pendeta yang berjuang dengan imannya dan hasrat dagingnya setelah menjadi seorang vampir.
Thirst mengisahkan tentang Sang-hyun (diperankan oleh Song Kang-ho), seorang pendeta Katolik yang rela menjadi sukarelawan dalam sebuah eksperimen medis untuk mencari vaksin virus mematikan. Sayangnya, eksperimen ini berakhir dengan dia terinfeksi virus tersebut dan mati. Namun, keajaiban terjadi, dan Sang-hyun bangkit dari kematian, tetapi sekarang ia menjadi seorang vampir.
Sang-hyun, yang awalnya penuh dengan rasa bersalah dan konflik batin, seiring berjalannya waktu mulai mengeksplorasi kehidupan barunya sebagai vampir. Ia mengalami perubahan drastis dalam kepribadiannya, termasuk hasratnya terhadap darah manusia. Ketika ia bertemu dengan Tae-ju (diperankan oleh Kim Ok-bin), istri seorang teman masa kecilnya, keduanya terlibat dalam sebuah hubungan yang semakin intens dan berbahaya.
Kisah cinta antara Sang-hyun dan Tae-ju menjadi semakin rumit karena mereka terperangkap dalam kegelapan dan keinginan makan daging. Film ini menggabungkan elemen horor, drama, dan romantis dengan cerita yang intens dan visual yang kuat, yang membuat penonton terbawa dalam perjalanan moral dan psikologis para karakternya.
visual film ini luar biasa. Park Chan-wook terkenal dengan kemampuannya untuk menciptakan gambar-gambar yang indah dan mengejutkan. Adegan-adegan darah, ketegangan, dan ketidakmampuan Sang-hyun untuk menahan nafsunya semuanya digambarkan secara mengesankan.
Cerita film ini mungkin akan mengejutkan penonton dengan plot yang kompleks dan beberapa momen yang sangat tak terduga. Ini adalah cerita vampir yang jauh lebih dalam daripada yang bisa Anda harapkan, dan film ini mengajukan banyak pertanyaan tentang moralitas, agama, dan hasrat manusia.
Namun, perlu diingat bahwa Thirst adalah film yang cukup gelap dan kejam, dengan beberapa adegan yang cukup intens dan grafis. Jadi, jika Anda tidak suka dengan konten yang cukup berat, mungkin film ini bukan untuk Anda.
Secara keseluruhan, Thirst adalah salah satu film vampir yang paling unik dan tontonan menarik bagi para penggemar film. Dengan akting yang luar biasa, visual yang memukau, dan cerita yang kompleks, film ini merupakan pengalaman sinematik yang layak untuk disaksikan oleh penggemar film Korea dan penggemar vampir.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film Zombie, Thriller dan Horor: Alive (2020)
Published on
Alive adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2020. Film ini merupakan film bergenre thriller dan horor yang disutradarai oleh Jo Il-hyeong. Film ini menceritakan tentang upaya Joon Woo dan Yoo Bin, yang diperankan oleh Yoo Ah In dan Park Shin Hye, untuk bertahan di tengah serangan zombie dan hilangnya koneksi internet yang bikin mereka terisolasi.
Alive mengisahkan kisah seorang pria muda bernama Oh Joon-woo (diperankan oleh Yoo Ah-in) yang terbangun di apartemennya sendirian. Ketika ia mencoba menghubungi keluarganya dan teman-temannya, ia mengetahui bahwa kota tempat tinggalnya telah diserang oleh suatu virus misterius yang membuat manusia berubah menjadi zombie yang ganas.
Terperangkap di dalam apartemennya tanpa komunikasi dengan dunia luar, Joon-woo harus mencari cara untuk bertahan hidup. Ia menggunakan peralatan sederhana dan mencoba mencari makanan di dalam apartemen. Selama perjuangannya untuk bertahan hidup, ia akhirnya berkomunikasi melalui pesan dengan seorang wanita bernama Kim Yoo-bin (diperankan oleh Park Shin-hye) yang juga masih hidup di gedung seberang.
Joon-woo dan Yoo-bin harus bekerja sama untuk bertahan hidup dan menemukan cara keluar dari situasi yang mengerikan ini sambil menghindari serangan zombie yang terus-menerus mengancam. Mereka juga mencoba mencari tahu apakah ada harapan untuk menyelamatkan diri mereka dan manusia yang masih hidup.
Skenario film ini cukup sederhana, fokus pada perjuangan karakter utama untuk bertahan hidup dan menemukan cara untuk keluar dari situasi yang mencekam. Meskipun konsep pandemi zombie telah digunakan sebelumnya dalam banyak film, “Alive” tetap berhasil menciptakan suasana yang tegang dan membuat penonton terlibat dalam perjalanan karakter utama.
Efek visual dan desain produksi juga patut diacungi jempol, dengan penampilan zombie yang menyeramkan dan pengejaran yang mendebarkan. Sutradara Jo Il-hyeong berhasil menciptakan atmosfer yang khusus untuk film ini
Secara keseluruhan, Alive adalah film yang menyajikan hiburan yang layak bagi penggemar genre horor dan survival. Meskipun mungkin tidak membawa inovasi besar dalam konsep pandemi zombie, film ini tetap berhasil mengeksploitasi ketegangan dan ketakutan yang mendasari situasinya. Bagi yang menyukai film horor dengan aksi cepat dan karakter yang kuat, Alive adalah pilihan yang baik.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Review Film: A Tale of Two Sisters (2003)
Published on
A Tale of Two Sisters (judul asli: “Janghwa, Hongryeon”) adalah sebuah karya sinematik yang menggabungkan elemen horor psikologis, misteri, dan drama dirilis pada tahun 2003, yang disutradarai dengan brilian oleh Kim Jee-woon. Film ini terkenal karena pengarahan yang kuat, atmosfer yang mencekam, dan plot yang penuh kejutan.
Film ini mengikuti cerita dua saudara perempuan, Su-mi (diperankan oleh Im Soo-jung) dan Su-yeon (diperankan oleh Moon Geun-young), yang baru saja pulang ke rumah setelah masa perawatan di rumah sakit jiwa. Mereka tinggal bersama ayah mereka (diperankan oleh Kim Kap-soo) dan istri baru ayah mereka, yang mereka panggil sebagai “ibu” (diperankan oleh Yum Jung-ah).
Namun, begitu tiba di rumah, kedua saudari itu merasakan bahwa ada kejanggalan dalam rumah tersebut. Ibu tirinya tampaknya bermusuhan dan seringkali bersikap kasar terhadap mereka, sementara ayah mereka cenderung acuh tak acuh. Su-mi yang lebih tua mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang sangat salah dalam rumah ini.
Ketegangan semakin meningkat ketika Su-mi mulai mengalami pengalaman-pengalaman supranatural dan melihat penampakan-penampakan aneh di sekitar rumah. Mereka juga menemukan petunjuk-petunjuk yang mengarah pada masa lalu keluarga mereka yang kelam dan peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi.
Kim Jee-woon berhasil menciptakan atmosfer yang sangat gelap dan mencekam sepanjang film. Sinematografi yang brilian dan desain set yang detail membantu membangun suasana misteri yang intens. Setiap adegan dirancang dengan indah dan diisi dengan simbolisme yang mendalam, yang menambah tingkat ketegangan dan ketidakpastian dalam cerita.
Akting para pemain dalam film ini juga patut diacungi jempol. Im Soo-jung dan Moon Geun-young memberikan penampilan yang penuh emosi dan kualitas akting yang mendalam sebagai dua saudari yang rumit. Yum Jung-ah juga memberikan penampilan yang menakutkan sebagai ibu tiri yang misterius dan kasar. Kim Kap-soo yang memerankan ayah memberikan sentuhan yang sangat menakjubkan pada karakternya.
A Tale of Two Sisters memperkenalkan berbagai lapisan misteri, dengan cerita yang membingungkan penonton serta serangkaian kejadian misterius dan plot twist yang membuat penonton terguncang. A Tale of Two Sisters adalah sebuah cerita yang memanjatkan genre horor psikologis ke tingkat yang lebih tinggi dengan alur cerita yang rumit, menjadikannya salah satu film horor Korea Selatan yang paling banyak ditonton dan diulas. Bagi penggemar film horor yang memiliki cerita dengan plot twist, kalian wajib menonton film A Tale of Two Sisters.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Sleep (2023) mengisahkan tentang pasangan suami istri, Hyun-su (diperankan Lee Sun-kyun) dan Soo Jin (diperankan Jung Yu-mi), yang terjerat dalam situasi menakutkan ketika sang suami mulai tidur berjalan (sleepwalking) dan bertingkah seperti orang lain setiap malamnya.
Film ini digarap oleh sutradara Jason Yu, yang mana menjadi karya film perdananya. Film Sleep membawa berbagai pemeran artis dan aktor yang memang sudah berpengalaman di film layar lebar, yaitu Jung Yu Mi, Lee Sun Kyun, Kim Gook Hee
Film ini mengisahkan tentang kehidupan dari pasangan suami istri, yaitu Hyun Soo dan Soo Jin. Keduanya menjalani kehidupan yang bahagia, Soo Jin juga mengalami masa kehamilan, dan berbagai peristiwa berjalan dengan baik seperti biasanya. Sampai pada suatu hari, Hyun Soo mengalami kejadian aneh, yakni gangguan tidur yang membuat dirinya berperilaku buruk saat tidur.
Mulanya, Hyun Soo hanya seperti mengigau saat tidur. Namun, perilaku tersebut kemudian menjadi lebih buruk, lebih aneh, dan tak terduga. Akhirnya, pasangan tersebut kemudian memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mendiagnosa bahwa Hyun Soo mengalami REM sleep behaviour disorder.
Meski telah memeriksakan diri ke dokter, Hyun Soo tetap tak kunjung pulih. Perilakunya saat tidur justru semakin memburuk dan bisa membahayakan nyawa. Hyun Soo dan Soo Jin tak menyerah, mereka lalu mati-matian mencari bantuan untuk menyembuhkan Hyun Soo. Soo Jin membawa Hyun Soo ke tempat pengobatan alternatif lainnya atau tepatnya ke seorang dukun. Mulai dari saat itulah berbagai kejadian aneh dialami oleh Soo Jin dan Hyun Soo.
Sleep menjadi film yang mengeksplorasi tantangan dalam kehidupan berumah tangga dengan cara unik dan ekstrem. Selain Soo-jin, Hyun-soo juga cukup menarik perhatian hingga akhir film. Meski menjadi beban istri, mertua, dan anak, Hyun-soo selalu mau mendengarkan pandangan dan kekhawatiran Soo-jin dalam hal apapun, terutama ketika ia sendiri merasa hal-hal yang disampaikan istrinya itu tidak masuk akal.
Sleep juga tetap bisa menimbulkan efek tak nyaman saat menonton meski sangat minim jumpscare. Semua berkat plot yang didukung permainan cahaya, hingga efek suara yang sudah ia dalami sejak dua seri Along with the Gods. Walau ada sedikit catatan untuk akhir film ini, Sleep menjadi debut Jason Yu untuk membuktikan dirinya adalah pendatang baru yang karya dan garapannya layak dinantikan di masa mendatang.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
The Wailing adalah sebuah film horor asal Korea Selatan yang disutradarai oleh Na Hong-jin dan dirilis pada tahun 2016. Film ini dikenal karena cerita yang intens dan penuh ketegangan, serta eksplorasi tema-tema supernatural dan psikologis. Film ini dirilis pada tahun 2016 dan mendapatkan banyak sekali penghargaan sejak perilisannya. Na Hong-jin sebagai sutradara sekaligus penulis naskah melakukan pekerjaan yang baik dan patut mendapatkan segala pujian yang diberikan.
Tidak seperti kebanyakan film horror yang sering kita temukan, The Wailing tidak menjual adegan jumpscare untuk memicu rasa takut. Namun, hal tersebut tidak membuat film ini jauh dari kesan menakutkan, apalagi ketika Na Hong-jin memilih unsur kekuatan gaib dan perdukunan yang sukses menghantui para penonton sampai film berakhir.
Kisah ini berlatar di sebuah desa kecil di Korea Selatan, di mana serangkaian kematian misterius dan mengerikan mulai terjadi. Seorang polisi ceroboh bernama Jong-goo ditugaskan untuk menyelidiki kematian-kematian tersebut. Saat dia semakin mendalami kasus ini, dia menemukan bahwa kematian-kematian tersebut dikelilingi oleh kejadian-kejadian aneh dan supernatural.
Warga desa mulai mencurigai seorang pria Jepang yang baru saja tiba di desa, yang hanya dikenal sebagai “orang asing,” sebagai pelaku kematian-kematian tersebut. Mereka percaya bahwa dia adalah sosok hantu dengan kekuatan jahat. Namun, Jong-goo awalnya skeptis terhadap klaim-klaim ini dan percaya bahwa harus ada penjelasan yang lebih rasional.
Saat penyelidikan berlanjut, anak perempuan Jong-goo jatuh sakit dan menunjukkan perilaku yang mengganggu, yang hanya memperdalam keputusasaannya untuk menemukan kebenaran. Dia mencari bantuan seorang dukun dan terlibat dalam pertempuran antara kekuatan-kekuatan mistis kuno dan kekuatan jahat yang mengancam keluarganya dan seluruh desa.
Secara garis besar, The Wailing merupakan film horor yang akan selalu akan direkomendasikan kepada orang-orang yang tak menyukai jumpscare tapi tetap mau mendapatkan rasa takut serta unsur horor dari film itu sendiri. Sama seperti The Chaser and The Yellow Sea, The Wailing juga memiliki beberapa adegan kekerasan. Sehingga, film ini ditujukan untuk penonton dewasa.
“The Wailing” dikenal karena narasinya yang kompleks dan membuat penonton selalu menebak tentang karakter pemain sebenarnya dari kejadian-kejadian supernatural dan identitas antagonisnya. Film ini menjelajahi tema-tema ketakutan, paranoid, dan perpaduan antara modernitas dan tradisi dengan cara yang menegangkan. Film ini mendapat pujian kritis karena ceritanya, sinematografinya, dan penampilannya, dan telah menjadi salah satu film horor Korea Selatan yang paling mencolok.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau
Train to Busan adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2016, yang disutradarai oleh Yeon Sang-ho. Film ini merupakan sebuah thriller horor zombie yang mengisahkan tentang sekelompok penumpang yang terperangkap dalam kereta api saat wabah zombie tiba-tiba merambah di Korea Selatan.
Film Train to Busan ini menceritakan tentang bagaimana Seok Woo yang diperankan oleh Gong yoo bertahan hidup untuk bertemu dengan anak dan istrinya saat wabah zombie menyerang Korea. Zombie diceritakan sebagai sumber masalah yang menyebarkan wabah melalui gigitannya, dimana gigitan zombie ini akan memanipulasi DNA manusia dan akan mengubah manusia menjadi zombie.
Seok Woo adalah seorang manajer keuangan sekaligus ayah yang bekerja di Seoul yang ingin menuruti keinginan anaknya untuk bertemu dengan ibunya, terlebih hari itu ulang tahun Soo An. Seok Woo menaiki kereta cepat dengan tujuan Busan untuk mengabulkan permintaan anaknya.
Pada saat kereta akan berangkat, ada seorang wanita yang berhasil berbaur dengan penumpang lainnya dalam gerbong kereta padahal wanita tersebut memiliki bekas gigitan di lutut. Akibat dari gigitan tersebut, wanita itu sudah terkena wabah yang menjadikannya zombie yang mampu menginfeksi dan memakan sesama manusia lainnya. Seketika virus zombie tersebar secara cepat dan masif, kereta yang semula tentram dan damai berubah jadi mencekam dipenuhi oleh ratusan mayat hidup.
Film ini berhasil mengembangkan karakter-karakter yang mendalam dan berwawasan luas, terutama karakter utama, Seok Woo. Hubungan antara seok-woo dan putrinya, Soo-an juga menjadi salah satu aspek emosional terkuat dalam film ini. Penonton dapat merasa empati dan terhubung dengan perjuangan dan transformasi dari setiap karakternya.
Train to Busan merupakan film penuh emosi dengan ketegangan dan aksi mendebarkan yang mampu membawa para penonton seperti sedang bermain roller coaster. Film ini benar-benar menguras emosi penonton, dengan alur yang cepat dan begitu menyayat hati tidak salah jika film ini memenangkan banyak sekali penghargaan baik dalam skala nasional maupun internasional.
Film Train to Busan yang dirilis pada 20 Juli 2016 ini berhasil meraup keuntungan sebesar USD 92,7 juta atau sekitar 1,3 miliar, film yang memiliki durasi 118 menit juga berhasil meraih rating 7,6/10 di IMDb dan skor 88% di Rotten Tomatoes. Train to Busan juga berhasil memperoleh penghargaan di the 20th Fantasia International Film Festival, the Audience Award for Best Asian Feature dan the Cheval Noir Award for Best Feature dari para juri, Train to Busan juga mendapatkan penghargaan sebagai film pendek dengan spesial efek terbaik dan masuk jajaran film terlaris.
Secara keseluruhan, “Train to Busan” adalah film horor yang sangat direkomendasikan untuk para penggemar film. Film Ini menggabungkan elemen-elemen horor yang mencekam dengan karakter-karakter yang kuat dan pesan-pesan yang mendalam, menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi para penonton. Film ini mendapat pujian luas dan merupakan salah satu film wajib tonton dalam genre horor dan zombie.
Don't Miss
JAKARTA, RETENSI.ID – “Harry Potter and the Order of the Phoenix” adalah film yang mengadaptasi novel kelima dalam seri Harry
JAKARTA, RETENSI.ID – Film “Munkar” (2024) membawa cerita yang menarik tentang dampak serius dari bullying di lingkungan pesantren, yang bisa
JAKARTA, RETENSI.ID – Film terbaru yang menakutkan, “Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib”, sudah dirilis pada tanggal 22 Februari 2024, mengangkat
JAKARTA, RETENSI.ID – “Lampir” adalah produksi ketiga dari Sinergi Pictures setelah sukses dengan “Perjanjian Gaib” dan “Bukan Aku Tidak Mau