JAKARTA, RETENSI.ID – Startup pengembang teknologi akuakultur asal Indonesia, eFishery, telah merampungkan uji coba komersial di India, menandai langkah penting dalam ekspansi global perusahaan. Ekspansi eFishery di India merupakan bagian dari pengembangan
JAKARTA, RETENSI.ID – Startup pengembang teknologi akuakultur asal Indonesia, eFishery, telah merampungkan uji coba komersial di India, menandai langkah penting dalam ekspansi global perusahaan.
Ekspansi eFishery di India merupakan bagian dari pengembangan bisnis dengan menggunakan pendekatan ‘one country at a time’. Tujuannya, supaya nilai dampaknya secara berkala dan berkelanjutan.
CEO dan Co-founder eFishery, Gibran Huzaifah, menjelaskan bahwa India adalah bagian penting dari strategi pertumbuhan eFishery secara keseluruhan. Hal ini mencakup perluasan jejak perusahaan di Indonesia dan pertumbuhan di pasar ekspor.
Gibran menyatakan rasa bangga atas kemampuan eFishery dalam mengoptimalkan potensi kekuatan akuakultur secara global melalui teknologi buatan Indonesia. Penerapan teknologi ini telah berhasil meningkatkan pendapatan pembudidaya secara signifikan, mencapai dua hingga tiga kali lipat, dimulai dari India.
“Kami menyadari potensi dan nilai industri akuakultur India, baik secara ukuran dan struktur, memiliki kemiripan dengan Indonesia, yang didominasi oleh pembudidaya level kecil dan menengah. Dengan menjadi mitra mereka, para kontributor utama ketahanan pangan lokal dan regional ini dapat berkontribusi lebih baik untuk menghasilkan sumber protein berkelanjutan yang dapat diakses oleh masyarakat global,” ujar Gibran.
India, dengan populasi 1,4 miliar jiwa, memiliki tingkat konsumsi seafood hingga 60-70%dan memiliki Compound Annual Growth Rate (CAGR) >8% selama tiga dekade terakhir. Hal ini menggambarkan besarnya potensi industri akuakultur di India.
Meskipun terdapat potensi besar di India, pembudidaya kecil dan menengah di sana masih menghadapi sejumlah tantangan yang signifikan. Hal ini mencakup kendala akses ke pasar, ketidakpastian skema harga yang tidak menguntungkan, pembayaran yang sering terlambat, dan kekurangan informasi dasar terkait manajemen budidaya, baik dari segi tata cara, teknologi, maupun inovasi.
Dalam menyikapi kondisi tersebut, eFishery aktif berupaya memberdayakan para pembudidaya, memungkinkan mereka mengambil keputusan yang cepat berdasarkan informasi dan data yang tersedia. Fokusnya adalah mengoptimalkan praktik budidaya dengan tujuan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan.
Don't Miss
Depok, 24 Februari 2024 – Fruyee, brand smoothie instan yang terbuat dari buah-buahan asli, turut memeriahkan acara MA SPORTS DAY! POUND
JAKARTA, RETENSI.ID – Startup teknologi finansial (fintech) Indonesia, Flip, melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. Bisnis perusahaan terpengaruh kondisi
JAKARTA, RETENSI.ID – Startup pertanian Indonesia Semaai meraih pendanaan US$ 4,7 juta atau sekitar Rp 73 miliar dalam bentuk ekuitas
JAKARTA, RETENSI.ID – Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pendidikan atau startup edutech, Zenius mengumumkan penutupan sementara operasionalnya. Alasannya, adalah karena