dilarang

BONTANG, RETENSI.ID – Pasangan suami istri yang tinggal di Bontang, Kalimantan Timur baru saja viral usai bekerja sebagai pengamen badut dan berhasil meraup keuntungan sebesar Rp 500 ribu hanya dalam waktu satu malam. Uang hasil mengamennya itu mereka pakai untuk menginap di hotel bersama anaknya.

“Saat diamankan, di dalam tas mereka terdapat uang total Rp 500 ribu lebih,” ucap Kepala Bidang Penegak Peraturan Perundang-Undangan Satpol PP Bontang Eko Mashudi pada hari Sabtu (15/07/2023).

Pasutri pengamen badut yang juga membawa dua anak mereka itu berhasil diamankan oleh kepolisian saat beroperasi di Simpang 4 traffic light Jalan Imam Bonjol-Jalan HM Ardhans, Bontang pada hari Sabtu (08/07/23).

Lebih lanjut, Eko sangat menyayangkan soal mereka yang mengajak anak mereka untuk mengamen. Mereka melakukan pelanggaran hukum karena sudah mengeksploitasi atau memanfaatkan anak mereka dalam aktivitas mengamennya menjadi badut.

“Telah kita tegur dan sampaikan pula bahwa, hal tersebut merupakan aktivitas yang dilarang di dalam Perda Provinsi Kaltim Nomor 6 Tahun 2012 dan Perda Kota Bontang Nomor 9 Tahun 2012 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak,” lanjut Eko.

Saat ini pasutri pengamen badut beserta anaknya itu telah dipulangkan kembali ke kampung mereka di Samarinda. Mereka dibebaskan dengan tanda tangan perjanjian agar mereka tak mengulangi perbuatannya lagi.

“Iya, sesuai SOP Satpol PP sesuai Permendagri 54 Tahun 2011. Upaya jika diterbitkan pertama kali, maka dibuat surat teguran 1 secara tertulis, sekaligus menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan kegiatan aktivitas yang sama kembali,” akhiri Eko dalam pernyataannya.