desa

CERPEN: Insiden Bioskop

INSIDEN

KARYA:CHINTYA FACHRELIA

Aku ingin menceritakan kisahku saat aku pertama kali pindah ke jakarta. Saat itu aku berusia tujuh tahun, aku dan keluargaku harus pindah dari Sukabumi ke Jakarta karena pekerjaan ayahku. Orang tuaku asli Sukabumi tetapi karena ini pertama kalinya ayah di tugaskan di Jakarta mau tidak mau kami sekeluarga harus ikut ayah pindah ke . Sedari kecil aku memang tidak pernah berpergian ke luar kota, paling jauh hanya ke sebelah saja saat ada festival pasar malam. Memang yang kami tinggali sat itu termasuk desa terpencil, kami harus pergi ke kampung sebelah yang jaraknya cukup jauh untuk merasakan sedikit hiburan karena hanya disanalah yang ada festival pasar malam dengan banyak wahana yang bisa dinaiki.

Saat mendengar kalau kami akan pindah ke Jakarta aku sungguh senang sekali. Terbayang di pikiranku bagaimana kerennya Ibu Kota. Aku mendengar dari teman-temanku yang pernah pergi ke sana, katanya disana banyak gedung-gedung tinggi dan segalanya ada disana. Sungguh aku sangat gembira sekali, hal yang ingin aku lakukan disana adalah menonton bioskop. Aku sungguh iri saat salah satu temanku bercerita bahwa ia menonton sebuah film layar lebar. Ia bilang bioskop itu adanya di saja, berarti tempat gedung tinggi yang di dalamnya pasti banyak yang jualan. Aku tidak sabar memberi tahu temanku si Rudi bahwa aku akan ke Jakarta besok.

“Hei Rud, kau tau tidak besok aku akan ke Jakarta, aku akan tinggal disana.” Ucapku,

“Oh ya? Memangnya kau kesana ada acara apa?” Tanya Rudi

“Aku akan tinggal di sana ikut ayahku Rud, nanti disana aku akan menonton bioskop loh Rud, seperti yang kamu bilang bulan lalu.” Jawabku

“Wah berarti kamu nanti tinggal disana ya?”

“Iya Rud, ayahku bilang sampai kontrak kerjanya selesai.”

“Kamu memang mau nonton film apa di bioskop nanti?”

“Belum tau nih, aku aja ga tau cara pesan tiketnya gimana,”

“Suruh ibumu saja nanti disana ada jadwal filmnya kok.”

“Lalu setelah itu? Dalam bioskopnya itu bagaimana?”

“Sebelum masuk bioskop kamu harus lepas alas kaki dulu, nanti sepatumu harus di taruh di belakang pintu dalam bioskop.”

“Oh… Begitu ya Rud,”

Aku yang polos itu hanya bisa percaya-percaya saja dengan ucapan Rudi. Bahkan setelah Rudi memberitahuku, aku langsung meminta ibu mengajakku menonton bioskop saat kami tiba di Jakarta nanti. Ibu bilang saat libur disana nanti Ia berjanji akan mengajakku menonton biskop. Aku dan ibu sebenarnya belum pernah sama sekali menoton bioskop. Jadi kami berdua juga antusias dengan kepindahan kami ke Jakarta.

Pertama kali kami menginjakkan kaki di sana adalah terminal dimana kami baru saja turun dari bus, lalu setelah itu aku dan keluarga menaiki angkot menuju kontrakan yang akan kami tinggali nanti. Lokasi tidak jauh dari pasar, aku tidak melihat gedung-gedung tinggi seperti yang aku lihat di televisi. Aku bertanya kepada ayahku mana gedung-gedung pencakar langit yang sering kita lihat di televisi dan koran, Ia bilang nanti aku akan melihatnya karena lokasinya lumayan jauh dari tempat kami tinggal. Di situ aku faham bahwa kami sepertinya tinggal di daerah pinggiran Jakarta.

Seminggu sudah kami tinggal di kota metrpolitan ini. Ini hari minggu aku dan ibu akan pergi menonton bioskop. Aku sudah bersiap untuk pergi tinggal menunggu ibu saja yang masih berdandan ria di depan kaca. Ayahku tidak ikut dia ingin istirahat seharian katanya, jadi kami hanya pergi berdua saja. Setelah ibu selesai bersiap kami pun pergi dengan menaiki angkot dari gang rumah kami. Memang aku akui akses transportasi di sini sangatlah mudah didapatkan. Di dalam angkot kami melewati gedung-gedung tinggi itu. Ternyata seperti inilah pusat kotanya, aku selalu berfikir apa saja isi gedung-gedung itu.

Perjalanan kami hanya setengah jam saja, tidak terlalu lama untuk kami pergi ke Mall. Kami diturunkan di dekat halte pemberhentian, lalu kami segera berjalan masuk ke dalam Mall. Aku dan ibu yang tidak pernah pergi ke Mall sangat takjub dengan didalamnya. Banyak orang berpakaian rapi sedang berbelanja ataupun menikmati hidangan di restoran atau sebuah stand makanan. Kami bergegas menuju ke lantai paling atas dengan eskalator, beruntungnya kami tidak terlalu norak sampai tidak tau cara menaikinya.

Saat sampai di bioskop kami segera membeli tiket yang ingin kami tonton. Kami memilih film kartun mengingat usiaku saat itu masih kecil. Setelah itu kami di suruh menuju studio film karena filmnya sudah mulai lima menit yang lalu. Tetapi saat itu aku teringin sekali membeli popcorn, akhirnya kami menuju stand penjualan makanan bioskop.

Sebelum masuk aku mencoba memberitahu ibu tentang peraturan bioskop. Aku memberitahunya kalau di dalam bioskop kita harus melepas sepatu kami. Akhirnya kami melepaskan sepatu yang kami kenakan. Aku dan ibu menaruh sepatu kami di belakang pintu. Berhubung situasi saat kami masuk sangat gelap dan sudah tidak ada penjaganya dan film yang kami tonton ini ternyata sangat sedikit peminatnya, bahkan bisa dihitung jari. Jadi selama pertunjukan kami tidak mengenakan alas kaki apapun karena ketidak tahuan kami dan kondisi yang sangat gelap.

Setelah film selesai kami segera keluar, sebenarnya kami bingung kenapa penonton yang lain tidak melepaskan alas kakinya. Saat hendak menuju sepatu yang kami taruh tadi, sepatu kami sudah tidak ada. Aku dan ibu segera keluar mencari sepatu kami yang hilang. Kami keluar tanpa memakai alas kaki dan sembari bertanya kepada pengunjung lain, apakah mereka melihat sepatu kami atau tidak. Salah satu dari mereka menyuruh kami melapor ke securitty bioskop.

Akhirnya kami bertanyalah kepada penjaga bioskop. Lalu kami dibawa ke ruang staff, disana ada beberapa karyawan juga. Ternyata sepatu kami diamankan mereka, karena hendak diumumkan siapa pemilik sepatu itu. Salah satu dari staff memberitahu kami bahwa masuk bioskop tidak perlu melepaskan sepatu. Mereka sebenarnya sedikit di tertawakan karena melepas sepatu saat masuk bioskop, pantas saja orang orang memandang kami aneh saat keluar tanpa mengenakan alas kaki. Itu adalah hal paling memalukan bagiku dan ibu. Awas kau Rudi, saat balik ke Sukabumi nanti akan ku kerjai kau balik!

Syukuran HUT Ke-2, ADKI Teken Kerjasama dengan IESPA Kembangkan Desa Kreatif Esports

/

, RETENSI.ID – Menteri Pariwisata dan Kreatif/yang juga Dewan Pembina Asosiasi Kreatif Indonesia () Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh kolaborasi antara ADKI dengan IeSPA (Indonesia Asociation) untuk mengembangkan Desa Kreatif Esports.

Dalam “The Weekly Brief with Sandi Uno” sekaligus Syukuran HUT Ke-2 ADKI di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023), Menparekraf Sandiaga mengatakan video gim sebagai salah satu dari subsektor ekonomi kreatif di Indonesia untuk bertumbuh dengan sangat pesat. Selain itu, desa kreatif juga merupakan salah satu potensi Indonesia yang sedang dikembangkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf.

Maka, dengan kehadiran Desa Kreatif e-Sport yang diinisiasi oleh ADKI dan IeSPA ini diharapkan bisa dikembangkan ekosistem E-Sport yang ada di Indonesia hingga ke pedesaan. “Desa kreatif ini bisa kita hadirkan untuk membantu agar ekosistem itu lebih terdemokratisasi sampai ke tingkat desa,” kata Sandiaga.

Dalam kesempatan serupa, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, selaku Ketua Dewan Pembina ADKI mengungkapkan berdasarkan yang ia peroleh, pada 2023 hampir 70 persen masyarakat Indonesia adalah gamer yang memainkan dan mengunduh gim online. Selain itu pada 2028, Indonesia diperkirakan mampu menghasilkan sebesar 491,1 juta dolar AS.

“Potensi ekonomi yang signifikan itu tentu harus kita kembangkan secara serius,” ujar Budi. Oleh karena itu, Budi berharap pengembangan desa kreatif E-Sport ini bisa menjadi salah satu dukungan dalam mengembangkan dan memperkuat ekosistem gim di Indonesia.

Ketua Umum ADKI Fikri El-Aziz dalam sambutannya menambahkan bahwa Desa Kreatif ESports akan membuka Lapangan Kerja Baru di Desa.

“Desa Kreatif Esports akan menjadi Lokomotif baru dalam Pemanfaatan Ekosistim Desa yang terus didorong Percepatannya oleh Bapak Menkominfo RI, ini juga bentuk dukungan kami di ADKI untuk melahirkan - SDM Digital di Desa yang teredukasi dengan positif sehingga meminimalisir terjadinya disorientasi digital di tingkat Desa.”

Lebih lanjut Fikri menambahkan menurut data hasil riset Satgas Internet Desa Tepat Guna (IDTG) ADKI menemukan 7 dari 10 orang Desa di Indonesia hari ini sudah terpapar Judi online yang meresahkan masa depan anak bangsa.

“Bersama Stake Holder Terkait dan Lintas Komunitas, ADKI Siap Meluncurkan 23 Pilot Desa Kreatif Esports yang akan menjadi solusi dari masif-nya disorientasi Digital di Desa!” Tutup Fikri.

Komitmen kolaborasi ini dibuktikan oleh kedua organisasi ini dalam penandatanganan MoU antara Ketua ADKI, Fikri El Aziz dan Ketua Umum IeSPA, Ibnu Riza. Penandatanganan MoU ini disaksikan oleh Menparekraf Sandiaga, Menkominfo Budi, dan Anggota Dewan Pembina IeSPA, Diaz Hendropriyono.

Wamenparekraf Harapkan Peluncuran ‘Sepada’ Mampu Tingkatkan Kapasitas SDM Parekraf

/

SURABAYA, RETENSI.ID – Wakil Menteri dan /Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi Universitas Dr. Soetomo Surabaya yang telah meluncurkan Pariwisata (Sepada) untuk meningkatkan kapasitas pariwisata dan ekonomi kreatif di desa.

“Program ini untuk pertama kalinya di Indonesia,” kata Wamenparekraf dalam acara Nasional bertema Membangun Desa Mendunia dan Launching Sekolah Pariwisata Desa (Sepada) di Auditorium Ki Moh Saleh, Universitas Dr. Soetomo, Surabaya, Kamis (9/11/2023).

“Saya sangat bahagia pada pagi hari ini karena untuk pertama kalinya di Indonesia, kita bisa meluncurkan Sepada (Sekolah Pariwisata Desa),” kata Wamenparekraf Angela.

Wamenparekraf menjelaskan penguatan kapasitas SDM penting dalam menghadirkan pelayanan bagi untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, ia berharap sekolah pariwisata desa ini bisa meningkatan kapasitas SDM pariwisata agar sejalan dengan peningkatan jumlah desa wisata di Indonesia yang mencapai 4700 desa.

“Menurut saya tantangan desa wisata itu adalah di scaling up dan sebagai salah satu kuncinya adalah SDM. Nah dengan adanya akses kepada pendidikan, peningkatan kapasitas ini akan banyak study juga. Pasti kawan-kawan pelaku desa wisata lebih terbuka pikirannya. Sehingga mereka akan mengaplikasinya kepada pengembangan desa wisata masing-masing,” kata Wamenparekraf.

Menparekraf Serahkan Bantuan DPUP Bagi Lima Desa Wisata di Jawa Timur

/

MOJOKERTO, RETENSI.ID – Menteri Pariwisata dan /Kepala Badan Pariwisata dan (/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan dana Dukungan Usaha Parekraf (DPUP) bagi lima wisata di Jawa Timur.

Menparekraf Sandiaga saat menghadiri penyerahan DPUP di Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur mengatakan, DPUP merupakan program tindak lanjut dari Anugerah Desa Wisata Indonesia () Tahun 2021 dan 2022.

Kelima desa wisata yang menerima DPUP di Provinsi Jawa Timur adalah pertama Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong Kabupaten Mojokerto, kedua Desa Wisata Serang Kabupaten Blitar, ketiga Desa Wisata Kampung Blekok Kabupaten Situbondo, keempat Desa Wisata Sanankerto Kabupaten Malang, dan kelima Desa Wisata Taman Sari Kabupaten Banyuwangi.

“Kami juga berkolaborasi dengan beberapa pihak salah satunya OJK, untuk memberikan pelatihan keuangan, setelah itu kita berikan bantuan Dana Pendukungan Usaha Pariwisata. Ini akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas dan pengembangan di desa-desa wisata,” katanya.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, kegiatan peningkatan literasi keuangan bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif juga dilakukan sebagai salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata agar dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dengan lebih baik. Pada akhirnya usaha mereka siap untuk dipertemukan hingga mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan.

“Kami juga berharap, bantuan yang diberikan berupa dana uang untuk pembelian peralatan pendukung produksi usaha parekraf dan pemberian pemahaman tentang literasi keuangan,” katanya.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan, setiap desa terpilih tentu memiliki dan keistimewaan masing-masing, dengan mengandalkan potensi desa berbasis budaya, berbasis alam, berbasis buatan ataupun mengombinasikannya.

“Melalui bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan untuk pengembangan desa wisata serta dapat berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian desa. Literasi keuangan juga menjadi fokus agar dana yang diberikan dapat dikelola dengan efektif,” ujar Hayun.

Dampak Kekeringan, Polisi Bagikan Air Bersih ke Warga Bekasi

, RETENSI.ID – baru saja membagikan bersih pada warga yang tinggal di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang terdampak oleh akhir-akhir ini. Krisis air bersih ini terjadi karena kemarau panjang yang terjadi di Bekasi dampak musim kemarau. Polisi membagikan sebanyak 8.000 air bersih kepada warga Sukasari Pasirranji yang dikoordinir oleh Polsek Cikarang Pusat.

“Pembagian air bersih sebanyak 8.000 liter kepada warga yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau,” ucap Kapolsek Cikarang Pusat AKP Untung Riswaji dalam keterangannya pada hari Kamis (07/09/2023).

Pembagian air bersih ini berlangsung sejak hari Kamis (07/09/23) pagi hari hingga siang hari. Untung mengatakan jika ada dua desa di wilayah operasionalnya yang terdampak kekeringan secara parah.

“Kecamatan Cikarang Pusat ada 6 desa, yang terdampak hanya dua desa yaitu Desa Pasirranji dan Desa Cicau,” lanjut Untung.

Kedepannya, pihak polisi akan terus berupaya untuk memenuhi air bersih warga yang hidupnya terdampak oleh kekeringan panjang ini.

Dalih Pengobatan Tradisional, Seorang dukun di NTT Perkosa 3 Anak Perempuan!

, RETENSI.ID – Seorang jadi-jadian berinisial J baru saja melakukan pemerkosaan terhadap tiga di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Modus yang dipakai J selaku dukun untuk korban adalah dia menyebut jika ketiga korbannya telah dengan setan dan bisa disembuhkan oleh J.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Lembor Ipda Yostan Alexanderia Lobang yang mengatakan jika ketiga korban berinisial DW (18), PBRW (13), dan DS (11). Ia menerangkan jika aksi bejat J berawal dari pertemuannya dengan korban yang berinisial TT di sebuah rumah sakit di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

“Dia bilang bisa pengobatan secara tradisional. Dia sebut nama pejabat dan kapolsek yang sudah diobatinya,” ucap Yostan pada hari Minggu (03/09/2023).

TT dan J pun bertukar nomor telepon mereka saat bertemu di rumah sakit tersebut. Seminggu kemudian, J yang sudah berada di kampungnya yang berada di Galang menghubungi TT untuk memberikan .

“Saat J tiba di rumah TT, korban-korban ada di situ. Dia (TT) kasih kenal ini dia punya cucu. Dia (J) lihat, kasi tahu, ‘ooo… kamu,’ dia bilang ‘kamu kawin dengan setan, harus perlu berobat’. Habis itu dia mulai berobat,” lanjut Yostan.

Malam itu, ketiga korban masuk secara bergantian ke dalam kamar yang sama untuk menjalani pengobatan tradisional bersama dukun cabul J. Namun, pengobatan tradisional yang ditawarkan oleh J ternyata hanya alibinya untuk dapat memerkosa tiga cucu TT tersebut.

“Satu (DW) masuk berhubungan intim. Habis satu (PBRW) masuk berhubungan intim. Yang terakhir (DS) pegang payudara dan dia punya kemaluan,” akhiri Yostan dalam pernyataannya.

J lalu ditangkap oleh anggota Polsek Lembor pada tanggal 30 Agustus 2023 lalu. Ia diamankan di Mapolres Manggarai Barat di Labuan Bajo untuk menjalani proses sidang dan hukum lebih lanjut.

Menparekraf Luncurkan Buku Anugerah Desa Wisata Terbaik 2021

/

, RETENSI.ID – Menteri dan /Kepala Badan Pariwisata dan (/Baparekraf) Salahuddin Uno meluncurkan buku Anugerah Wisata Terbaik 2021 yang disebutnya sebagai kenangan bagi sebuah perjalanan spiritual bagi dirinya sekaligus mempromosikan program pengembangan desa wisata.

Menparekraf Sandiaga di acara Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang digelar di Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (27/8/2023) mengatakan, ada banyak hal yang didapatkan saat ia mengunjungi 50 lokasi anugerah desa wisata terbaik 2021.

“Pada saat itu situasi dan desa wisata menjadi lokomotif perekonomian. Ternyata desa-desa wisata inilah para pemenang pandemi. Dan setelah pandemi, peningkatan kunjungannya luar biasa. Ada 30 persen kenaikan jumlah wisatawan yang berkunjung ke desa wisata,” katanya.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, saat itu tidak memiliki banyak opsi.

“Tapi ternyata 50 desa wisata ini yang mengubah paradigma pariwisata Indonesia ke depan lebih berkualitas lagi,” ujarnya.

Ia mengatakan, sampul buku ADWI 2021 memperlihatkan potret dirinya berlatar belakang Desa Wisata Wae Rebo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Sampul buku, ini salah satu gambar yang ikonik, Saya ke sana dari Labuan Bajo menuju Ruteng lalu tracking selama 2 jam untuk sampai ke Desa Wisata Wae Rebo.” katanya.

Di gambar tersebut, Menparekraf menggunakan sarung Khas Flores sambil meminum kopi. “Ada beberapa desa-desa wisata yang kita tampilkan, dan ini betul-betul perjalanan spiritual bagi saya,” katanya.

Setelah meluncurkan buku, Menparekraf juga melakukan lelang baju ADWI 2023 yang ia kenakan saat visitasi ke 30 desa wisata di tahun ini.

Baju ADWI yang dilelang adalah Baju Desa Wisata yang dikenakan saat visitasi ke Desa Wisata Iboih, Sabang, Provinsi Aceh. Baju tersebut terjual dalam lelang senilai Rp7,7 juta dan hasil lelang tersebut akan disumbangkan untuk pembangunan desa.

Menparekraf Serahkan Bantuan DPUP bagi Tiga Desa Wisata di Banten dan DKI Jakarta

/

BANTEN, RETENSI.ID – Menteri Pariwisata dan /Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (/Kabaparekraf) Salahuddin Uno menyerahkan Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) bagi tiga desa yaitu Desa Wisata Cikolelet (Banten), Desa Wisata Sukarame (Banten), dan Desa Wisata Pulau Untung Jawa (DKI Jakarta).

Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya pada acara penyerahan bantuan DPUP yang berbarengan dengan pelatihan literasi keuangan di Desa Wisata Cikolelet, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (19/8/2023), mengatakan bantuan ini merupakan tindak lanjut dari program Anugerah Desa Wisata Indonesia () yang diharapkan menjadikan desa wisata semakin tangguh dan berdaya saing.

“Kita tidak ingin program desa wisata ini hit and run, jangan sampai saat ada kegiatan saja. Tapi kami terus memonitor dan mengevaluasi. Sehingga terjadi peningkatan, penguatan, dan penambahan kompetensi baru di sini,” katanya.

Kemenparekraf memberikan bantuan kepada desa wisata, masing-masing mendapatkan dana berkisar Rp119 juta-Rp120 juta.

Menparekraf Sandiaga berharap bantuan dan dukungan tersebut dapat dimaksimalkan untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif salah satunya untuk pengembangan sumber daya manusia.

“Selain itu juga peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, peningkatan destinasi, sehingga wisatawan lebih berkualitas dan berkelanjutan,” katanya.

Menparekraf Sandiaga mengatakan penguatan desa wisata akan menopang pertumbuhan ekonomi dengan pergerakan wisatawan yang semakin berkembang ke desa wisata.

“Targetnya tahun depan melalui desa wisata sebagai pilar utama terjadi penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru yang berkualitas,” ujar Sandiaga.

Menparekraf: Kentalnya Budaya di Desa Wisata Tebara Bikin Semangat Membara untuk Berwisata

/

, RETENSI.ID – Tebara di Sumba Barat, NTT menjadi desa terakhir yang dikunjungi Menteri dan /Kepala Badan Pariwisata dan (Menparekraf/Kabaparekraf) Salahuddin Uno sebagai 75 besar desa wisata terpilih dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Saat visitasi Desa Tebara, Minggu (13/8/2023) Menparekraf Sandiaga, mengaku sangat takjub dengan keragaman adat dan budaya yang masih begitu kental, yang dapat dilihat dan dirasakan pada kampung adat di desa tersebut.

“Desa ini berbasis budaya dan adat istiadat, dan setempat yang mereka lestarikan. Saya merasa bahwa inilah yang akan membawa Indonesia memiliki pariwisata berkelas dunia. Bukan Indonesia yang membangun desa, tapi desa yang menganugerahkan kemajuan untuk Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga.

Desa Wisata Tebara terletak di Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi NTT. Desa ini memiliki kekhasan dengan kampung adat tradisional budaya megalitikumnya, dengan rumah adat beratap menara yang menjulang tinggi ke langit dan bertanduk terbagi menjadi tiga tingkat. Rumah-rumah adat ini berdiri kokoh di atas perbukitan yang tinggi.

Selain itu, desa wisata ini memiliki peninggalan budaya megalitikum (Batu Kubur besar dan Sarkofagus). Konsep Batu Kubur Megalitikum melambangkan perahu yang berlayar ke dunia arwah.

di Desa Wisata Tebara pun menurut Menparekraf memiliki cita rasa yang enak dan unik. Salah satu makanan khasnya adalah ro’o luwa. Ro’o luwa adalah sejenis bubur yang bahan utamanya adalah ubi jalar atau daun singkong. Penampilannya berupa bubur hijau dengan rasa yang manis dan khas.

Menparekraf berharap desa wisata ini dapat membantu tercapainya 4,4 lapangan kerja baru yang berkualitas di tahun 2024.

“Ini program pamungkas dari desa wisata dimana kita telah visitasi 75 desa ini di seluruh nusantara. Dan kita melihat antusiame masyarakat menyambut kebangkitan ekonomi kita, mudah-mudahan Desa Wisata Tebara ini membawa semangat yang membara untuk berwisata, sehingga menciptakan 4,4 lapangan kerja baru berkualitas,” kata Menparekraf Sandiaga.

Menparekraf Perkuat Kolaborasi Komunitas Lewat Java Camp 2023 di Magelang Jateng

/

MAGELANG, RETENSI.ID – Menteri dan /Kepala Badan Pariwisata dan (/Kabaparekraf) Salahuddin Uno mendorong agar kolaborasi lintas komunitas diperkuat dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia melalui acara Java Camp 2023 yang dilaksanakan di Desa Wisata Ngargogondo, Magelang, Jawa Tengah.

Acara Java Camp 2023 diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Generasi Pesona Indonesia (GenPI) sebagai upaya memperkuat jaringan komunitas di berbagai dan meningkatkan sinergi antara pemerintah dengan unsur pentahelix pariwisata, khususnya komunitas di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Dalam Java Camp 2023, kami ingin mendorong kolaborasi antara berbagai komunitas di seluruh Indonesia serta masyarakat setempat, , dan Pemerintah Daerah. Sinergi ini menjadi kunci bagi kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam membuka peluang usaha serta membuka lapangan kerja seluas luasnya,” ujar Sandiaga.

Java Camp 2023 mempertemukan 35 komunitas untuk bertukar informasi antar komunitas yang berada di Pulau jawa, bersilaturahmi antar komunitas, dan kegiatan ini juga mengeksplorasi beberapa desa wisata yang memamerkan beragam produk UMKM hasil dari desa tersebut. Kemudian perwakilan komunitas diberikan workshop dan diajak membuat konten bersama terkait alam desa dan produk UMKM.

Di kesempatan berbeda, saat membuka acara Java Camp 2023, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani mengatakan Kemenparekraf berkomitmen meningkatkan partisipasi aktif komunitas untuk mendukung program-program Kemenparekraf dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

“Dalam kesempatan ini kami mengajak peran aktif dari komunitas untuk ikut menyukseskan kegiatan-kegiatan serta kebijakan Kemenparekraf dan menyebarkan informasi dan memberikan narasi yang kepada masyarakat melalui komunitas terkait rangkaian kegiatan berskala nasional dan internasional”, kata Dewi.