JAKARTA, RETENSI.ID – Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pendidikan atau startup edutech, Zenius mengumumkan penutupan sementara operasionalnya. Alasannya, adalah karena startup ini tengah menghadapi tantangan operasional.
“Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasional sementara, tetapi menjamin bahwa kami tidak akan berhenti untuk berusaha menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik,” kata manajemen Zenius, melalui keterangan resmi
Penghentian operasi dilakukan setelah sejak 2004 lalu mereka beroperasi dan membantu jutaan siswa di Indonesia. Sebelumnya beredar kabar kalau startup edutech ini sempat mengalami masalah keuangan. Permasalahan ini sebetulnya sudah mulai terendus sejak Mei 2022 lalu, ketika Zenius melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada lebih dari 200 karyawannya.
Dalam pernyataan resminya pada 2022 lalu, waktu itu Zenius mengaku sempat mengalami permasalahan karena bisnis yang dijalani terdampak kondisi ekonomi makro akibat Covid-19.
Meski begitu perusahaan menyebutkan karyawan yang menjadi bagian dari kebijakan ini akan mendapatkan pesangon sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Namun tak disebutkan berapa jumlah persis karyawan yang terkena PHK.
Kala itu Zenius juga berjanji akan membantu para karyawan ter-PHK untuk bisa menemukan pekerjaan baru dengan membagikan profil kepada perusahaan atau institusi pendidikan lain dengan persetujuan mereka.
Zenius berdiri pada 2004 sebagai bimbingan belajar offline, di mana founder Zenius Sabda PS dan timnya telah membantu banyak siswa masuk ke perguruan tinggi idaman mereka, sebelum akhirnya memutuskan beralih secara penuh ke online di tahun 2015.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para pengguna, yang telah menjadi pilar penting dalam perjalanan kami sejak 2004. Dukungan dan kepercayaan mereka adalah hal yang tak ternilai bagi kami. Terima kasih telah menjadi bagian dari Zenius di 20 tahun terakhir,” ujar manajemen Zenius.