PONTIANAK, RETENSI.ID – Seorang anak berinisial PP yang berusia 9 tahun di Pontianak mengalami pengalaman buruk dengan dokter sunat. Dia diduga menjadi korban malpraktik oleh seorang dokter yang menyunatnya menggunakan metode laser. Penis anak tersebut diketahui terbakar dan masih menjalani operasi hingga hari ini.
Kejadian malpraktik ini sudah berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Ibu korban menjelaskan jika anaknya melakukan sunat sekitar bulan April 2022 lalu. Dirinya juga mengatakan jika dokter yang melakukan sunat tak kunjung bertanggung jawab dan masih melakukan praktik.
Jasa sunat dokter malpraktik ini sendiri ditawarkan melalui sebuah akun Instagram. Ibu korban yang tertarik membuat janji temu untuk sunat metode laser pada 1 April 2022. Sunat laser ini dilakukan di sebuah klinik rumah sunat yang berada di Jalan Tanjungpura Pontianak.
“Setelah selesai dan pulang, anak saya penisnya tidak diperban, tidak juga diberikan obat. Setelah pulang anak saya langsung menangis dan demam. Saya minta obat ke dokternya, karena anak saya nangis terus, kesakitan. Dia juga demam. Dia suruh bawa lagi ke kliniknya untuk diperban. Anak saya tidak mau ke sana lagi, dia trauma,” jelas ibu korban.
Setelah itu, dokter IL baru muncul kembali dan menghubungi ibu korban pada November 2022 lalu. Dokter itu menyarankan kepada ibu korban agar melaporkan kejadian tersebut kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mendapatkan bantuan.
Walaupun dokter IL sudah mengakui kesalahannya kepada korban, ibu korban masih merasa sakit hati karena ternyata dokter IL masih membuka praktiknya di Instagram dan mengunggah foto-foto testimoni tindakan dari kliniknya hingga saat ini.