PONOROGO, RETENSI.ID – Warga Ponorogo dikagetkan dengan kasus pembunuhan yang menimpa seorang wanita paruh baya yang pada saat ditemukan telah tergeletak bersimbah darah di bekas pembakaran sampah pada hari Minggu (16/04/2023) dini hari.
Wanita yang ditemukan dalam keadaan bersimbah darah tersebut berinisial SW (50), seorang warga Dukuh Nglegok yang indekos di Jalan Sekar Pudak Kelurahan Tonatan Kecamatan Ponorogo. Dirinya pertama kali ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan tersebut oleh anak lelakinya sekitar pukul 01.00 dini hari. Saat melihat kondisi ibunya, anaknya langsung meminta pertolongan warga sekitar yang selanjutnya melapor ke Polsek Ponorogo untuk diusut.
Setelah dirawat secara insentif di rumah sakit, SW dinyatakan meninggal dunia pukul 04.00 pagi akibat kehilangan banyak darah. Dari jasad SW sendiri, petugas menemukan sejumlah luka. Di antaranya adalah luka sayatan yang berada di tangan, dua luka tusukan di perut, tiga luka lebam di dada, dan leher.
Setelah dilakukan investigasi lebih lanjut, Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Nicolas Bagas Yudi Kurnia menjelaskan jika pembunuhan SW ini didasari karena korban menolak ajakan nikah siri dengan teman dekatnya, Pairun (60). Penolakan dari sang kekasih ini membuat pelaku marah dan nekat menghabisi SW yang berprofesi sebagai seorang penjual kopi.
Setelah membunuh SW, Pairun kemudian melarikan diri dan memilih untuk menggantung dirinya sendiri di Kelurahan Purbosuman, Kecamatan Ponorogo. Saat ditemukan oleh warga, jasad Pairun terpisah antara badan dan kepalanya yang masih menggantung di pohon tersebut.