Jakarta, Retensi.id – Sejumlah pelajar SMP melakukan pembacokan terhadap anak SD saat pulang sekolah di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). Polisi telah berhasil menangkap para pelaku yang masih di bawah umur tersebut.
Kronologi Pembacokan Anak SD Saat Pulang Sekolah, di Sukabumi
Insiden pembacokan terjadi di Jalan KH Anwari, depan SMP N 3 Pelabuhanratu. Korban bersama adik dan teman-temannya saat itu sedang berjalan kaki sepulang sekolah dari arah Jalan Terminal menuju Citepus Pam, Gunung Butak. Tiba-tiba dari arah yang berlawanan muncul rombongan motor.
Penjaga sekolah SMP N 3, Wildan, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi saat pulang sekolah terdapat 6 orang rombongan melaju ke arah Citepus. Penjaga sekolah tersebut sempat mengingatkan untuk tidak bercanda di jalan, waspada kalau ketabrak motor.
Wildan mengakui bahwa pembacokan terjadi sudah beberapa meter dari gerbang SMP N 3. Ia tidak terlalu melihat dengan jelas kejadian tersebut. Namun, para pelaku melintas kembali usai melakukan pembacokan.
Pelaku menggunakan motor FU bertiga, berboncengan 6 orang memakai bendera biru merah putih. Rombongan pelaku berseragam SMP, sedangkan rombangan korban mengenakan seragam Pramuka.
Setelah kejadian, korban sempat berjalan ke arah pulang, namun seketika terkapar di jalan. Korban kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede memberi keterangan bahwa korban dianiaya hingga tidak bernyawa saat berjalan kaki dalam perjalanan pulang sekolah, yang terjadi sekitar pukul 11.40 WIB di depan SMP 3 Palabuhanratu, Kampung Sirnagalih, Palabuhanratu.
Sosok Pelaku Pembacokan Anak SD di Sukabumi: Masih di Bawah Umur
Para pelaku pembacokan anak SD di Sukabumi berhasil diringkus oleh Polisi. Para pelaku merupakan pelajar di salah satu SMP di Sukabumi yang masih di bawah umur.
Korban diketahui bernama Randi Maulana, pelajar kelas VI SD N Sirnagalih, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Sukabumi bersama Polsek Palabuhanratu mengamankan 14 anak-anak dan kemudian dilakukan pemeriksaan tertutup. Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede didampingi Kasat Reskrim AKP Dian Purnomo mengungkapkan bahwa gelar perkara dilakukan secara marathon, hingga penyidik menyimpulkan terdapat 3 orang Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).
Barang bukti yang diamankan, yaitu bendera besar yang dibawa para pelaku saat melakukan aksi pembacokan dan sebilah celurit untuk membacok korban.
Peran masing-masing pelaku antara lain, ABH 1 sebagai eksekutor, ABH 2 pembonceng dari eksekutor, dan ABH 3 sebagai penyedia alat.
Motif Pelaku Membacok Anak SD di Sukabumi: Konvoi-Cari Lawan
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Maruly Pardede mengungkapkan motif para pelaku. Berdasarkan beberapa saksi, mereka tengah melakukan konvoi kemudian mencari lawan. Sehingga ada korban yang sedang berjalan dengan beberapa teman dan dilewati oleh para pelaku, kemudian dilakukan tindakan tersebut.
Maruly menjelaskan antara korban dengan para pelaku tidak saling kenal. Pelaku merupakan pelajar SMP di salah satu sekolah di Kabupaten Sukabumi.