LAMONGAN, RETENSI.ID – Hujan besar yang melanda daerah Lamongan, Jawa Timur menyebabkan banjir tinggi hingga Sabtu (25/02/23). Ketinggian air yang terjadi di banjir ini bervariasi, yaitu mulai dari 16 hingga 75 centimeter. Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Lamongan, banjir ini menyebabkan ribuan rumah warga tenggelam. Kerugian tersebar di 59 desa yang terdampak, dan tersebar juga di delapan kecamatan berbeda.
Daerah yang terendam banjir tersebar dari Kecamatan Turi, Kecamatan Kalitengah, Kecamatan Karangbinangun, Kecamatan Deket, Kecamatan Glaga, Kecamatan Karanggeneng, Kecamatan Babat dan Kecamatan Laren.
Sejauh ini, tercatat ada sebanyak 6 ribu rumah, 55 gedung sekolah, 22 tempat ibadah, dan juga 8.424 lahan tambak, serta tujuh fasilitas kesehatan terimbas dampak dari banjir ini.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan jika banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya Sungai Bengawan Solo yang disebabkan oleh curah hujan yang ekstrim.
Khofifah juga menjelaskan jika Pintu Air Kuro yang diketahui sebagai salah satu solusi pengendalian banjir dalam kondisi yang rapuh dan bocor. Melihat hal ini, pihaknya dan Pemkab Lamongan pun akan segera melakukan rapat untuk rekonstruksi pintu air tersebut.
“Pintu Air Kuro itu menurut penjelasan dari tim teknis merupakan salah satu yang cukup signifikan dalam pengurangan banjir di sini, dan dalam keadaan rapuh” ucap Khofifah pada hari Sabtu (25/02/23).
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menanggapi banjir di daerahnya dengan menjelaskan jika ada dua kunci untuk menangani banjir di Kabupaten Lamongan ini yakni Pintu Air Kuro dan DAM Tambak Ombo.
“Sekarang kami akan fokus di Pintu Air Kuro. Sebab kondisinya lama dan rapuh. Sehingga sesegera mungkin harus ditangani,” ujar Efendi.