JAKARTA, RETENSI.ID – Sudah seminggu semenjak aksi pembakaran pesawat Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 7 Januari lalu. Diketahui sebelumnya bahwa seorang pilot dan 5 penumpang pesawat maskapai Susi Air menjadi korban sandera sesaat setelah pendaratannya di Bandara Paro, Papua pada hari Selasa (07/02/2023).
Namun pada keesokan harinya, pada hari Rabu (08/02/2023), 5 penumpang tersebut berhasil diamankan. Namun Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa memberikan kabar jika pilot dari pesawat tersebut, Philips Marthen (37) hingga sata ini belum ada kabar dan diyakini telah dibawa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Setelah mendengar kejadian pembakaran tersebut, ratusan warga Distrik Paro, Nduga, Papua diketahui mengungsi ke Distrik Kenyam, Nduga semenjak hari Rabu (08/02/23).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan jika ratusan warga Paro yang mengungsin tersebut telah berjalan selama lima hari dari Distrik mereka, Distrik Paro ke arah Kenyam, Nduga melalui Quari Atas.
“Setibanya di Quari Atas, kemudian Satgas Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY membawa semua pengungsi tersebut dengan menggunakan 2 unit truk NPS, 1 unit mobil Hilux Milik Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY dan 3 unit Truk sipil dan 1 unit mobil Hilux,” jelas Herman dalam keterangan tertulisnya pada hari Senin (13/02/23).