TURKI, RETENSI.ID – Turki diberitakan membatasi akses Twitter kepada warganya pasca gempa besar yang terjadi di Turki beberapa hari lalu yang memakan banyak korban. Badan Informasi Teknologi dan Komunikasi Turki(BTK) yang berada di bawah Kementrian Transportasi dan Infrastruktur Turki menolak untuk memberi alasan soal pembatasan Twitter tersebut.
“Data jaringan real-time kami menunjukkan jika Twitter telah dibatasi di Turki. hal ini terjadi setelah serangkaian gempa mematikan yang terjadi kemarin,” ucap Netblocks yang memantau konektivitas di seluruh dunia.
Diketahui juga Pemerintah Turki telah memperingatkan Twitter untuk lebih selektif dalam penyebaran informasi terkait gempa yang terjadi di Turki dan meminta pembatasan beberapa informasi sensitif mengenai gempa tersebut.
Peringatan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki, Omer Fatih Sayan saat berada di dalam pertemuan online dengan dua pejabat Twitter, yaitu Ronan Castello (Kepala Twitter Global Government Affairs Eropa) dan John Jughes (Kepala Geopolitical and Economic Public Policy Strategy).
Dalam pertemuan online tersebut, Sayan mengingatkan kewajiban Twitter adalah untuk mengurangi informasi hoax dan tidak bertanggung jawab yang bisa menyebabkan kekacauan di masyarakat.
Namun pemerintahan Turki sudah membuka lagi akses ke Twitter usai ditutup selama dua hari pasca gempa pada hari Senin (06/02/23) kemarin. Hal ini juga dikonfirmasi oleh CEO Twitter Elon Musk. “Twitter telah diberitahu oleh pemerintah Turki bahwa akses akan segera diaktifkan kembali,” tulis Musk dalam Tweetnya.