JAKARTA, RETENSI.id– Berita tentang pengalihan saluran Televisi dari sistem analog ke TV digital telah menjadi pembicaraan yang hangat di masyarakat ini. Bahkan menimbulkan pro dan kontra dari sisi masyarakat tersendiri. Hal ini dinilai masyarakat sebagai masa yang cocok untuk memulai kemajuan teknologi kita, tetapi tidak sedikit juga dari masyarakat yang menyayangkan keputusan ini, hal ini disayangkan karena mereka yang mempunyai ekonomi menengah kebawah tidak mampu untuk membeli TV digital.
Bos MNC GROUP, Hary Tanoesoedibjo alias Hary Tanoe melihat hal ini, dan sangat menyayangkan keputusan pemerintah yang terkesan sangat mendadak, padahal sebelumnya ia mengatakan dan mengusulkan ke pemerintah agar proses transisi ini terjadi secara bertahap dan tidak secara konstan. Pasalnya, beliau sadar dan mengetahui bahwa sebagian besar penontonnya adalah kalangan penikmat TV Analog dan dengan adanya keputusan seperti ini, menurutnya membuat banyak penonton TV berkurang.
Peluncuran TV Digital ini memaksa sebagian besar saluran TV untuk menghentikan siarannya paling lambat per tanggal 2 November 2022. Namun Bos MNCTV tersebut memutuskan bahwa tidak akan menghentikan saluran TV Analog MNC GROUP. Hal ini mendapat kecaman dari Mahfud MD dan Bos MNC GROUP itupun langsung merespon “Mohon maaf kepada pemirsa RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews se-Jabodetabek, karena adanya ancaman Menko Polhukam Bapak Mahfud MD untuk mematikan siaran analog di wilayah Jabodetabek, maka kami sangat terpaksa menuruti ancaman tersebut, meskipun masih tidak paham dengan landasan hukum yang dipakai,” tuturnya.