Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kronologi Pangeran Arab Abdullah bin Faisal Al Saud Dipenjara 30 Tahun

Triya Ayu

Bagikan

Kronologi Pangeran Arab Abdullah bin Faisal Al Saud Dipenjara 30 Tahun

Triya Ayu

Bagikan

Pangeran Arab Saudi Abdullah
Pangeran Arab Saudi Abdullah bin Faisal al Saud menjadi anggota keluarga kerajaan terbaru yang dipenjara di era Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS). (Foto: OSCAR DEL POZO / AFP)
Jakarta, Retensi.id – Pangeran , Abdullah bin Faisal al Saud, kedapatan dipenjara selama 30 tahun setelah ditangkap saat baru pulang dari Amerika Serikat sekitar 2020 lalu.

Penangkapan Abdullah ini pertama kali diungkap oleh Associated Press (AP) melalui dokumen pengadilan Saudi yang didapatkan baru-baru ini.

Pengeran yang berusia 31 tahun tersebut mulanya divonis selama 20 tahun penjara oleh Pengadilan Saudi. Vonis hukuman ditambahkan sehingga menjadi 30 tahun penjara pada Agustus lalu.

Menurut sumber pejabat Saudi, alasan penangkapan Pangeran Abdullah yaitu karena ketahuan mendiskusikan penahanan sepupunya sesama pangeran dengan kerabat melalui telepon saat berada di Negeri Paman Sam.

Pangeran Abdullah dituduh oleh pengadilan Saudi bahw amenggunakan aplikasi Signal melalui ponselnya selama di Boston. Aplikasi tersebut digunakan untuk berkomunikasi dengan ibunya dan sejumlah kerabat lain tentang penahanan sepupunya sesama pangeran oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).

Selain itu, Pangeran Abdullah juga dituduh pernah menggunakan telepon umum di Boston. Hal tersebut dilakukan untuk berkomunikasi dengan pengacara soal kasus penangkapan sepupunya.

Uang sejumlah US$9 ribu (RP141 juta) diduga dikirimkan untuk membayar tagihan apartemen sepupunya di Paris.

Pangeran Abdullah kemudian tiba-tiba diminta pulang ke kampung halaman dengan tiket pesawat yang disediakan pemerintah Saudi. Teman-temannya mengatakan bahwa selama pandemi, Pangeran Abdullah diminta belajar jarak jauh.

Banyak pangeran Saudi ditangkap dengan berbagai tuduhan, mulai dari korupsi dan beberapa kasus lainnya. Hal tersebut terjadi sejak tahun 2017 yaitu sejak MbS diangkat menjadi putra mahkota atau pemimpin de facto Saudi.

Penangkapan ini dinilai oleh banyak pihak bahwa MbS melakukannya untuk membungkam pemberontak dan pengkritik keluarganya yang memegang takhta kerajaan.

Ketika kerajaan meningkatkan penindasan di bawah MbS, selama lima tahun terakhir ini terjadi pula peningkatan pengawasan, intimidasi, dan pengejaran Saudi terhadap warga Saudi di wilayah AS.

Sementara itu, Pangeran Abdullah merupakan seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Northeastern Boston yang telah tinggal di AS untuk beberapa waktu yang lama.

Menurut teman-temannya, banyak orang tidak mengetahui bahwa ia adalah anggota keluarga kerajaan Arab Saudi karena jarang sekali dibicarakan.

Pangeran Abdullah juga dianggap selalu fokus pada studi, rencana karir, dan cintanya terhadap sepak bola.

Diketahui, Pangeran Abdullah berasal dari salah satu cabang keluarga kerajaan Saudi yang menjadi sasaran penahanan rezim MbS. Keluarga Pangeran Abdullah dianggap sebagai kritikus atau saingan MbS sejak ia mengkonsolidasikan kekuasaan di bawah sang ayah, Raja Salman, yang sudah lanjut usia.

Baca berita RetensiID lainnya di: Google News RETENSI.ID