Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Eks Polisi Thailand Tembak Massal Anak-Anak di Tempat Penitipan

Triya Ayu

Bagikan

Eks Polisi Thailand Tembak Massal Anak-Anak di Tempat Penitipan

Triya Ayu

Bagikan

Penembakan massal terjadi di Thailand di tempat penitipan anak di timur laut Provinsi Nong Bua Lamphu pada Kamis (6/10).
Jakarta, Retensi.id – Penembakan massal terjadi di di tempat penitipan anak di timur laut Provinsi Nong Bua Lamphu pada Kamis (6/10).

Insiden yang terjadi di Thailand ini mengakibatkan 34 orang tewas, 23 diantaranya adalah anak-anak.

Mulanya seorang pria tidak dikenal mendatangi tempat penitipan anak saat jam makan siang. Saat itu terdapat sekitar 30 anak yang berada di tempat penitipan. Hal ini disampaikan oleh Pejabat distrik Jidapa Boonsom.

Empat atau lima staf ditembak pertama kali, termasuk seorang guru yang sedang hamil delapan bulan.

Orang-orang setempat sempat mengira bahwa awalnya suara tembakan itu hanya merupakan suara kembang api.

Panya Kamrab (34) diidentifikasi oleh polisi. Ia merupakan mantan anggota kepolisian yang dipecat tahun lalu karena kedapatan menggunakan obat-obatan terlarang.

Dalam melakukan aksinya, Panya membawa senjata serta pisau. Setelah beraksi, ia sempat kabur dari tempat kejadian menggunakan truk pikap putih sehingga terjadi kejar-kejaran oleh polisi.

Tidak lama kemudian Panya berhasil ditemukan oleh polisi, namun dalam keadaan tidak bernyawa. Media lokal melaporkan bahwa Panya menembak dirinya sendiri serta istri dan anak-anaknya.

Video yang tersebar di media sosial menunjukkan jasad anak-anak tergeletak tidak berdaya berlumuran darah dan ditutupi lembaran kain.

Sebagai informasi, ini bukan kali pertama di Thailand terjadi penembakan massal.

Pada tahun 2020 lalu, seorang tentara yang sedang marah sempat menembakkan senapan ke arah kerumunan di Kota Nakhon Ratchasima.

Akibat insiden tersebut, setidaknya ada 29 orang tewas dan 57 lainnya luka-luka. Tentara tersebut bernama Jakrapanth Thomma. Ia akhirnya dihukum dengan ditembak mati.

Baca berita RetensiID lainnya di: Google News RETENSI.ID