Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Malang, Jawa Timur, pada Rabu (5/10/2022). Jokowi akan memberikan santunan bagi korban tragedi Kanjuruhan.
Jokowi take off dari Jakarta pukul 11.10 WIB. Lalu, rombongan presiden dijadwalkan sampai di Bandara Abdul Saleh Malang pukul 12.20 WIB.
Saat tiba di Malang, Jokowi mengunjungi RSSA Malang. Ia memberikan santunan kepada ahli waris korban dan menjenguk pasien korban tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, Jokowi akan meninjau Stadion Kanjuruhan. Diketahui, korban tewas dalam tragedi ini mencapai 131 orang.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Dalam laga itu tuan rumah Arema FC menelan kekalahan 2-3. Kekalahan itu menyebabkan beberapa suporter turun dan masuk ke lapangan. Petugas keamanan dari Polri dan TNI kemudian menghalau para suporter yang masuk ke lapangan itu.
Aparat kepolisian kemudian meletupkan senjata gas air mata ke arah penonton baik yang berada di dalam lapangan maupun di tribun. Akibatnya massa kocar kacir menuju satu titik keluar. Nyaris seluruh pintu stadion pun terkunci. Sebagian diantaranya berhasil dijebol dan ada juga yang menjebol ventilasi udara. Alhasil, banyak suporter Arema FC yang meninggal karena terinjak injak saat berebut keluar.
Komisi Disiplin PSSI pun menjatuhkan sanksi kepada Arema FC, Ketua Panpel Abdul Haris dan Security Officer Suko Sutrisno. Arema FC dilarang menggelar laga dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari home base Malang sejauh 210 km.
“Arema FC juga kena denda Rp250 juta. Kemudian Ketua Panpel, Abdul Haris tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup. Security Officer, Suko Sutrisno sebagai petugas pertandingan tidak boleh beraktivitas di sepak bola seumur hidup,” kata Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing di Malang, Jawa Timur, Selasa, 4 Oktober 2022.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat atas Tragedi Kanjuruhan itu. Selain itu, terdapat 9 komandan Brigade Mobil Polda Jawa Timur yang ikut dicopot plus 28 anggota menjalani pemeriksaan kode etik.