Jakarta, Retensi.id – Proyek revitalisasi halte Transjakarta Tosari dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat disebut menghalangi monumen ‘Selamat Datang’. Meskipun demikian, proyek tetap terus berjalan.
Pada Jumat (30/9/2022) sejumlah pekerja terlihat beraktivitas di dalam struktur proyek halte dengan beragam pekerjaan yang dilakukan.
Halte diproyeksikan akan terdiri dari dua lantai, yang mana lantai dua disebut skydeck. Tulisan ‘Bundaran HI’ telah terpasang dan rangka bangunan halte mulai terlihat.
Jika disandingkan dengan monumen Selamat Datang di Bundaran HI, Halte ini akan terlihat cukup tinggi.
Sejumlah warga DKI menilai kalau dari arah HI, pemandangan Monumen ‘Selamat Datang’ menjadi terhalang oleh tinggi halte. Namun akibat adanya revitalisasi halte Bundaran HI, perjalanan moda transportasi MRT dan Transjakarta akan lebih efektif disertai kapasitas penampungan yang bertambah besar.
Meskipun masyarakat menilai terhalangnya pemandangan monumen Selamat Datang, namun halte ini berfungsi memperlancar mobilisasi.
Ada pula sejumlah warga yang menilai bahwa proyek revitalisasi halte ini tidak menghalangi pemandangan monumen Selamat Datang. Menurut warga ini, jika dari sisi pejalan kaki di pedestrian maka monumen masih bisa terlihat. Selain itu, pengendara motor kebanyakan lebih fokus pada lalu lintas sehingga tidak terlalu memperhatikan monumen.
Sejarawan JJ Rizal sempat melontarkan kritik agar proyek revitalisasi Halte Transjakarta Tosari dan Bundaran HI dihentikan.
Pandangan ke monumen Selamat Datang warisan dari Presiden pertama RI Sukarno dan Gubernur DKI di masa itu, Henk Ngantung justru akan rusak.
Melalui akun Twitternya @JJRizal pada Kamis (29/9/2022) menuliskan, “Pak Gubernur Anies Baswedan mohon setop pembangunan Halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI yang merusak pandangan ke Patung Selamat Datang dan Henk Ngantung Fountain warisan Presiden Soekarno dengan Gubernur Henk Ngantung sebagai poros penanda perubahan ibu kota kolonial ke ibu kota nasional,”.
Sementara Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta juga memberi pengakuan bahwa proyek revitalisasi halte Transjakarta Bundaran HI. TSP DKI tidak sesuai prosedur cagar budaya.
Ketua TSP Boy Bhirawa mengungkapkan bahwa seharusnya proyek revitalisasi Halte Bundaran HI melalui sidang di tim tersebut terlebih dahulu, sebab bersinggungan dengan monumen Selamat Datang yang berstatus Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB).
Status ODCB monumen Selamat Datang yang harus dijaga baik fisik maupun visualnya itu diajukan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Perlakuan terhadapnya harus sama dengan ke cagar budaya meski masih berstatus ODCB.
Sementara pada 2018, jembatan penyebarangan orang (JPO) Bundaran HI sempat dirobohkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena dianggap menghalangi pemandangan monumen Selamat Datang.