Jakarta, Retensi.id – Politikus Partai NasDem Zulfan Lindan mengungkapkan ada capres Indonesia 2024 berfigur menguntungkan Amerika Serikat (AS), serta ada yang menguntungkan China dan Rusia.
Zulfan dalam diskusi Adu Perspektif pada Senin (26/9/2022), memandang bahwa ada posisi capres Indonesia dalam kepentingan global yang sangat strategis, baik di wilayah Pasifik maupun Laut China Selatan.
Menurut Zulfan, jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Andika Perkasa maju di Pilpres 2024 maka akan dapat menguntungkan AS. Hal tersebut dapat dilakukan baik langsung maupun tidak langsung.
Andika dinilai selama ini dekat dengan AS karena kerap melakukan latihan bersama.
Andika sebagai KSAD maupun Panglima TNI telah dua kali melakukan latihan bersama dengan AD dan marinir di Sulawesi Utara, yang disebut Zulfan ‘tidak ada angin, tidak ada hujan’.
Sementara, Anies disebut Zulfan sebagai the second golden boy of America. Yakni menguntungkan AS lantaran selama menjabat tidak pernah berkunjung ke China dan Rusia.
Posisi Ketua Umum Gerindra sekaligus Menhan Prabowo Subianto dinilai cukup dekat dengan Amerika Serikat, China, dan Rusia.
“Kemudian, kalau melihat Prabowo ini Amerika juga, tapi main-main juga ke Rusia, juga ke China. Prancis sudah blok Amerika tuh. Kita bicara tiga nih, Rusia, China, sama Amerika. Kalau bicara kepentingan Amerika pasti mendukung Anies sama Andika. China ini pasti cari alternatif lain, untuk mengamankan kepentingannya di Indonesia. Pasti mencari yang sama sekali tidak berhubungan, jadi dia akan mengambil, bukan yang pro Amerika, dia ambil yang pro China, Rusia juga begitu,” sebut Zulfan.
Lalu siapa kira-kira yang akan dapat memberi keuntungan kepada China dan Rusia di mata Zulfan Lindan?
Zulfan menilai bahwa Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bisa menjadi sosok yang menguntungkan China dan Rusia.
“Bisa Ganjar, bisa Puan, bisa juga Prabowo. Artinya gini, bukan China saja, China-Rusia lah,” ucapnya.
Penilaian juga diberikan dari politikus PDIP Masinton Pasaribu bahwa partainya itu memilih pemimpin kelak yang sepenuhnya berpihak kepada Indonesia.
Namun begitu, terkait kepentingan asing yang dapat mempengaruhi politik Tanah Air tidak ditampik oleh Masinton.