Jakarta, Retensi.id – Pengamat Politik Rocky Gerung usai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di kediamannya di Sentul, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Rocky Gerung pada Sabtu (24/9/2022) mengatakan bahwa kedatangan Gibran membincangkan terkait keadaan Indonesia yang tidak baik-baik saja dari berbagai sisi, baik politik hingga ekonomi. Obrolan keduanya berlangsung selama dua jam.
Rocky mengaku, Gibran-lah yang memulai ingin bertemu dengannya. Niatan tersebut sempat diherankan Rocky lantaran ia dikenal sebagai sosok pengkritik ayah Gibran, Presiden Jokowi. Bahkan ia juga dibenci di kalangan istana.
Sementara menurut Rocky, Gibran mengaku tidak terlalu terpengaruh oleh Istana. Pujian atas sikap Gibran tersebut dilontarkan oleh Rocky bahwa Gibran merupakan anak muda bukan sebagai orang yang memiliki jabatan.
“Jadi saya bilang kalau mau bicara tentang Indonesia yang baik-baik saja, bukan di sini tempatnya. Di sini tempat orang bicara keadaan Indonesia yang tidak baik dari segi ekonomi, dari segi politik dan segala macam,” kata Rocky.
Presiden RI sekaligus ayah Gibran yaitu Pak Joko Widodo juga menjadi pembahasan diantara Rocky dan Gibran. Salah satu pembahasan tersebut yaitu kritik terhadap isu tiga periode Jokowi jelang Pilpres 2024.
Persoalan partai politik di Indonesia kemudian diperbincangkan. Termasuk pada seberapa jauh fungsi partai politik telah berjalan di tengah masyarakat.
Rocky menyebut, Gibran juga memberi otokritik terhadap keadaan partai politik.
Rocky menegaskan kembali bahwa bersama Gibran membicarakan tentang apa saja yang tidak baik di Indonesia. Namun Rocky tetap berposisi sebagai pengkritik, karena ia ingin Indonesia pulih serta investasi panjang sejarah peradaban tidak bisa dibatalkan hanya oleh isu tiga periode dan sebagainya.
Diketahui sebelumnya, Rocky Gerung sempat bertemu pula dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Rocky dan Luhut melakukan pembahasan berbagai hal, mulai kiprah Luhut sebagai menteri hingga kondisi Indonesia selama era Jokowi.