Jakarta, Retensi.id – Publik sedang ramai memperbincangkan tentang pembunuhan Munir Said Thalid usai berlalu hampir 18 tahun tanpa kejelasan. Saat ini hacker bernama Bjorka telah mempublikasikan biodata lengkap yang diduga sebagai aktor pembunuh Munir pada Minggu (11/9/2022).
Tulisan unggahan Bjorka di akun Telegrarph mengatakan bahwa aktor pembunuhan Munir tersebut adalah Muchdi Purwopranjono, Ketua Umum Partai Berkarya.
Kronologi pembunuhan Munir itu disampaikan oleh Bjorka secara tersurat tanpa ada yang disembunyikan.
Sebagai informasi, terdakwa Muchdi Purwopranjono diputuskan oleh Ketua Majelis Hakim Suharto bahwa tidak terbukti secara sah dan merencanakan pembunuhan Munir. Pada 12 Desember 2005 Jaksa mulanya menuntut 15 tahun penjara , tetapi ia akhirnya divonis bebas.
Sementara Indra Setiawan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia divonis satu tahun penjara karena membuat surat palsu terkait kasus pembunuhan Munir.
Pollycarpus Budihari Priyanto yang juga didakwa sebagai algojo pembunuhan Munir, akhirnya bebas dari hukuman pada 28 September 2014.
Berikut kronologi pembunuhan Munir yang disampaikan Bjorka:
“Who Killed Munir?’ (Siapa yang Membunuh Munir?)
Bjorka menyebut Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya sebagai aktor di balik pembunuhan Munir.
Munir adalah koordinator KontraS yang sangat vokal mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus (yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar).
Akibatnya, Munir menjadi tidak disenangi oleh Muchdi Purwopranjono Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. Muchdi juga akhirnya diberhentikan dari jabatan barunya itu selama 52 hari.
Pada 27 Maret 2003, Muchi ditunjuk menjadi Kepala Deputi V BIN. Posisi tersebut memberikan banyak peluang untuk menghentikan aktivis, termasuk korban mendiang Munir yang dianggap merugikan terdakwa.
Jaringan nonorganik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, dan pilot PT Garuda Indonesia Airways dimanfaatkan Muchdi untuk melakukan pembunuhan terhadap Munir. Saat itu diketahui memang Munir akan melakukan penerbangan menuju Belanda dengan menggunakan Garuda Indonesia.
Agar bisa naik di pesawat PT Garuda Indonesia Airways manapun, maka Pollycarpus kemudian diangkat menjadi petugas keamanan penerbangan tersebut. Termasuk pesawat yang akan ditumpangi Munir.
Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia agar ia bisa ditempatkan di corporate security.
Draf surat diketik Pollycarpus menggunakan komputer di ruang staf Deputi V BIN (Muchdi). Surat kemudian dikoreksi oleh saksi Budi Santoso yang sempat menanyakan keperluan terkait pembuatan surat tersebut.
Polly menjelaskan alasannya bahwa banyaknya masalah yang ada di Garuda sehingga ia ingin bergabung di corporate security.
Perbaikan surat juga disanggupi oleh Budi Santoso, karena ia tahu bahwa Polly adalah anggota nonorganik Muchdi.
Polly kemudian membawa surat ke ruangan Muchdi. Setelah beberapa hari, Polly berkata kepada Budi Santoso bahwa ia ditugasi oleh Muchdi Purwopranjono untuk membunuh Munir.
Surat kemudian ditandatangani dan disimpan dalam amplop BIN dengan nomor R-451/VII/2004, serta langsung diberikan Polly kepada Indra Setiawan, Presiden Direktur PT Garuda Indonesia Airways. Polly berhasil ditugaskan sebagai corporate security.
Selanjutnya, Munir ditelefon Polly untuk ditanyai jadwal keberangkatannya. Suciwati (Istri Munir) yang menjawab telefon tersebut mengatakan bahwa suaminya akan pergi pada Senin, 6 September 2022 di Garuda Boeing 747.400 Penerbangan GA-974.
Polly seharusnya menjadi pilot utama penerbangan ke Peking, China dari 5 September -9 September 2004. Namun ia mengatur agar bisa bergabung dengan penerbangan yang digunakan Munir sebagai kru tambahan.
Senin 6 September 2022 pesawat dari keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta berhasil diikuti oleh Polly. Pesawat kemudian mendarat di Bandara Changi Singapura pada pukul 23.32 WIB, setelah terbang sekitar 120 menit.
Melalui Gerbang 42, Munir dibawa Polly ke Coffee Bean. Polly memesan dua minuman yang mana salah satunya telah dicampuri dengan racun arsenik untuk Munir.
Munir menghabiskan minuman beracun tersebut, lalu kembali ke pesawat untuk melanjutkan penerbangan. Sementara Polly kembali ke Jakarta.
Pada Selasa, pukul 10.47 siang, Budi Santoso dihubungi Polly dengan mengatakan bahwa ‘Menemukan Ikan Besar di Singapura’. Maksudnya yaitu orang penting, sukses, atau berpengaruh (bisa jadi dalam hal ini adalah Munir).
2 jam sebelum pesawat mendarat di atas langit Rumania di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda, Munir telah dinyatakan meninggal dunia.
Tubuh Munir dinyatakan bahwa mengandung 3,1 miligram racun arsenik.
Kasus ini telah melalui proses pengadilan, namun misteri tidak pernah terungkap dengan jelas.
Ketua BIN saat itu AM Hendropriyono serta Presiden Indonesia yang menjabat, Megawati Soekarnoputri disebut oleh Bjorka bahwa menurutnya, tanpa perintah atasan, seorang bawahan tidak mungkin bisa bertindak sendiri.
Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga disebut lantaran menurutnya selalu berjanji akan menuntaskan kasus Munir, tetapi hingga kini tidak ada tindakan. Komitmen Jokowi dipertanyakan.
Jika tidak ditetapkan sebagai pelanggaran HAM berat, maka kasus Munir terancam kadaluarsa