Jakarta, Retensi.id – Mata uang rupiah menguat 7 poin atau 0,05 persen dari posisi sebelumnya yaitu pada Selasa (30/8/2022) pagi berada di posisi Rp14.890 per dolar AS di perdagangan pasar spot.

Mata uang Yen Jepang menguat 0,15 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, won Korea Selatan menguat 0,33 persen, dan Yuan China menguat 0,02 persen. Mata uang di kawasan Asia tersebut bervariasi.

Mata uang yang melemah yaitu baht Thailand melemah 0,08 persen, dan peso Filipina melemah 0,01 persen. Sedangkan dolar Hong Kong terpantau stagnan.

Untuk negara maju, di Euro Eropa juga menguat 0,03 persen, poundsterling Inggris menguat 0,01 persen, dan dolar Australia melemah 0,13 persen.

Franc Swiss menguat 0,08 persen dan dolar Kanada melemah 0,01 persen.

Rupiah diperkirakan oleh Senior Analis DCFX Lukman Leong bahwa akan melemah pada perdagangan hari ini, yaitu di kisaran Rp14.825 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.

Pernyataan dari bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) masih menjadi pendorongnya.

“Rupiah diperkirakan masih akan tertekan oleh sentimen risk off di pasar dan penguatan dolar AS yang dipicu oleh pidato hawkish The Fed,” ujar Lukman Leong.