Jakarta, Retensi.id – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki hasil elektabilitas hingga mencapai 30,4 persen, sedang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan stagnan di angka 19,1 dan 13,0 persen. Hasil itersebut merupakan hasil survei dari Indonesia Survey Center (ISC).
Hasil elektabilitas Ganjar dan Anies yang stagnan di bawah 20 persen sebab menurut Peneliti Senior ISC Chairul Ansari, tidak adanya kepastian dukungan dari partai politik dan naiknya kepercayaan diri parpol untuk mengusulkan kadernya sendiri.
Sedangkan, Prabowo dipilih karena alasan terbesar publik yaitu beranggapan bahwa Menteri Pertahanan memiliki kapabilitas mumpuni di tengah isu keamanan nasional dan krisis pangan.
Ganjar Pranowo dipilih dengan alasan citra kerakyatannya di media sosial. Pendukung Ganjar ini juga dinilai sebagai pendukung loyal PDIP. Artinya, pemilih tradisional atau ideologis PDIP yang terpusat di Jateng kemungkinan besar akan bergeser ke capres lain jika PDIP tidak mengusung Ganjar.
Anies Baswedan memiliki kapabilitas dalam memecahkan masalah yang telah terbukti selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies juga dipandang program kerjanya, kesamaan agamanya, serta rekam jejak yang bagus.
Pendapat dari tokoh agama, parpol, ormas, serta tokoh-tokoh berlatar belakang birokrasi pemerintahan, adat, keluarga, dan public figure dijadikan sebagai pertimbangan dalam survei ini.
Sebagai informasi, survei dilakukan pada 9-19 Agustus 2022 menggunakan teknik pencuplikan sampel multistage random sampling varian area random sampling.
Jumlah responden yaitu 1.520 orang dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data. Margin of error ± 2,5 persen dan confidence interval 95 persen.
Sementara berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang telah rilis 22 Agustus lalu, nama Ganjar kokoh di posisi teratas dalam survei capres.
Dalam beberapa simulasi terbuka maupun tertutup, politikus PDIP tersebut mengalahkan dua pesaingnya, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Ganjar bahkan mengungguli Presiden Joko Widodo dalam simulasi terbuka, andai Pemilihan Presiden (Pilpres) digelar dengan elektabilitas mencapai 17,6 persen.
Ganjar dengan angka 30,1 persen juga mengungguli Prabowo, Anies, Airlangga Hartarto, dan Puan Maharani dalam simulasi tertutup.
