Jakarta, Retensi.id – Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina terus melakukan perang roket di Gaza yang menelan banyak korban.
Kekerasan mematikan antara militan Palestina dan Israel menyebabkan petugas medis mengalami banyak krisis. Direktur utama rumah sakit Gaza, Muhammad Abu Salmiya pada Minggu (7/8/2022) mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan obat-obatan dan pasokan listrik untuk merawat pasien.
Abu Salmiya juga mengatakan bahwa “setiap menit” ada orang-orang terluka dan tiba di rumah sakit Shifa di Kota Gaza.
Warga Gaza yang dilaporkan telah tewas yaitu sejumlah 31 orang, sedangkan 275 orang terluka sejak Jumat (5/8/2022) yang mana perang rudal antara Israel dan Palestina pecah.
Pada Sabtu (6/8/2022) pembangkit listrik satu-satunya di Gaza telah ditutup. Hal tersebut karena kurangnya bahan bakar. Saat itu juga merupakan empat hari setelah Israel menutup jembatan penyeberangannya dengan Palestina lantaran alasan keamanan.
Salmiya mengungkapkan bahwa harus segera membuka pervatasan untuk membawa obat-obatan dan bahan bakar listrik masuk. Truk dari Mesir atau Israel biasanya mengangkut diesel untuk pembangkit listrik.
Pada Selasa (9/8/2022) sore diprediksi akan terjadi pemberhentian layanan kesehatan sebab pasokan listrik yang semakin menipis dan generator listrik kehabisan bahan bakar. Hal ini merupakan prediksi dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Daya listrik sangat dibutuhkan bagi fasilitas ruang operasi dan ventilator di rumah sakit. Ambulans juga dikhawatirkan terpengaruh dari kurangnya bahan bakar minyak (BBM).
Badan Kemanusiaan PBB OCHA menyebutkan bahwa kekurangan listrik secara teratur telah dirasakan oleh 2,3 juta penduduk di Gaza, sedangkan mereka hanya menerima rata-rata 11 jam listrik per hari.
Ahad Ferwana, warga Gaza, mengungkapkan warga menjadi sakit ketika pasokan air terputus. Pemadaman listrik berpengaruh terhadap semua bidang kehidupan di Jalur Gaza.
Menurutnya, kondisi itu dapat membuat orang terpaksa meninggalkan rumah. Padahal hal tersebut bisa membahayakan hidup karena peperangan yang terus berlanjut.