Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Fenomena SCBD Diberi Respons Gurauan hingga Pesan oleh Anies

Triya Ayu

Bagikan

Fenomena SCBD Diberi Respons Gurauan hingga Pesan oleh Anies

Triya Ayu

Bagikan

Anies Baswedan Tanggapi dengan Gurauan terkait SCBD
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi dengan gurauan terkait fenomena remaja Citayam dan Bojonggede yang nongkrong di kawasan Sudirman atau dikenal dengan nama SCBD.
Jakarta, Retensi.id – ‘’ muncul setelah adanya fenomena remaja Citayam dan Bojonggede yang berkumpul di kawasan Sudirman, Jakarta.

SCBD sebenarnya merupakan singkatan dari , dan daerah padat pekerja. Warga menjadi tertarik setelah kawasan itu dibangun trotoar yang lebar.

Saat ini, SCBD diplesetkan menjadi Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok. Hal tersebut kini sedang ramai diperbincangkan di media sosial.

Fenomena itu menghadirkan respons gurauan dari Gubernur DKI Jakarta . Ia baru mengetahui terkait istilah tersebut dan menyebut bahwa FGD (Forum Group Discussion) lanjutan diperlukan.

Remaja yang banyak nongkrong di kawasan Sudirman tidak diberatkan oleh Anies. Bagi semua kalangan, Jakarta menjadi kota yang inklusif, sebagai demokratisasi Jalan Jenderal Sudirman, terbukti dari fenomena SCBD itu.

Dengan pemandangan gedung-gedung tinggi, seluruh warga Jabodetabek dapat menikmatinya.

Siapa saja diperbolehkan mengunjungi tower-tower, jadi bukan hanya menjadi miliki para pekerja disana saja dan kalangan sosial ekonomi menengah ke atas.

Suasana kawasan Sudirman dapat dinikmati oleh para remaja dengan caranya masing-masing. Semua pihak diminta oleh Anies untuk mengizinkan hal tersebut.

Ketertiban, keamanan, dan kebersihan tetap dihimbau untuk selalu diterapkan.

Mengenal SCBD

SCBD berlokasi di Gedung Artha Graha, Jl. Jend. sudirman kav 52-53 No.Kav 52-53, RT.5/RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190.

SCBD merupakan pusat bisnis premium dengan gedung perkantoran, hunian eksklusif, pusat perbelanjaan modern, dan hotel bintang lima. Sarana dan prasarana yang terintegrasi, mendukung dan melengkapi kawasan tersebut.

Luasan SCBD yaitu 45 hektar dan terbagi menjadi 25 lot.

Pembangunan SCBD dilakukan pada tahun 1987 – 1992 di bawah PT Danayasa Arthatama.

Mulanya, kawasan yang berada di jantung segitigas emas Jakarta itu kumuh. Kini telah bertransformasi menjadi kawasan elite dan modern.

Gedung pertama yang berdiri di kawasan SCBD yaitu gedung perkantoran Artha Graha tahun 1995.

Apartemen mewah, gedung hingga hotel elite lalu menyusul berdiri.

Baca berita RetensiID lainnya di: Google News RETENSI.ID